Keluarga

Kelak Ketika Tua Berharap Dirawat oleh Anak

Pendaftaran Mahad Bimbingan Islam

Kelak Ketika Tua Berharap Dirawat oleh Anak

Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan pembahasan tentang berharap nanti kalau tua dirawat oleh anak. Selamat membaca.


Pertanyaan:

Assalamualaikum Ustadz. Mau tanya, bolehkah kita bergantung dan berharap pada anak? Misalnya nanti kalau sudah tua berharap dirawat oleh anak. Bolehkah kita bergantung yang seperti itu?

(Ditanyakan oleh Sahabat BIAS via Facebook Bimbingan Islam)


Jawaban:

Wa’alaikumussalam warahmatullah wabarakaatuh.

Bergantung dan berharap wajib ditujukan hanya kepada Allah . Allah berfirman:

﴿….. وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ ﴾

“…… Hanya kepada Allah saja orang-orang mukmin itu bertawakkal.” (QS. Ali-Imran: 122).

Begitupula pada ayat yang selalu kita ulang-ulang:

﴿إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ ﴾

Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.” (QS. Alfatihah: 5).

Allah juga berfirman:

﴿….. إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًاۖ وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ ﴾

“……Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada Kami.” (QS. Al-Anbiya’: 90).

Siapa yang berharap dan bergantung kepada selain Allah bersiaplah untuk kecewa, karena dia menjadikan sesuatu yang lemah sebagai topangan dalam hidupnya, Allah berfirman:

Baca Juga:  Catatan Bagi yang Tinggal Serumah Dengan Orangtua (Mertua)

﴿….. وَخُلِقَ الْإِنسَانُ ضَعِيفًا ﴾

“……dan manusia dijadikan bersifat lemah.” (QS. An-Nisa: 28).

Sandarkan hati dan harapan kepada Dzat pemilik langit dan bumi. Jika kita bersandar dan bergantung kepada anak, siapa yang menjamin anak bisa hidup sampai masa tua?

Namun, jika yang dimaksud adalah keinginan anak menjadi shalih dan berbakti kepada orang tuanya, tentu hal ini tidak masalah, bahkan orang tua dituntut untuk membimbing seorang anak menjadi shalih dan berbakti kepada orang tua.

Seperti di dalam doa yang Allah sebutkan dalam firmanNya:

﴿وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا ﴾

Dan orang orang yang berkata: “Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. (QS. Al-Furqan: 74).

Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Muhammad Ihsan حفظه الله
Jumat, 27 Jumadil Awwal 1443 H/31 Desember 2021 M


Ustadz Muhammad Ihsan حفظه الله تعالى
Beliau adalah Alumni STDI Imam Syafi’i Jember (ilmu hadits), Dewan konsultasi Bimbingan Islam
Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Muhammad Ihsan حفظه الله تعالى klik disini

Ustadz Muhammad Ihsan, S.Ag., M.HI.

Beliau adalah Alumni S1 STDI Imam Syafi’I Jember Ilmu Hadits 2011 – 2015, S2 Universitas Muhammadiyah Surakarta Hukum Islam 2016 – 2021 | Bidang khusus Keilmuan yang pernah diikuti beliau adalah Dauroh Syaikh Sulaiman & Syaikh Sholih As-Sindy di Malang 2018, Beberapa dars pada dauroh Syaikh Sholih Al-’Ushoimy di Masjid Nabawi, Dauroh Masyayikh Yaman tahun 2019, Belajar dengan Syaikh Labib tahun 2019 – sekarang | Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial Kegiatan bimbingan islam

Related Articles

Back to top button