Menjamak Shalat Ada Jeda Apakah Sah?

Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan tanya jawab, serta pembahasan tentang Menjamak Shalat Ada Jeda Apakah Sah? Selamat membaca.
Pertanyaan:
بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Izin bertanya. Apakah shalat jamak-qashar harus dikerjakan secara berkesinambungan langsung ustadz? Misalnya shalat maghrib 3 rakaat, setelah sekian menit baru dia shalat isya 2 rakaat (tapi saat shalat maghrib dia sudah berniat bahwa akan shalat isya di jamak-qashar dengan maghrib).
جزاك اللهُ خيراً
(Disampaikan oleh Anggota Grup WA Sahabat BiAS)
Jawaban:
وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْـمِ اللّهِ
Alhamdulillah, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah, wash shalaatu was salaamu ‘alaa rasulillaah, Amma ba’du.
Ada beberapa syarat dalam melaksanakan jamak antara dua solat, diantara syaratnya disebutkan dalam web dorar.net dibawah bimbingan syaikh Alawy al-Saqqaf berikut:
يُشترَطُ الموالاةُ بين الصَّلاتينِ لجوازِ الجَمْعِ في وقتِ الصَّلاةِ الأُولى، فإنْ فُصِلَ بَينهما بفاصلٍ طويلٍ لم يُجمَع، وهذا مذهبُ الجمهور: المالِكيَّة، والشافعيَّة، والحَنابِلَة وذلك للآتي: أولًا: أنَّ المأثورَ في السُّننِ هو الموالاةُ بين الصَّلاتينِ المجموعتينِ؛ ولهذا تُرِكتِ الرواتبُ بينهما ثانيًا: أنَّ معنى الجَمْعِ المتابعةُ والمقارنةُ، ولا يحصُلُ ذلك مع التفريقِ الطَّويلِ ثالثًا: لأنَّ الجَمْعَ يَجعلهما كصلاةٍ واحدةٍ، فوجبتِ الموالاةُ كركَعاتِ الصَّلاةِ
“Dipersyaratkan pelaksanaan berturut-turut antara dua solat untuk bolehnya menjamak solat di waktu solat yang pertama, jika dipisahkan antara keduanya dengan pemisah yang panjang, maka tidak boleh menjamak, dan ini adalah pendapat mayoritas ulama kalangan Malikiah, Syafiiyah dan Hanabilah.
Alasannya karena beberapa hal berikut:
– Bahwa yang diberitakan dalam hadist-hadist adalah bahwa pelaksanaannya berturutan antara dua solat yang dijamak, oleh karenanya sampai-sampai solat rowatib ditinggalkan antara dua solat yang dijamak.
– Karena makna menjamak solat adalah mengikutkan dan menggandengkan, dan hal tersebut tidak akan terwujud jika ada pemisah yang lama.
– Karena menjamak itu adalah menjadikan dua solat seakan menjadi satu solat, maka wajib dilakukan berturut-turut/berkesinambungan sepertihalnya rakaat-rakaat solat.( Lihat: Dorarnet )
Dari penjelasan di atas, berarti jika jeda/pemisah antara dua solat terlalu lama, maka proses jamak solatnya tidak terlaksana/batal, sehingga solat kedua tetap dilaksanakan pada waktunya.
Wallahu Ta’ala A’lam.
Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Setiawan Tugiyono, M.H.I حفظه الله
Jumat, 8 Syaban 1443 H/11 Maret 2022 M
Ustadz Setiawan Tugiyono, M.H.I حفظه الله
Beliau adalah Alumnus S1 Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) Jakarta dan S2 Hukum Islam di Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Setiawan Tugiyono, M.H.I حفظه الله klik disini