FiqihKonsultasi

Makruh Lebih Baik Ditinggalkan Seluruhnya

Pendaftaran Mahad Bimbingan Islam

Makruh Lebih Baik Ditinggalkan Seluruhnya

Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan tanya jawab, serta pembahasan tentang Makruh Lebih Baik Ditinggalkan Seluruhnya, selamat membaca.


Pertanyaan:

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Izin bertanya. Makruh adalah salah satu hukum taklifi yang apabila dikerjakan tidak mendapat dosa, bila ditinggalkan mendapat pahala. Pertanyaannya adalah, lebih baik ditinggalkan sama sekali atau sesekali tidak mengapa dilakukan?

جزاك اللهُ خيراً

Jawaban:

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْـمِ اللّهِ

Alhamdulillāh
Washshalātu wassalāmu ‘alā rasūlillāh, wa ‘alā ālihi wa ash hābihi ajma’in

Makruh secara bahasa artinya sesuatu yang dibenci. Allāh ﷻ berfirman :

وَلَوْ أَرَادُوا الْخُرُوجَ لَأَعَدُّوا لَهُ عُدَّةً وَلَٰكِنْ كَرِهَ اللَّهُ rnانْبِعَاثَهُمْ فَثَبَّطَهُمْ وَقِيلَ اقْعُدُوا مَعَ الْقَاعِدِينَ

“Dan jika mereka mau berangkat, tentulah mereka menyiapkan persiapan untuk rnkeberangkatan itu, tetapi Allah membenci keberangkatan mereka, maka Allāh ﷻ melemahkan keinginan mereka. Dan dikatakan kepada mereka : “Tinggallah kamu bersama orang-orang yang tinggal itu” [QS At-Taubah : 46]

Baca Juga:  Apakah Pakai Susuk Bisa Membuat Susah Meninggal Dunia?

Sedangkan secara istilah ulama ushul, makruh adalah :

ما نهى عنه الشارع لا على وجه الإلزام بالترك

“Apa-apa yang dilarang oleh pembuat syariat (Allāh ﷻ) akan tetapi tidak diharuskan untuk ditinggalkan sama sekali.” [Asy-Syarhul Kabir Li Mukhtasharil Ushul : 119]

Adapun yang anda sebutkan “apabila dikerjakan tidak mendapat dosa, bila ditinggalkan mendapat pahala” maka istilah ini berasal dari ulama ahli fiqih.

Di dalam kitab-kitab fiqih ulama terdahulu istilah makruh itu banyak digunakan untuk hal yang berbau haram.
Kesimpulannya; Hal yang makruh itu, apalagi yang disepakati para ulama tentang kemakruhannya adalah lebih baik ditinggalkan seluruhnya, dan ini adalah lebih dekat kepada ketakwaan. Oleh karena itu, sebagian ahli ilmu mendefinisikan ciri penggalan ketakwaan adalah dengan meninggalkan hal-hal yang haram dan makruh.

Wallahu Ta’ala A’lam

Dijawab dengan ringkas oleh: 
Ustadz Fadly Gugul, S.Ag. حافظه الله

Ustadz Fadly Gugul, S.Ag

Beliau adalah Alumni S1 STDI Imam Syafi’I Jember Ilmu Hadits 2012 – 2016 | Bidang khusus Keilmuan yang pernah diikuti beliau adalah Takhosus Ilmi di PP Al-Furqon Gresik Jawa Timur | Beliau juga pernah mengikuti Pengabdian santri selama satu tahun di kantor utama ICBB Yogyakarta (sebagai guru praktek tingkat SMP & SMA) | Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial Dakwah masyarakat (kajian kitab), Kajian tematik offline & Khotib Jum’at

Related Articles

Back to top button