Menyesali Perbuatan Apakah Menyesali Takdir?

Menyesali Perbuatan Apakah Menyesali Takdir?
Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan tanya jawab, serta pembahasan tentang Menyesali Perbuatan Apakah Menyesali Takdir?, selamat membaca.
Pertanyaan:
بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Semua peristiwa yang terjadi di alam dunia ini telah Allah taqdirkan dan hal itu terjadi karena perbuatan Allah atas hamba-Nya. Apakah seseorang yang menyesali atas perbuatannya juga dia berarti menyesal kepada Allah ?
جزاك اللهُ خيراً
Jawaban:
وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْـمِ اللّهِ
Alhamdulillāh
Washshalātu wassalāmu ‘alā rasūlillāh, wa ‘alā ālihi wa ash hābihi ajma’in
Kita mengetahui bahwa semua yang terjadi dan akan terjadi atas kehendak Allah Ta’ala.
Beriman kepada takdir adalah dengan cara :
1.Meyakini Allah memiliki ilmu dan mengetahui segalanya, yang terjadi, sedang terjadi dan yang akan terjadi.
2.Semua telah tertulis dalam lauh mahfuz 50.000 tahun sebelum diciptakan langit dan bumi.
3.Dan yang telah ditulis akan terjadi jika Allah kehendaki. Tapi manusia juka memiliki kehendak, pilihan untuk menentukan ini dan itu tetapi kehendak manusia dibawah kehendak Allah. Maka ada orang yang menghendaki sukses menggapai cita citanya kemudian dia berjuang keras tetapi tidak Allah kehendaki sukses. Tapi jangan dipahami kita berserah diri apa adanya kepada takdir. Karena kita juga diberi pilihan untuk berbuat.
4.Yang terakhir adalah Allah menciptakan dan mentakdirkan semua yang telah ditulis dan dikehendaki tersebut terjadi.
Jika seseorang menyesali takdir yang telah berlalu dan tujuannya adalah tidak menerima takdir jelas ini tidak boleh. Akan tetapi jika menyesal atas perbuatan yang telah lalu dari dosa yang bisa mendorong untuk beramal shalih maka ini adalah sebagian dari syarat taubat yang diperbolehkan.
Dan hendaknya seorang muslim optimis dengan amal shalih di hari ini yang dia diberikan kesempatan untuk hidup adapun yang telah berlalu jika selalu disesali dan ditangisi maka ini celah syaitan agar seorang muslim sedih dan tidak semangat serta lemah untuk beramal shalih.
Wallahu a’lam.
Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Fauzan Azhiimaa, Lc. حافظه الله