Aqidah

Pentingnya Tauhid Asma’ Wa Sifat

Pendaftaran Mahad Bimbingan Islam

Pentingnya Tauhid Asma’ Wa Sifat

Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan tanya jawab, serta pembahasan tentang Pentingnya Tauhid Asma’ Wa Sifat. selamat membaca.

Pertanyaan:

Assalamu’alaikum ustadz , teman saya itu menampilkan matan kitab Syaikh Ustaimin yg menyatakan bahwa tangan Allah itu fisikal, memegang dan menyentuh, kemudian terkait hadits dhoif dan palsu yang katanya ada di kitab Ibnu Taimiyah, dan lain sebagainya.

Apa jawaban yg membuat kita tetap kokoh dengan ilmu yang kita pelajari selama ini ustadz? Hal seperti ini sering membuat bingung bagi kami tholabul ilmi. Jazakumullahu khoiron.

Ditanyakan oleh Santri Mahad Bimbingan Islam


Jawaban:

Waalaikumsalam warahmatullah wabarokatuh

Sebagaimana yang telah kita pahami, dalam beragama kita dituntut untuk terus mencari kebenaran dari sumber sumber yang jelas dan dapat dipertanggung jawabkan.

Di dalam menghadapi tuduhan dan syubhat yang ada, maka silahkan mencoba mengecek apa yang dituduhkan, dibaca lebih luas dan tuntas karena biasanya ada kesalahpahaman di dalam menukilkan.

Namun bila tidak mempunyai kemampuan di dalam memahami maka tetaplah fokus untuk mempelajari dasar dan prinsip agama islam dengan baik,sehingga nantinya tidak mudah terombang ambingkan dengan syubhat yang ada.

Misalnya dengan apa yang mereka katakan dalam menukilkan bahwa Allah memegang, fisikal dsb adalah perbedaan dan salah paham di dalam tuduhan mereka. Padahal ayat jelas mengatakan bahwa Allah memegang, mempunyai tangan dll,”

Allah سبحانه وتعالى berfirman:

وَمَا قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ وَالْأَرْضُ جَمِيعًا قَبْضَتُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَالسَّماوَاتُ مَطْوِيَّاتٌ بِيَمِينِهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ. الزمر: 67

Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya. Padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Maha Suci Rabb dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan. (QS. az-Zumar: 67)

Di dalam kaidah ahlussunnah waljamaah bahwa Allah terhadap sifat dzat Allah meyakini sebagaimana yang para salaf mengatakan,”

Diriwayatkan pula dari Abdullah bin Umar رضي الله عنه bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

يَطْوِي اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ السَّمَاوَاتِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ثُمَّ يَأْخُذُهُنَّ بِيَدِهِ الْيُمْنَى ثُمَّ يَقُولُ أَنَا الْمَلِكُ أَيْنَ الْجَبَّارُونَ أَيْنَ الْمُتَكَبِّرُونَ؟ ثُمَّ يَطْوِي اْلأَرَضِينَ بِيَدِهِ اْلأُخْرَى ثُمَّ يَقُولُ أَنَا الْمَلِكُ أَيْنَ الْجَبَّارُونَ أَيْنَ الْمُتَكَبِّرُونَ. (متفق عليه)

Allah Azza wa Jalla menggulung langit pada hari kiamat dan menggenggam-nya dengan tangan kanan-Nya seraya berkata: “Aku adalah Raja, mana orang-orang yang sombong?” Kemudian menggulung bumi-bumi dan menggenggamnya dengan tangannya yang lain seraya berkata: “Aku adalah Raja, mana raja-raja dunia, mana orang-orang yang sombong?” (HR. Bukhari Muslim)

Diriwayatkan dari ‘Amr bin Ash, bahwasanya Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

إِنَّ قُلُوْبَ بَنِى آدَمَ كُلًُّهَا بَيْنَ إٍصْبَعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ الرَّحْمَنِ كَقَلْبٍ وَاحِدٍ يُصَرِّفُهُ حَيْثُ يَشَآءُ..

Sesungguhnya hati Bani Adam seluruhnya berada di antara dua jari dari jari ar-Rahman (Allah) seperti hati yang satu. Allah memalingkannya sekehendaknya.” (HR. Muslim)

Baca Juga:  Jarang Sholat, Suka Maksiat, Rajin Sholawat, Rezeki Lancar, Bagaimana Pandangan Islam?

Berkata Sufyan Ibnu Uyainah:

كُلُّ مَا وَصَفَ اللهُ بِهِ نَفْسُهُ فِي كِتَابِهِ فََتَفْسِيْرُهُ تِلاَوَتُهُ وَالسُّكُوْتُ عَنْهُ.

Setiap apa yang Allah sifati diri-Nya dalam kitab-Nya maka tafsirnya adalah membacanya dan diam. (Aqidatus Salaf Ashhabul Hadits, hal. 248)

Berkata Ibnu Syihab Az-Zuhri:

عَلَى اللهِ الْبَيَانُ وَعَلَى الرَّسُوْلِ الْبَلاَغُ وَعَلَيْنَا التَّسْلِيْمُ.

Allah yang menerangkan, rasul yang menyampaikan dan atas kita untuk menerima. (Aqidatus Salaf Ashhabul Hadits, hal. 249)

Berkata Wahb bin Munabbih ketika ditanya oleh seorang tokoh sesat Ja’ad bin Dirham tentang asma’ wa sifat:

وَيْلَكَ يَا جَعْدُ بَعْضُ الْمَسْأَلَةِ إِنِّي َلأَظُنًّكَ مِنَ الْهَالِكِيْنَ. يَا جَعْدُ لُوْ لَمْ يُخْبِرْنَا اللهُ فِي كِتَابِهِ أَنَّ لَهُ يَدًّا وَعَيْنًا وَوَجْهًا لمََا قُلْنَا ذَلِكَ فَاتَّقِ اللهَ.

Celaka engkau wahai Jaa’d karena permasalahan ini. Sungguh aku menduga engkau akan binasa. Wahai Ja’d, kalau saja Allah tidak mengkabarkan dalam kitab-Nya bahwa dia memiliki tangan, mata atau wajah, tentu kamipun tidak akan mengatakannya.Bertakwalah engkau kepada Allah!” (Aqidatus Salaf Ashhabul Hadits, hal. 190)

Berkata al-Walid ibnu Muslim: “Aku telah bertanya kepada AlAuza’I, Sufyan Ats-tsauri, Malik bin Anas tentang hadits-hadits sifat dan ru’yah (tentang dilihatnya Allah pada hari kiamat), mereka semua menjawab:

أَمَرُّوْهَا كَمَا جَاءَتْ بِلاَ كَيْفٍ.

Langsungkanlah, sebagaimana adanya tanpa mempertanyakan seperti apa”. (Aqidatus Salaf Ashhabul Hadits, hal. 249)

Maka apa susahnya menetapkan apa yang dikatakan oleh Allah dan RasulNya, bahwa Allah mempunyai tangan, Allah mempunyai wajah, Allah turun, Allah mencintai , dsb.

Karena akal mereka yang mengganggap kalau menetapkan sifat dzat Allah seakan menyamakan dengan makhlukNya, maka merekalah yang sesungguhnya telah terjatuh kepada penyerupaan, setelah itu mereka juga jatuh kepada peniadaan karena telah berani meniadakan sifat Allah yang Allah tetapkan, dimana seakan mereka menolak dan mengingkarinya karena seakan lebih tahu dengan dzat Allah.

Sungguh tidaklah mereka melakukan itu semua kecuali mereka lebih mendahulukan akal mereka daripada dalil alquran dan alhadist sebagaimana dalam ajaran madzab mereka yang tidak ada pada zaman nabi,

Sekali lagi, perkuat lagi dasar agama kita, fokus belajar dari dasar yang benar dengan mengacu alquran, hadist dengan pemahaman sahabat Rasulullah sebagai acuan dalam menafsirkan dasar/dalil tersebut.

Celaan terhadap para ulama sudah biasa terjadi, bahkan Rasulpun pernah dituduh seorang yang gila, sesat, penyihir, penyair dan sebagainya. Kebenaran ada bisa dilihat pada hakikat dan dasar sumbernya bukan semata akal yang terus didahulukan untuk menolak segala ajaran dan kebenaran. Semoga Allah membimbing kita semua diatas jalanNya yang diridhai.

Wallahu a`llam.

Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Mu’tashim, Lc. MA. حفظه الله

Senin, 6 Sya’ban 1444H / 27 Februari 2023 M 


Ustadz Mu’tashim Lc., M.A.
Dewan konsultasi BimbinganIslam (BIAS), alumus Universitas Islam Madinah kuliah Syariah dan MEDIU
Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Mu’tashim Lc., M.A. حفظه الله klik di sini

Ustadz Mu’tasim, Lc. MA.

Beliau adalah Alumni S1 Universitas Islam Madinah Syariah 2000 – 2005, S2 MEDIU Syariah 2010 – 2012 | Bidang khusus Keilmuan yang pernah diikuti beliau adalah Syu’bah Takmili (LIPIA), Syu’bah Lughoh (Universitas Islam Madinah) | Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial Taklim di beberapa Lembaga dan Masjid

Related Articles

Back to top button