ArtikelKonsultasi

Merasa Cemas Dan takut Akan Kematian? Ini Obatnya!

Pendaftaran Mahad Bimbingan Islam

Merasa Cemas Dan takut Akan Kematian? Ini Obatnya!

Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan tanya jawab, serta pembahasan tentang Merasa Cemas Dan takut Akan Kematian? Ini Obatnya! selamat membaca.

Pertanyaan:

Assalamualaikum,selamat siang, saya mau bertanya, knpa sih sya selalu merasa ketakutan akan mati dan gampang terpengaruh? sehingga sya tak semangat hidup krna merasa takut dan cemas, mohon bimbingannya

Jadi sakit sedikit atau merasa tidak enak di hati saya langsung sya berfikir yg tidak²

Ditanyakan Sahabat BIAS melalui Grup WhatsApp


Jawaban:

Wa’alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh

Takut mati pada asalnya suatu hal yang wajar bagi seorang manusia, akan tetapi bisa menjadi masalah ketika rasa takut ini bertambah melewati batasnya sehingga tidak dianggap sebagai kewajaran.

Takut yang berlebihan ini bisa berawal dari was-was syaithan kemudian merusak psikologi seseorang. Sehingga penanggulangan pertama untuk menghentikan ketakutan tersebut adalah dengan tidak menghiraukannya.

Rasulullah ﷺ bersabda tentang seseorang yang terkena was-was memikirkan siapa yang menciptakan Allah ﷻ:

فَلْيَسْتَعِذْ بِاللَّهِ ولْيَنْتَهِ

“Hendaklah dia meminta perlindungan kepada Allah (dari was-was tersebut) dan berhenti (memikirkannya)”. (HR. Bukhari: 3276).

Oleh karenanya, beberapa hal yang harus dilakukan seseorang ketika terkena was-was adalah:

Pertama, meminta perlindungan kepada Allah ﷻ. Sebuah keyakinan yang ada dalam hati kita semua adalah Allah sebagai satu-satunya Dzat yang bisa mengubah hati dari stress dan kegalauan menjadi tenang. Rasulullah ﷺ bersabda:

إنَّ قُلُوبَ بَنِي آدَمَ كُلَّها بَيْنَ إصْبَعَيْنِ مِن أصابِعِ الرَّحْمَنِ، كَقَلْبٍ واحِدٍ، يُصَرِّفُهُ حَيْثُ يَشاءُ»

“Sejatinya hati-hati bani Adam seluruhnya berada di antara dua jari dari jari jemari Rahman, bagaikan satu hati, Dia bolak-balikan sesuai kehendaknya.”

Kemudian beliau ﷺ berdoa:

«اللهُمَّ مُصَرِّفَ القُلُوبِ صَرِّفْ قُلُوبَنا عَلى طاعَتِكَ»

“Ya Allah, Dzat yang membolak-balikan hati, balikkan hati kami untuk selalu menaatiMu.” (HR. Muslim no. 2654).

Kedua, Tidak menuruti perasaan takut tersebut. Seorang yang diuji dengan was-was ketakutan semisal penanya, biasanya terbiasa untuk selalu memikirkan ketakutan tersebut yang membuat diri, dari hari ke hari bertambah takut. Maka diantara obat yang paling mujarab adalah berhenti memikirkannya dan jangan membesarkannya.

Baca Juga:  Mendahulukan Infak Atau Membayar Hutang

Sebagaimana sabda rasulullah ﷺ:

فَلْيَسْتَعِذْ بِاللَّهِ ولْيَنْتَهِ

“Hendaklah dia meminta perlindungan kepada Allah (dari was-was tersebut)
dan berhenti (memikirkannya)”. (HR. Bukhari: 3276).

Tawakal dalam artian menyerahkan dan menyandarkan urusan hanya kepada Allah, insyaAllah bisa meringankan dan menghilangkan pikiran-pikiran tersebut. Ingatlah, bahwa kematian adalah urusan Allah, dan sudah ditetapkan dari dahulu dan tidak akan pernah berubah. Jadi, fokus kita bukan kapan meninggal tapi lebih bagaimana amal kita saat menghadapi kematian tersebut.

Ketiga, Menyibukkan diri dengan beramal dan hal-hal yang bermanfaat.
Poin ini sebenarnya adalah lanjutan dari poin kedua. Poin ini lebih mengarah kepada cara mengalihkan perhatian dari pikiran was-was tersebut.

Dengan menyibukkan diri dengan amal shalih, membaca alquran, menuntut ilmu agama, atau menyibukkan diri dengan pekerjaan dunia yang bermanfaat, insya Allah was-was akan hilang dengan perlahan.

Kemudian, bersabarlah dalam mempraktekan 3 poin diatas dengan mengingat bahwa kehidupan dunia tidak akan lepas dari ujian, karena dunia adalah tempat ujian, apakah kita layak untuk menjadi penghuni surga. Namun, ujian yang diberikan tidak akan melebihi batas kemampuan seorang hamba, karena Allah adalah Dzat yang maha adil tidak akan pernah menzhalimi seorang hamba.

Untuk pelengkap juga, silahkan metode diatas digabung dengan konsultasi kepada psikolog dan psikiater. Semoga Allah menyembuhkan penanya dari penyakit ini dan menjaga kita semua dari penyakit was-was.

Wallahu a’lam

(Sebagian pembahasan kami ambil dari :
https://www.islamweb.net/ar/consult/index.php?page=Details&id=2474270).

Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Muhammad Ihsan حفظه الله
Senin, 24 Syawwal 1444 H/ 15 Mei 2023 M


Ustadz Muhammad Ihsan حفظه الله تعالى
Beliau adalah Alumni STDI Imam Syafi’i Jember (ilmu hadits), Dewan konsultasi Bimbingan Islam
Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Muhammad Ihsan حفظه الله تعالى klik disini

 

Ustadz Muhammad Ihsan, S.Ag., M.HI.

Beliau adalah Alumni S1 STDI Imam Syafi’I Jember Ilmu Hadits 2011 – 2015, S2 Universitas Muhammadiyah Surakarta Hukum Islam 2016 – 2021 | Bidang khusus Keilmuan yang pernah diikuti beliau adalah Dauroh Syaikh Sulaiman & Syaikh Sholih As-Sindy di Malang 2018, Beberapa dars pada dauroh Syaikh Sholih Al-’Ushoimy di Masjid Nabawi, Dauroh Masyayikh Yaman tahun 2019, Belajar dengan Syaikh Labib tahun 2019 – sekarang | Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial Kegiatan bimbingan islam

Related Articles

Back to top button