Nasehat untuk Istri yang Punya Suami Suka Sesama Jenis, Namun Ingin Berhenti

Nasehat untuk Istri yang Punya Suami Suka Sesama Jenis, Namun Ingin Berhenti
Para pembaca Bimbinganislam.com yang berpegang teguh dengan sunnah berikut kami sajikan tanya jawab, serta pembahasan tentang nesehat untuk istri yang punya suami suka sesama jenis, namun ingin berhenti.
selamat membaca.
Pertanyaan :
بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Afwan Ustadz izin bertanya.
Bagaimanakah sikap seorang istri yang suaminya mengidap SSA (sex same attraction) suka dengan sesama jenis, namun belum sampai berhubungan dengan sesama jenis.
Apakah istri harus bertahan, sabar, dan membantu suaminya agar sembuh? Atau meminta cerai?
Kondisi si suami ingin didampingi istri sampai sembuh (ke konselor, psikiater) dan tidak ingin cerai.
(Disampaikan oleh Fulanah, Sahabat BiAS)
Jawaban :
وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْـمِ اللّهِ
Alhamdulillah, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah, wash shalaatu was salaamu ‘alaa rasulillaah, Amma ba’du.
Ayyuhal akhwat baarakallah fikunna.
Setiap orang yang beriman kepada Allah Ta’ala bila dihadapkan kepada kesusahan ia tetap berjiwa besar dan berkeyakinan kokoh lebih kokoh dari pada gunung yang menjulang tinggi ke langit.
Bahwa amat mudah dan ringan bagi Allah Ta’ala untuk memberikan jalan keluar kepada hambanya. Tidak ada kata susah dan sulit bagi Allah Ta’ala, semuanya mudah.
Bila ia dihadapkan dengan kemaksiatan, ia bersabar dengan cara menahan diri darinya sehingga ia dapat menjaga keimanan dan kataqwaannya dari noda-noda kemaksiatan dan syahwat.
Oleh karena itu tatkala Allah Ta’ala menceritakan kisah Nabi Yusuf ‘alaihissalam.
Allah Ta’ala berfirman :
إِنَّهُ مَنْ يَتَّقِ وَيَصْبِرْ فَإِنَّ اللَّهَ لَا يُضِيعُ أَجْرَ الْمُحْسِنِينَ
“Sesungguhnya barang siap yang bertaqwa dan bersabar, maka sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik.”
(Yusuf: 90)
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata :
“Dengan kesabaran, bisikan syahwat dapat ditinggalkan, dan dengan keyakinan berbagai syubhat dapat ditepis.”
(I’ilamul Muwaqi’in 1/137).
Maka istri tetap bersabar dan bertahan (tidak minta cerai dulu), apa lagi suami yang sakit ini ada keinginan untuk berubah menjadi pria sejati, menjadi lebih baik bagi keluarganya. Silahkan datang ke dokter yang terpercaya.
Dan yang pertama kali dilakukan oleh sang suami adalah kembali kepada Allah Ta’ala, berdoa dengan khusyuk, perbanyak zikir pagi dan petang, rutinkan, banyak-banyak bersimpuh kepada-Nya, berlindung dari gangguan syaithan dengan memperbanyak ta’awudz :
أَعُوْذُ باللهِ مِنَ الشَّيطَانِ الرَّجِيْمِ
“Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk.”
Dan memutus segala perkara yang mengantarkan kepada ketertarikan sesama jenis.
Misalkan hindari melihat-lihat cowok-cowok ganteng dan pria rupawan, posting, gambar, dan semisalnya yang membangkitkan birahi dan ketertarikan sexual sesama jenis, dan gambar-gambar yang diharamkan oleh Allah Ta’ala.
Kemudian bagi sang istri untuk berusaha lebih ekstra lagi dengan cara yang patut dan ma’ruf merayu sang suami agar hanya suka pada apa yang dihalalkan Allah Ta’ala (utamanya sang istri).
Semoga Allah Ta’ala memudahkan urusan kita semua.
Wallahu a’lam
Wabillahittaufiq
Disusun oleh:
Ustadz Fadly Gugul حفظه الله
Selasa, 12 Shafar 1441 H/ 11 Oktober 2019 M
Ustadz Fadly Gugul حفظه الله
Beliau adalah Alumni STDI Imam Syafi’i Jember (ilmu hadits), Dewan konsultasi Bimbingan Islam
Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Fadly Gugul حفظه الله تعالى klik disini