ArtikelFiqihKonsultasi

Kena Darah Sedikit, Apakah Wudhu dan Sholat Jadi Batal?

Pendaftaran Grup WA Madeenah

Kena Darah Sedikit, Apakah Wudhu dan Sholat Jadi Batal?

Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki adab dan akhlak yang luhur berikut kami sajikan tanya jawab, serta pembahasan tentang kena darah sedikit, apakah wudhu dan sholat jadi batal?
Silahkan membaca.


Pertanyaan :

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Semoga Allah Azza wa Jalla selalu menjaga Ustadz & keluarga.

Saya mau nanya, ketika bagian tubuh ada yang ber darah sedikit, apakah sholatnya masih sah? Dan bagaimana jika tidak mengetahuinya?

(Disampaikan oleh Fulan, Member grup WA BiAS)


Jawaban :

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

بِسْـمِ اللّهِ

Alhamdulillāh
Alhamdulillah, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah, wash shalaatu was salaamu ‘alaa rasulillaah, Amma ba’du

Jika yang dimaksud dengan darah adalah darah karena luka bukan darah haidh maka tidak batal shalatnya sebagaimana pernah disebutkan di dalam riwayat. Ada seorang sahabat yang menunaikan shalat lalu terkena anak panah hingga mengucur darahnya akan tetapi beliau tidak membatalkan shalatnya. Sahabat Jabir radhiyallahu ‘anhu menceritakan,

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ فِي غَزْوَةِ ذَاتِ الرِّقَاعِ فَرُمِيَ رَجُلٌ بِسَهْمٍ، فَنَزَفَهُ الدَّمُ، فَرَكَعَ، وَسَجَدَ وَمَضَى فِي صَلاَتِهِ

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melakukan peperangan Dzatur Riqa’. Dan ada seorang sahabat yang terkena panah (ketika shalat), dan darahnya keluar. Namun dia tetap lanjutkan rukuk dan sujudnya serta menyelesaikan shalatnya.”
(Shahih Bukhari secara muallaq, 1/46).

Namun demikian kami menyampaikan bahwa status darah itu apakah najis apakah tidak. Ia adalah masalah yang diperselisihkan oleh para ulama.
Taruhlah penanya merasa yakin dengan najisnya darah dan ia baru mengetahui keberadaan darah setelah selesai shalat maka shalatnya sah dan tidak perlu mengulang.

Sebagaimana disebutkan oleh Syaikh Bin Baz bahwa hukum baru berlaku saat seseorang telah mengetahui hukum dari perkara tersebut. Dalilnya tatkala Nabi sedang shalat beliau diberi tahu oleh Jibril bahwa sendal beliau terkena najis, spontan beliau melepas sendalnya dan beliau tidak mengulangi shalatnya dari awal lagi.

Semoga bermanfaat,
Wallahu ta’ala a’lam.

Dijawab dengan ringkas oleh :
Ustadz Abul Aswad Al Bayati حفظه الله
Selasa, 02 Rabiul Akhir 1442 H/ 17 November 2020 M



Ustadz Abul Aswad Al-Bayati, BA.
Dewan konsultasi Bimbingan Islam (BIAS), alumni MEDIU, dai asal klaten
Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Abul Aswad Al-Bayati حفظه الله  
klik disini

Ustadz Abul Aswad Al Bayati, BA.

Beliau adalah Alumni S1 MEDIU Aqidah 2008 – 2012 | Bidang khusus Keilmuan yang pernah diikuti beliau adalah Dauroh Malang tahunan dari 2013 – sekarang, Dauroh Solo tahunan dari 2014 – sekarang | Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial Koordinator Relawan Brigas, Pengisi Kajian Islam Bahasa Berbahasa Jawa di Al Iman TV

Related Articles

Back to top button