Renungan Bagi Anda yang Kecanduan Game

Renungan Bagi Anda yang Kecanduan Game
Para pembaca Bimbinganislam.com yang mencintai Allah ta’ala berikut kami sajikan tanya jawab, serta pembahasan tentang renungan bagi anda yang kecanduan game.
selamat membaca.
Pertanyaan :
بسم اللّه الرحمن الر حيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Semoga ustadz dan keluarga selalu dalam lindungan Allah dan diberi Rahmat Nya.
Ustadz bagaimana pandangan syariat terhadap suami yang belum bisa move on dan kecanduan bermain game, serta bagaimana cara menasehatinya?
Tanya Jawab AISHAH – akademi shalihah
(Disampaikan Oleh Fulanah – SahabatAISHAH)
Jawaban :
وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Alhamdulillāh wa shalātu wa salāmu ‘alā rasūlillāh.
Semoga Allah menjadikan kita semua termasuk orang – orang yang bisa memanfaatkan umur untuk beramal sholih.
Sampaikan kepada suami anda:
Pertama, Kehidupan dunia ini hanyalah kehidupan yang sangat singkat.
Waktu merupakan modal utama yang Allah berikan kepada kita dalam mengarungi kehidupan ini, siapa yang bisa memanfaatkannya untuk mendekatkan diri kepada Allah, maka dialah orang yang beruntung, dan siapa yang menyia – nyiakan waktunya maka dia akan menjadi orang yang merugi. Maka terlalu berharga waktu kita, jika kita buang hanya untuk main game.
Allah berfirman:
وَٱلْعَصْرِ{1} إِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ لَفِى خُسْرٍ{2} إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّلِحَٰتِ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلْحَقِّ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلصَّبْرِ{3}
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran”
(QS Al-Ashr : 1-3)
Kedua, dalam kehidupan ini banyak hak yang harus kita tunaikan.
Ada hak Allah, hak orang tua, hak istri dan yang lainnya yang wajib kita tunaikan. Terlalu sedikit waktu kita untuk memenuhi hak – hak tersebut, jangan lagi dibuang untuk hal yang tidak berguna, jika ada waktu luang gunakanlah untuk silaturrahim, ngobrol dengan orang tua, bercengkrama dengan istri, mendidik anak – anak dan hal yang serupa lainnya.
Salman Al – Farisy berkata dan rasulullah ﷺ membenarkannya:
إنَّ لربِّكَ عليك حقًّا، وإنَّ لِنَفسكَ عليك حقًّا، ولأهلك عليك حقًّا، فأعْطِ كلَّ ذي حقٍّ حقَّهُ
”Sesungguhnya Rabb- anda memiliki hak yang harus anda tunaikan, dan pada dirimu ada hak yang harus anda tunaikan, dan pada diri keluargamu ada hak yang harus anda tunaikan, maka berikanlah segala sesuatu itu haknya masing – masing”
(HR. Bukhari : 1968).
Ketiga, kita harus selalu mengingat tujuan kita ada di dunia ini, yaitu untuk beribadah kepada Allah.
Coba hitung berapa waktu yang kita habiskan untuk ibadah kepada Allah, masihkah kita sempat menghabiskan waktu untuk hal yang tidak bermanfaat??
Tidakkah anda ingin lebih dekat lagi dengan pencipta anda? Memperbaiki ibadah anda? Rasulullah ﷺ bersabda:
مِنْ حُسْنِ إِسْلَامِ المَرْءِ تَرْكُهُ مَا لَا يَعْنِيهِ
“Tanda baiknya islam seorang hamba adalah apabila dia meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat baginya”
(HR. Tirmidzi:2317).
Keempat, kita tadi telah jelaskan bahwa waktu adalah modal utama dalam kehidupan ini, waktu adalah nikmat terbesar yang Allah berikan kepada hambaNya, maka apakah anda mengira, kenikmatan ini tidak akan diminta pertanggungjawabannya?
Tidakkah kita malu ketika melihat catatan amal kita kelak, ternyata banyak waktu yang terbuang – buang hanya untuk main game? Apa yang akan anda katakan kepada Allah? Rasulullah ﷺ bersabda:
لاَ تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمْرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَا فَعَلَ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَا أَنْفَقَهُ وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَا أَبْلاَهُ.
“Kedua kaki seorang hamba tidak akan beranjak pada hari kiamat hingga ia ditanya mengenai:
(1) umurnya, untuk apa ia habiskan, (2) ilmunya apakah yang telah ia amalkan, (3) hartanya bagaimana ia mendapatkannya dan kemana ia infakkan dan (5) mengenai tubuhnya, apa saja yang telah ia perbuat.”
(HR. Tirmidzi : 2417).
Semoga hal tersebut bisa menjadi renungan untuk kita bersama, agar lebih bisa menghargai nikmat waktu yang telah Allah berikan kepada kita.
Adapun untuk penanya kami nasihatkan untuk selalu bersabar dan berdo’a kepada Allah, agar suami anda dilembutkan hatinya, dan anda juga harus berusaha mencari jalan agar suami berpaling dari dunia game tersebut.
Wallahu a’lam.
Dijawab dengan ringkas oleh :
Ustadz Muhammad Ihsan حفظه الله
Kamis, 08 Sya’ban 1441 H / 02 april 2020 M
Ustadz Muhammad Ihsan حفظه الله تعالى
Beliau adalah Alumni STDI Imam Syafi’i Jember (ilmu hadits), Dewan konsultasi Bimbingan Islam
Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Muhammad Ihsan حفظه الله تعالى klik disini