Fiqih

Meminum Air Bercampur Darah, Haramkah?

Pendaftaran Mahad Bimbingan Islam

Meminum Air Bercampur Darah, Haramkah?

Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan pembahasan tentang meminum air bercampur darah, haramkah? Selamat membaca.


Pertanyaan:

Assalaamu’alaikum ustadz, ana mau bertanya apakah haram hukumnya apabila kita meminum air yang nantinya kalau diminum akan berdarah gusi kita sehingga menyebabkan darah bercampur dengan minuman tersebut.

Ana sering pendarahan gusi, entah berapa lama mungkin sejam kurang lebih bgitu berdarah lagi, kadang kurang dari itu berdarah lagi, jadi pendarahannya sering dan sulit membersihkan.

Jadi ana kalau minum biasanya setelah meneguk beberapa kali akan terasa berdarah lagi gusinya dan airnya pun bercampur (tapi tidak banyak darahnya).

Dan ana mau tanya juga, apakah kasus ini sama dengan kasus orang yang minum khamr dan mengucapkan ‘ bismillah’, apakah termasuk dalam mengolok-ngolok syari’at?

Sebagaimana yang dikatakan oleh Imam An-Nawawi: apabila ada seorang yang di tangannya ada khamar dan ia meminumnya dengan mengucapkan ‘ bismillah’, maka ia telah kafir.

Yang ana khawatirkan (walaupun masih agak berbeda) yaitu khamar memang jelas haram sementara air putih itu halal kemudian bercampur darah barulah haram. Jazaakallaahu khairan katsiiraa.

(Ditanyakan oleh Santri Kuliah Islam Online Mahad BIAS)


Jawaban:

Waalaikumsalam warahmatullah wabaarokatuh.

Semoga Allah Ta’ala senantiasa memberikan kepada Anda dan kita semua hidayah dan jalan kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Sebagaimana yang telah disepakati oleh para ulama, bahwa hukum darah adalah najis, sehingga haram bagi seseorang untuk meminum atau memakannya.

Sebagaimana dalam firman Allah,

إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ بِهِ لِغَيْرِ اللَّهِ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلَا عَادٍ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Baca Juga:  Membaca Basmallah Saat Minum Kopi Dan Teh?

“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barang siapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Baqarah: 173)

Syekh Ibnu Utsaimin rahimahullah mengatakan,”Kalau keluar dari mulut maka tidak diperbolehkan menelannya. Berdasarkan Firman Allah Ta’ala:

حُرِّمَتْ عَلَيْكُمْ الْمَيْتَةُ وَالدَّمُ

“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah.” (QS. Al-Maidah: 3)

Selesai dari ‘Fatawa Nurun ‘Alad Darbi, (7/2).

Karenanya sebisa mungkin untuk mengeluarkannya dari mulut, namun bila darah tersebut sangat sulit untuk kita hindari atau kita bersihkan, maka tidak mengapa bila darah tersebut ikut termakan ataupun terminum.

Sebagaimana firman Allah Ta`ala : “Allah tidak membebankan seseorang jiwa melainkan dengan kemampuannya”. (QS. Al Baqarah 286).

Juga firman Allah Ta`ala, “Bertaqwalah kepada Allah setakat kemampuan kamu“. (QS. Al-Taghabun 16).

Bila sudah berusaha mengeluarkan secara maksimal, dan masih ada yang tertelan maka tidak bisa dikatakan memperolok olok agama, insyaallah.

Semoga Allah Ta’ala memberikan kesembuhan kepada Anda dan memudahkan urusan kita semua.

Wallahu a`lam

Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Mu’tashim, Lc. MA. حفظه الله
Senin, 15 Syawal 1443 H/ 16 Mei 2022 M


Ustadz Mu’tashim Lc., M.A.
Dewan konsultasi BimbinganIslam (BIAS), alumus Universitas Islam Madinah kuliah Syariah dan MEDIU
Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Mu’tashim Lc., M.A. حفظه الله klik disini

Ustadz Mu’tasim, Lc. MA.

Beliau adalah Alumni S1 Universitas Islam Madinah Syariah 2000 – 2005, S2 MEDIU Syariah 2010 – 2012 | Bidang khusus Keilmuan yang pernah diikuti beliau adalah Syu’bah Takmili (LIPIA), Syu’bah Lughoh (Universitas Islam Madinah) | Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial Taklim di beberapa Lembaga dan Masjid

Related Articles

Back to top button