Nasehat dan Cara Untuk Meninggalkan Maksiat Karena Allah

Nasehat dan Cara Untuk Meninggalkan Maksiat Karena Allah
Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan tanya jawab, serta pembahasan tentang nasehat untuk meninggalkan maksiat karena Allah.
selamat membaca.
Pertanyaan :
بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Semoga ustadz selalu dalam lindungan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Ustadz, selama ini saya tergelimang dalam kemaksiatan, padahal saya sedikit banyak tahu segala konsekuensinya baik adzab di dunia maupun di akhirat, tapi disisi lain saya juga sulit untuk meninggalkan kemaksiatan tersebut ustadz.
Mohon nasehatnya untuk saya ustadz, barokallahufiik.
(Disampaikan oleh Fulan, Member grup WA BiAS)
Jawaban :
وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Alhamdulillāh wa shalātu wa salāmu ‘alā rasūlillāh.
Mengetahui saja tidak cukup, yang dibutuhkan adalah keyakinan akan pembalasan di hari akhir.
Memang sulit meninggalkan kemaksiatan apalagi jika telah terbiasa maka akan bertambah kesulitannya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
حُجِبَتِ النّارُ بِالشَّهَواتِ، وحُجِبَتِ الجَنَّةُ بِالمَكارِهِ
“Neraka itu dikelilingi dengan hal yang disukai syahwat sedangkan surga dikelilingi oleh perkara yang dibenci jiwa”
(HR. Bukhari : 6487).
Namun, itu akan menjadi mudah jika kita ikhlas dan jujur ingin kembali mengejar keridhoan Allah, walaupun akan banyak rintangan yang akan dilewati.
Seorang ulama salaf yang bernama Ibrahim bin Adham pernah ditanya hal yang serupa maka beliau menjawab:
jika engkau bisa melakukan 5 hal, maka tidak mengapa engkau bermaksiat kepada Allah.
Pertama: “Jika engkau ingin bermaksiat, jangan makan rezeki yang Allah berikan.”
maka penanya itupun berkata:
“Lantas rezeki siapa yang aku makan, sedangkan semua yang ada dibumi ini adalah milik Allah?”
Ibrahim pun membalas : “Bagaimana mungkin engkau bisa bermaksiat, sedangkan engkau memakan rezki Allah?”
Lalu Ibrahim berkata:
Kedua: “Jika engkau ingin bermaksiat, jangan tinggal di bumi Allah.”
maka penanya itupun berkata:
“Ini lebih parah lagi, dimana aku akan tinggal, sedangkan semua tempat di alam ini adalah milik Allah.”
Ibrahim pun membalas :
“Bagaimana engkau bisa bermaksiat, sedangkan engkau tinggal di bumi – Nya dan makan rizkinya?”
Lalu Ibrahim berkata:
Ketiga: “Jika engkau makan dan tinggal di bumi Allah, dan tetap ingin bermaksiat, maka carilah tempat yang tidak terlihat oleh Allah”
maka penanya itupun berkata:
“Ya Ibrahim, bagaimana caranya? Sedangkan Allah adalah Dzat yang bisa melihat sesuatu yang tersembunyi sekalipun.”
Ibrahim pun membalas :
“Lalu bagaimana engkau bisa bermaksiat, sedangkan engkau makan dari rizki Allah, tinggal di bumiNya, dan engkau tahu Allah melihatmu?”
Lalu Ibrahim berkata:
Keempat: “Jika malaikat maut datang dan ingin mencabut nyawamu, maka katakanlah tunggu dulu, sampai aku bertaubat nasuha dan beramal sholih.”
maka penanya itupun berkata:
“Bagaimana mungkin, engkau tahu bahwa kematian tidak bisa ditolak barang sesaatpun.”
Lalu Ibrahim berkata:
Kelima: “Jika malaikat zabaniyyah nanti datang untuk membawamu ke neraka, maka jangan mau pergi bersama mereka”
maka penanya itupun berkata:
“Tidak mungkin mereka mau dan meninggalkanku.”
Ibrahim pun membalas:
“Lalu bagaimana caramu untuk selamat dari adzab Allah?”
Akhirnya penanya itu pun berkata:
Cukup ya Ibrahim, cukup, aku bertaubat dan memohon ampunan kepada Allah.
(lihat kitab At-tawwabin karya Ibnu Qudamah : 1/169).
Maka, pikirkanlah 5 perkara di atas ketika datang keinginan untuk bermaksiat, ingatlah kematian tidak menunggu kita bertaubat.
Wa billahit taufik.
Dijawab oleh :
Ustadz Muhammad Ihsan حفظه الله
Selasa, 23 Rabiul Akhir 1442 H / 08 Desember 2020 M
Ustadz Muhammad Ihsan حفظه الله تعالى
Beliau adalah Alumni STDI Imam Syafi’i Jember (ilmu hadits), Dewan konsultasi Bimbingan Islam
Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Muhammad Ihsan حفظه الله تعالى klik disini