IbadahKonsultasi

Perhatikan Batasan Doa Bersama Sebelum Berkegiatan

Pendaftaran Mahad Bimbingan Islam

Perhatikan Batasan Doa Bersama Sebelum Berkegiatan

Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan tanya jawab, serta pembahasan tentang Perhatikan Batasan Doa Bersama Sebelum Berkegiatan, selamat membaca.


Pertanyaan:

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Di kantor sering ada kegiatan-kegiatan semacam pertemuan baik di hotel atau di aula kantor. Terkadang pimpinan meminta ada pembacaan doa yang dipimpin oleh seorang staf dan membacakan doa agar kegiatan berlangsung lancar dan sukses.

Dilakukan dengan bahasa Indonesia dan disisipi dengan beberapa doa dari hadits dan al Qur’an. Bolehkan doa bersama semacam ini untuk memulai kegiatan kantor?

جزاك الله خيرا

Ditanyakan oleh Santri Mahad Bimbingan Islam


Jawaban:

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْـمِ اللّهِ

Alhamdulillāh
Washshalātu wassalāmu ‘alā rasūlillāh, wa ‘alā ālihi wa ash hābihi ajma’in.

Boleh berdo’a bersama dengan bentuk diatas, namun sebaiknya terkadang kadang saja dan tidak selalu di adakan, ditakutkan akan menjadi suatu kebiasaan yang di anggap ibadah, walaupun secara umum berdoa bisa dilaksanakan kapan pun dan di manapun.

Baca Juga:  Menutup Punggung Tangan ketika Shalat

Namun bila hal itu menjadi suatu tradisi yang dianggap ibadah, maka ibadah harus membutuhkan contoh dari agama islam. Tetap berhati hati di dalam hal ini.

Imam Ahmad bin Hambal pernah ditanya:

يكره أن يجتمع القوم يدعون الله سبحانه وتعالى ويرفعون أيديهم؟

“Apakah diperbolehkan sekelompok orang berkumpul, berdoa kepada Allah subhanahu wa ta’ala, dengan mengangkat tangan?”

Maka beliau mengatakan:

ما أكرهه للإخوان إذا لم يجتمعوا على عمد، إلا أن يكثروا

“Aku tidak melarangnya jika mereka tidak berkumpul dengan sengaja, kecuali kalau terlalu sering.” (Diriwayatkan oleh Al-Marwazy di dalam Masail Imam Ahmad bin Hambal wa Ishaq bin Rahuyah 9/4879)

Berkata Al-Marwazy:

وإنما معنى أن لا يكثروا: يقول: أن لا يتخذونها عادة حتى يعرفوا به

“Dan makna “jangan terlalu sering” adalah jangan menjadikannya sebagai kebiasaan, sehingga dikenal oleh manusia dengan amalan tersebut.” (Masail Imam Ahmad bin hambal wa Ishaq bin Rahuyah 9/4879).

 

 

Wallahu A’lam,
Wabillahittaufiq.

Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Mu’tashim, Lc. MA. حفظه الله

Ustadz Mu’tasim, Lc. MA.

Beliau adalah Alumni S1 Universitas Islam Madinah Syariah 2000 – 2005, S2 MEDIU Syariah 2010 – 2012 | Bidang khusus Keilmuan yang pernah diikuti beliau adalah Syu’bah Takmili (LIPIA), Syu’bah Lughoh (Universitas Islam Madinah) | Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial Taklim di beberapa Lembaga dan Masjid

Related Articles

Back to top button