Keluarga

Menyikapi Mertua Yang Suka Ikut Campur

Pendaftaran Mahad Bimbingan Islam

Menyikapi Mertua Yang Suka Ikut Campur

Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan pembahasan tentang ibu mertua yang suka ikut campur. Selamat membaca.


Pertanyaan:

Bagaimana cara menghadapi ibu mertua yang suka ikut campur, suka bohong, suka fitnah, dan suka memutar balikkan fakta?

Jadi contohnya ibu mertua saya selalu WA suami saya menjelek-jelekkan kakak ipar dan bapak suami saya jadi suami saya benci sama bapak dan kakaknya… kemudian ibu mertua saya suruh kami jual rumah suruh tinggal 1 rumah sedangkan di rumah ibu mertua ada kakak ipar saya laki laki masih single. apa salah saya menolak.. karena kami juga sudah punya rumah dan anak kami 2…

Karena kami menolak ibu mertua saya selalu wa bahwa hidupnya menderita, padahal tidak, ibu mertua saya ingin tinggal dengan suami saya dan ingin mengambil peran saya sebagai istri.

Bagaimana ya ustadz?

(Ditanyakan oleh Sahabat BIAS via Instagram Bimbingan Islam)


Jawaban:

Semoga Allah memberikan kesabaran bagi anda dalam menghadapi ujian. Seseorang itu terkadang mendapat ujian dari sisi suami, atau dari sisi anak, dari sisi istri, atau terkadang ujian berasal dari orang tua.

Kehidupan di dunia adalah tempat ujian, berbagai ujian hidup ini adalah sebuah keniscayaan, alias tidak akan mungkin untuk dihindari, walaupun ujian tersebut tentunya akan beragam bentuknya..

Orang yang sabar akan Allah ganjar dengan pahala besar, Allah berfirman:

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas”. (al-Zumar:10).

Berbohong, mengadu domba tentunya adalah perbuatan dosa yang tidak boleh dilakukan dan justru harus ditinggalkan, mengingat adanya banyak hadist yang melarang dan mengancam bagi pelakunya, diantara pada hadist-hadist berikut:

((إياكم والكذب فإن الكذب يهدي إلى الفجور ، وإن الفجور يهدي إلى النار ((… ( صحيح ) _ وأخرج البخاري ومسلم نحوه ، مختصر صحيح مسلم 1809 ، صحيح الجامع 4071 .

Baca Juga:  Nasehat untuk Istri yang Punya Suami Suka Sesama Jenis, Namun Ingin Berhenti

”Jauhilah oleh kalian dusta, karena dusta menjerumuskan kepada perbuatan dosa, dan perbuatan dosa mejerumuskan kepada Neraka. …” (Shahih, riwayat Imam al-Bukhari dan imam Muslim dengan sedikit perbedaan redaksi. Lihat Mukhtashar Shahih Muslim 1809, Shahih al-Jami’ 4071)

Dalam hadist yang lain disebutkan :

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ – رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا – قَالَ «مَرَّ النَّبِيُّ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – بِقَبْرَيْنِ، فَقَالَ: إنَّهُمَا لَيُعَذَّبَانِ، وَمَا يُعَذَّبَانِ فِي كَبِيرٍ أَمَّا أَحَدُهُمَا: فَكَانَ لَا يَسْتَتِرُ مِنْ الْبَوْلِ، وَأَمَّا الْآخَرُ: فَكَانَ يَمْشِي بِالنَّمِيمَةِ

“Dari Abdullah bin ‘Abbas_radhiyallahu anhuma, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melewati dua kuburan, lalu beliau bersabda: “Sesungguhnya keduanya sedang disiksa, dan keduanya disiksa bukan karena sesuatu yang besar. Yang satu disiksa karena tidak berlindung disaat kencing, sementara yang satunya suka mengadu domba (namimah). [HR. Al Bukhari – Muslim]

Untuk menghadapi mertua seperti yang anda sampaikan, pendekatannya adalah pendekatan nasehat, musyawarah dan diberikan sentuhan dari hati ke hati.

Ajak mertua anda duduk bareng, diberi masukan dan arahan mana perkara yang baik dan benar, mana perkara yang salah. Pendekatan dengan bahasa yang santun dan sopan. Itu usaha kita yang terlihat, ada usaha lain yang tidak terlihat, yakni senantiasa mendoakan agar Allah memberinya petunjuk dan memperbaiki perangainya. Hanya upaya seperti itu yang bisa kita lakukan, semoga Allah beri taufiq dan kesabaran.

Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Setiawan Tugiyono, M.H.I حفظه الله
Jumat, 4 Jumadil Akhir 1443 H/ 4 Februari 2022 M


Ustadz Setiawan Tugiyono, M.H.I حفظه الله
Beliau adalah Alumnus S1 Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) Jakarta dan S2 Hukum Islam di Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Setiawan Tugiyono, M.H.I حفظه الله klik disini

Ustadz Setiawan Tugiyono, B.A., M.HI

Beliau adalah Alumni D2 Mahad Aly bin Abi Thalib Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Bahasa Arab 2010 - 2012 , S1 LIPIA Jakarta Syariah 2012 - 2017, S2 Universitas Muhammadiyah Surakarta Hukum Islam 2018 - 2020 | Bidang khusus Keilmuan yang pernah diikuti beliau adalah, Dauroh Masyayikh Ummul Quro Mekkah di PP Riyadush-shalihin Banten, Daurah Syaikh Ali Hasan Al-Halaby, Syaikh Musa Alu Nasr, Syaikh Ziyad, Dauroh-dauroh lain dengan beberapa masyayikh yaman dll | Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial Belajar bersama dengan kawan-kawan di kampuz jalanan Bantul

Related Articles

Back to top button