KonsultasiManhaj

Menghadapi Masalah Beda Manhaj di Dalam Satu Keluarga

Pendaftaran Mahad Bimbingan Islam

Menghadapi Masalah Beda Manhaj di Dalam Satu Keluarga

Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan Menghadapi Masalah Beda Manhaj di Dalam Satu Keluarga, selamat membaca.


Pertanyaan:

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Bagaimana cara menyikapi perbedaan manhaj di dalam 1 keluarga&pernikahan (misalnya). Hukum seorang muslim dalam memilih manhaj apa?

جزاك الله خيرا

(Dari Fulan Anggota Grup Sahabat BiAS)


Jawaban:

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

بِسْـمِ اللّهِ

Alhamdulillah, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah, wash shalaatu was salaamu ‘alaa rasulillaah, Amma ba’du.

Tujuan utama dari menyambung hubungan silaturahim dalam keluarga serta bermuamalah dengan baik dengan mereka adalah semata-mata untuk beribadah kepada Allah Ta’ala dan mendekatkan diri kepada-Nya, bukan sekadar untuk menghilangkan rasa ‘tidak enakan’ atau mencari kenyaman diri dan hati pribadi kita. Di samping itu kondisi tidak nyaman yang kita hadapi di dalam menjalankan ibadah yang satu ini adalah menjadi satu ujian dan cobaan tersendiri yang jika kita mampu melewatinya dengan baik. Maka ia akan menjadi sebab kemuliaan di dunia dan akhirat serta pahala besar yang akan kita dapatkan.

Yang lebih utama adalah bersabar menghadapi manusia dan mendakwahi mereka sesuai kemampuan dan ilmu yang kita miliki.

Mufti Besar dari negeri haramain Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz rahimahullah pernah memberikan nasihat dalam fatwanya :

لا يجوز أن يقف في الطريق بل الواجب أن لا ييأس وأن يكون واسع البال كثير الصبر حتى يدرك إن شاء الله ما أراد أو يموت على ذلك، هكذا يجب، الله يقول: وَلا تَيْئَسُوا مِنْ رَوْحِ اللَّهِ [يوسف:87] ويقول: لا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ [الزمر:53] ويقول جل وعلا: قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ [الزمر:53].

فالواجب على الداعي والآمر بالمعروف والناهي عن المنكر أن لا يقف في الطريق وأن لا ييأس وأن لا يقنط، بل يكون عنده حسن الظن بالله وعنده الرجاء وعنده الصبر العظيم؛ حتى يدرك مطلوبه أو يموت في الطريق، أما الوقوف فلا.

“Tidak boleh untuk berhenti di jalan dakwah bahkan yang wajib adalah tidak boleh berputus asa. Dan hendaknya berlapang dada, banyak bersabar hingga kita bisa mencapai apa yang kita citakan insyaAllah atau kita mati di atas jalan dakwah.

Ini yang wajib kita lakukan, Allah Ta’ala berfirman :

‘Jangan kalian berputus asa dari rahmat Allah’ (QS. Yusuf : 87).

‘Jangan kalian berputus asa dari rahmat Allah.’ (QS. Az-Zumar : 53).

‘Wahai hamba-hambaku yang melampaui batas terhadap dirinya jangan kalian berputus asa dari rahmat Allah.’ (QS Az-Zumar : 53).

Sehingga wajib bagi para dai dan para penyeru kebaikan serta pencegah kemungkaran untuk tidak berhenti di tengah jalan. Jangan berputus asa, jangan pesimis. Bahkan seharusnya ia berbaik sangka kepada Allah dan memiliki harapan serta kesabaran yang sangat besar sampai ia mendapatkan apa yang ia cita-citakan atau ia mati di atas jalan kebaikan. Adapun berhenti (dari dakwah dan tidak bersabar) maka tidak.” (Fatawa Syaikh Bin Baz no. 28198).

Baca Juga:  BERPEGANG TEGUH PADA AJARAN ISLAM MESKIPUN DIANGGAP KUNO

Hukum Memilih Sebuah Manhaj

Manhaj salaf adalah agama islam itu sendiri, maka memilih manhaj ini hukumnya wajib. Apa maksudnya?

Seorang muslim dengan cara berpikir dan memilih metodologi yang benar untuk kembali belajar, mempelajari, memahami, mengamalkan, dan mendakwahkan syariat islam dengan cara yang benar, yang telah diajarakan oleh para salaf. Salaf yang di maksudkan adalah orang orang shalih terdahulu, mulai dari nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam dan orang orang yang selalu mengikutinya dengan baik dan benar.

Karenanya, siapa pun dia, dan apa pun namanya bila telah mengikuti model ajaran nabi dan pemahaman yang diajarkan beliau dengan mencoba mengembalikan pemahaman agama dari para sahabat-sahabatnya, dengan menjauhkan diri dari ego, nafsu dan fanatisme kelompok, maka hakikatnya ia seorang salafi atau ahlussunnah wal jamaah atau yang lainnya. Sehingga manhaj salaf tidak akan hilang dan tetap akan ada selama islam itu ada serta kemurniaan ajarannya tetap dijalankan di atas muka bumi ini.

Allah Ta’ala berfirman:

وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَداً ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ

Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari (kalangan) orang-orang Muhajirin dan Anshar serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada-Nya, dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar.” (QS. At Taubah: 100)

Dalam ayat lain, Allah Ta’ala juga memuji keimanan para sahabat radhiallahu ‘anhum dan orang-orang yang mengikuti mereka dalam firman-Nya Yang Mulia :

فَإِنْ آمَنُوا بِمِثْلِ مَا آمَنْتُمْ بِهِ فَقَدِ اهْتَدَوْا

Dan jika mereka beriman seperti keimanan kalian, maka sungguh mereka telah mendapatkan petunjuk (ke jalan yang benar).” (QS. Al Baqarah: 137).

Wallahu Ta’ala A’lam.

Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Fadly Gugul S.Ag. حفظه الله
Kamis, 15 Shafar 1443 H/ 23 September 2021 M


Ustadz Fadly Gugul S.Ag. حفظه الله
Beliau adalah Alumni STDI Imam Syafi’i Jember (ilmu hadits), Dewan konsultasi Bimbingan Islam

Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Fadly Gugul حفظه الله تعالى klik disini

 

Ustadz Fadly Gugul, S.Ag

Beliau adalah Alumni S1 STDI Imam Syafi’I Jember Ilmu Hadits 2012 – 2016 | Bidang khusus Keilmuan yang pernah diikuti beliau adalah Takhosus Ilmi di PP Al-Furqon Gresik Jawa Timur | Beliau juga pernah mengikuti Pengabdian santri selama satu tahun di kantor utama ICBB Yogyakarta (sebagai guru praktek tingkat SMP & SMA) | Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial Dakwah masyarakat (kajian kitab), Kajian tematik offline & Khotib Jum’at

Related Articles

Back to top button