Memiliki Luka Batin Saat Kecil Karena Perlakuan Ibunya

Memiliki Luka Batin Saat Kecil Karena Perlakuan Ibunya
Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan tanya jawab, serta pembahasan tentang Memiliki Luka Batin Saat Kecil Karena Perlakuan Ibunya, selamat membaca.
Pertanyaan:
بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Ustadz mohon nasehatnya untuk seorang anak yang memiliki luka batin saat kecil karena perlakuan ibunya yang kurang dalam memberikan kasih sayang sehingga luka tersebut sulit untuk dihilangkan setelah dewasa…kadang ada rasa untuk berbakti tetapi jika teringat perlakuan ibunya waktu kecil rasa tidak ikhlas itu kadang muncul ustadz mohon nasehatnya.. sekian jazaakallahu khairan ustadz
Ditanyakan oleh Sahabat AISHAH (Akademi Shalihah)
Jawaban:
وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْـمِ اللّهِ
Alhamdulillāh
Washshalātu wassalāmu ‘alā rasūlillāh, wa ‘alā ālihi wa ash hābihi ajma’in.
Anak merupakan amanah yang Allah berikan kepada kedua orang tua, sehingga menjadi kewajiban orang tua untuk menjaga dan mendidik seorang anak dengan baik sampai dirinya dewasa dan siap menghadapi kehidupan. Amanah ini akan Allah minta pertanggungjawabannya pada hari kiamat. Allah ﷻ berfirman:
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا …..
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya….” (QS. An-Nisa’: 58).
Rasulullah ﷺ bersabda:
كُلُّكُمْ راعٍ وكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، والأمِيرُ راعٍ، والرَّجُلُ راعٍ عَلى أهْلِ بَيْتِهِ، والمَرْأةُ راعِيَةٌ عَلى بَيْتِ زَوْجِها ووَلَدِهِ، فَكُلُّكُمْ راعٍ وكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
“Setiap kalian adalah pemimpin dan akan bertanggung jawab atas orang yang dia pimpin, seorang penguasa adalah pemimpin, seorang laki-laki adalah pemimpin bagi keluarganya, dan seorang wanita adalah pemimpin dalam menjaga rumah dan anak-anak suaminya. Setiap kalian adalah pemimpin dan akan ditanyai tentang orang yang dia pimpin.” (HR. Bukhari no. 5200).
Oleh karenanya, orang tua harus memberikan kemashlahatan untuk seorang anak, dan haram baginya untuk menzhalimi. Rasulullah ﷺ bersabda:
الظُّلْمُ ظُلُماتٌ يَوْمَ القِيامَةِ
“Kezhaliman akan menjadi kegelapan pada hari kiamat.” (HR. Bukhari no. 2447).
Ini dari sisi kewajiban orang tua.
Adapun seorang anak, dia dituntut untuk selalu berbakti kepada orang tuanya, bagaimanapun keadaan orang tua. Bahkan, jika orang tua melakukan kezhaliman terbesar di muka bumi sekalipun yaitu perbuatan syirik, seorang anak tetap diperintahkan untuk berbakti kepada kedua orang tuanya. Allah Ta’ala berfirman:
وَإِن جَاهَدَاكَ عَلَىٰ أَن تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَاۖ وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًاۖ ……
“Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik….”. (QS. Lukman : 15).
Padahal dalam ayat lainnya, Allah ﷻ berfirman:
(….. إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ )
“…..sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.” (QS. Lukman : 13).
Terasa sakit saat dibentak dan dikasari bahkan oleh orang tua sendiri termasuk hal yang lumrah, oleh karenanya Allah ﷻ melarang Rasulullah ﷺ untuk bersikap keras kepada para sahabat, Allah ﷻ berfirman:
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللَّهِ لِنتَ لَهُمْۖ وَلَوْ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu…..” (QS. Ali-‘Imran: 159).
Namun, tetap berusahalah untuk memaafkan dan berdamai dengan hati, ingat mereka adalah sebab kita bisa merasakan kenikmatan menjadi hamba Allah Ta’ala, menikmati berbagai indahnya kehidupan. Ingat, semuanya adalah ujian dari Allah, dan sekarang Anda sedang diuji dengan sikap orang tua, bersabar dan harapkanlah pahala.
Ketika, orang tua bersikap kasar, ingatlah banyaknya juga kebaikan mereka semenjak Anda masih kecil, semoga dengan mengingat hal tersebut bisa mengobati lukanya hati.
Sembari memperbanyak do’a semoga Allah Ta’ala mengubah sikap orang tua tersebut dan kita juga bisa memaafkannya dengan ketulusan. Maukah engkau dimaafkan dan diampuni atas segala khilaf dan dosa oleh Allah Yang Mahapengasih dan Mahapengampun?
Wallahu Ta’ala A’lam.
Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Fadly Gugul S.Ag. حفظه الله
Baca artikel selengkapnya dengan beberapa penyesuaian :
https://bimbinganislam.com/tetap-harus-bersabar-meski-orang-tua-berakhlak-buruk/