Ibadah

Kenapa Kita Suka Bermaksiat?

Pendaftaran Grup WA Madeenah

Kenapa Kita Suka Bermaksiat?

Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan tanya jawab tentang kenapa kita suka bermaksiat? Selamat membaca.


Pertanyaan:

Assalamu’alaikum.. ustadz saya ingin bertanya bagaimana caranya supaya kita benar-benar merasa terus diawasi oleh Allah? Karena sering terjadi ketika kita ingin bermaksiat misalnya dan sebenarnya dalam hati juga selalu terbisikan bahwa Allah mengetahui, tetapi yang sering terjadi malah diri selalu menerjang kemaksiatan tersebut. Nah ini penyebab dan solusinya bagaimana ya? Jazakumullahu khairan.

(Ditanyakan oleh Sahabat BIAS via Facebook Bimbingan Islam)


Jawaban:

Wa’alaikumussalam warahmatullah

Penyebab kemaksiatan adalah kebodohan dan kurangnya mengenal keagungan Dzat yang dimaksiati. Kalaulah dikatakan “kita tahu Allah maha melihat, maha mengetahui”, ini jauh lebih bodoh. Kenapa ketika tahu Allah maha mengetahui, yang mana Dia adalah satu-satunya Dzat yang memberikan kita kenikmatan, tapi kita berani memaksiatiNya? kok berani melanggar hakNya?

Ibnu Abbas berkata: “Siapa yang berbuat maksiat sejatinya adalah orang bodoh, disebabkan kebodohannya lah dia berbuat maksiat.” (Tafsir Thabari : 8/90).

Jika kita buat sebuah analogi, kalaulah ada orang yang selalu membantu kita,memberikan pertolongan, memenuhi kebutuhan kita, rumah disediakan begitu pula kendaraan yang bagus dan hal lainnya, bagaimana sikap kita kepada orang tersebut? Mungkinkah kita menzhaliminya? Jika demikian perlakuan kita kepada makhluk, bagaimana dengan Sang Pencipta yang telah memberikan banyak hal?

Allah berfirman:

﴿يَأَيُّهَا الۡإِنسنُ مَا غَرَّكَ بِرَبِّكَ الكَرِيمِ﴾ [ الانفطار:6-6]

Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah. [Al Infitar:6]

Begitupula lihatlah langit, bumi, gunung lautan, semuanya adalah ciptaan Allah yang tunduk kepada perintahNya, lalu bagaimana makhluk sekecil manusia berani melawan Allah?

Solusinya adalah hadiri majelis ilmu, dengarkan kajian-kajian yang menceritakan keagungan Allah , tentang surga dan neraka, perbanyak membaca al-quran dan merenungi maknanya.

Sehingga dengan demikian muncul rasa takut dan segan saat bermaksiat kepada Allah, dan kalaupun sempat tergelincir dalam sebuah dosa, bisa cepat kembali dan bertaubat kepada Allah. Rasulullah bersabda:

كُلُّ ابْنِ آدَمَ خَطّاءٌ، وخَيْرُ الخَطّائِينَ التَّوّابُونَ

“Setiap keturunan Adam sering melakukan dosa, namun sebaik-baik orang yang berbuat dosa adalah orang-orang rajin bertaubat.” (HR. Tirmidzy : 2499).

Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Muhammad Ihsan حفظه الله
Senin, 18 Syaban 1443 H/21 Maret 2022 M


Ustadz Muhammad Ihsan حفظه الله تعالى
Beliau adalah Alumni STDI Imam Syafi’i Jember (ilmu hadits), Dewan konsultasi Bimbingan Islam
Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Muhammad Ihsan حفظه الله تعالى klik disini

Ustadz Muhammad Ihsan, S.Ag., M.HI.

Beliau adalah Alumni S1 STDI Imam Syafi’I Jember Ilmu Hadits 2011 – 2015, S2 Universitas Muhammadiyah Surakarta Hukum Islam 2016 – 2021 | Bidang khusus Keilmuan yang pernah diikuti beliau adalah Dauroh Syaikh Sulaiman & Syaikh Sholih As-Sindy di Malang 2018, Beberapa dars pada dauroh Syaikh Sholih Al-’Ushoimy di Masjid Nabawi, Dauroh Masyayikh Yaman tahun 2019, Belajar dengan Syaikh Labib tahun 2019 – sekarang | Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial Kegiatan bimbingan islam

Related Articles

Back to top button