FiqihIbadah

Menunda Bacaan Dzikir Pagi Petang Serta Tidak Berurutan, Bolehkah?

Pendaftaran Grup WA Madeenah

Menunda Bacaan Dzikir Pagi Petang Serta Tidak Berurutan, Bolehkah?

Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan menunda bacaan dzikir pagi petang serta tidak berurutan, bolehkah? Selamat membaca.


Pertanyaan:

Assalamu’alaikum ustadz, izin bertanya jika saya membaca zikir pagi maupun petang namun terkadang saya tunda dengan membaca sebagian lalu saya lanjutkan lagi setelahnya selama waktu masih dibolehkan.

Terkadang saya ada urusan lain yang mengharuskan saya menunda bacaan dzikir, apakah seperti itu dibolehkan dalam tata cara berdzikir pagi & petang, jazakumullah khairan.

(Ditanyakan oleh Santri Kuliah Islam Online Mahad BIAS)


Jawaban:

Waalaikumussalam warahmatullah wabarokatuh

Zikir pagi dan sore yang diajarkan oleh Rasulullah bila dilihat dan diamati dari riwayat hadistnya tidak menunjukkan keharusan dibaca dalam satu waktu dan harus dibaca secara bersambung atau berurutan, juga tidak ada dalil yang mengharuskan seseorang membacanya secara langsung dan berurutan.

Hanya saja para ulama dari berbagai riwayat yang banyak diajarkan oleh nabi kepada sahabatnya dalam berbagai kesempatan, mencoba membukukan dan mengurutkannya, supaya lebih mudah untuk dibaca dan dihafal.

Sehingga diperbolehkan atau dianjurkan bagi seseorang untuk membacanya secara berurutan, baik dalam satu waktu bila mudah baginya, atau bila tidak memungkinkan dapat dijalankan sesuai keadaan masing-masing.

Ibadah dan amalan zikir adalah perkara yang fleksibel untuk dijalankan, bisa dengan duduk, berdiri, berjalan atau dalam keadaan yang lainnya, selama baik dan dapat membawa dirinya fokus untuk berkomunikasi kepada Allah secara langsung dengan lafaz yang kita munajatkan. Firman Allah ta`ala:

إنَّ في خَلْقِ السَّماوَاتِ وَالأرْضِ وَاخْتِلاَفِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لآيَاتٍ لأُولِي الأَلْبَابِ الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللهَ قِيَاماً وَقُعُوداً وَعَلَى جُنُوبِهِمْ

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring.” (QS. Ali Imran: 190-191)

Dan apa yang di katakan oleh imam Nawawi di dalam Kitab Adzkar,”

كما قال الإمام النووي في الأذكار: باب ما يقال عند الصباح والمساء: اعلم أن هذا الباب واسع جدًّا، ليس في الكتاب باب أوسع منه، .. فمن وفق للعمل بكلها فهي نعمة وفضل من الله تعالى عليه، وطوبى له، ومن عجز عن جميعها فليقتصر من مختصراتها على ما شاء، ولو كان ذكرًا واحدًا.

Bab yang dibaca ketika dzikir pagi dan sore, perlu di ketahui bahwa bab ini sangat luas sekali, tidak ada kitab yang bab nya lebih luas darinya…maka siapa yang Allah berikan kemudahan dalam menjalannnya maka ia adalah kenikmatan dan karunia Allah untuknya, dan beruntunglah ia.

Dan barang siapa yang lemah dari keseluruhannya maka hendaknya ia memendekkannya sesuai dengan kemauan (kemampuannya) nya, walaupun (mungkin) hanya ( dapat) membaca satu dzikir saja.”

Wallahu a`lam.

Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Mu’tashim, Lc. MA. حفظه الله
Kamis, 24 Dzulqo’dah 1443 H/ 23 Juni 2022 M


Ustadz Mu’tashim Lc., M.A.
Dewan konsultasi BimbinganIslam (BIAS), alumus Universitas Islam Madinah kuliah Syariah dan MEDIU
Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Mu’tashim Lc., M.A. حفظه الله klik di sini

Ustadz Mu’tasim, Lc. MA.

Beliau adalah Alumni S1 Universitas Islam Madinah Syariah 2000 – 2005, S2 MEDIU Syariah 2010 – 2012 | Bidang khusus Keilmuan yang pernah diikuti beliau adalah Syu’bah Takmili (LIPIA), Syu’bah Lughoh (Universitas Islam Madinah) | Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial Taklim di beberapa Lembaga dan Masjid

Related Articles

Back to top button