Ibadah

Kapan Do’a Dzun Nun (Lailaha Illa Anta Subhanaka Inni Kuntu Minadz Dzalimin) Dipanjatkan ?

Pendaftaran Grup WA Madeenah

Pertanyaan

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه

Ustadz mohon penjelasannya tentang doa yang diucapkan Nabi Yunus ‘alaihissalam dan kapan waktu yang tepat untuk memanjatkan doa ini?

“Laa illaha Illa anta subhanaka inni kuntu minadholiimiin ”

Syukron, Ustadz.
Jazakallahu khairan.

(Penanya: Admin, BiAS T06)

 

Jawaban

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْـمِ اللّهِ

Alhamdulillāh
Washshalātu wassalāmu ‘alā rasūlillāh, wa ‘alā ālihi wa ash hābihi ajma’in.

Allah ta’ala berfirman :

وَذَا النُّونِ إِذْ ذَهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ أَنْ لَنْ نَقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَى فِي الظُّلُمَاتِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

“Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap (di dalam perut ikan) :

(Lailaha illa Anta Subhanaka Inni kuntu minadz dzalimin)

”Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim”.

(Al-Anbiya’ : 87).

Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

دَعْوَةُ ذِي النُّونِ إِذْ دَعَا وَهُوَ فِي بَطْنِ الْحُوتِ: (لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنْ الظَّالِمِينَ) فَإِنَّهُ لَمْ يَدْعُ بِهَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ فِي شَيْءٍ قَطُّ إِلَّا اسْتَجَابَ اللَّهُ لَهُ

“Doa Dzun Nun (Yunus) ketika ia memohon dari dalam perut ikan ; (Lailaha illa Anta Subhanaka inni kuntu minadz dzalimin)

Sesungguhnya tidaklah seorang lelaki muslim berdoa dengannya memohon sesuatu melainkan pasti Allah akan mengabulkan permohonannya.”
(HR Tirmidzi : 3505 dishahihkan oleh Imam Al-Albani dalam Shahih Sunan Tirmidzi : 2785).

 

Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah berkomentar ketika menjelaskan makna dari doa ini :

أمّا دعوة ذي النون فإن فيها من كمال التوحيد والتنزيه للربّ عز وجل ، واعتراف العبد بظلمه وذنبه ما هو من أبلغ أدوية الكرب والهمّ والغمّ، وأبلغ الوسائل إلى اللَّه سبحانه? وتعالى في قضاء الحوائج

“Adapun doa Dzun Nun di dalamnya terdapat kesempurnaan tauhid, pensucian terhadap Allah Yang Maha Mulia Lagi Maha Agung. Serta terdapat di dalamnya pengakuan hamba terhadap kezaliman dan dosa yang telah ia lakukan, yang itu akan menjadi kunci utama hilangnya kesulitan, kesedihan serta kegundahan. Dan ia menjadi perantara yang paling baik yang menghubungkan hamba kepada Allah ta’ala supaya Dia memenuhi segala permohonannya.”

(Zadul Ma’ad : 4/208).

Doa di atas adalah Doa Nabi Yunus ‘alaihissalam ketika beliau ditelan ikan, kemudian beliau merasa sedih, lalu mengucapkan doa ini maka hilanglah kesedihannya dan hilang pula kesulitan yang menimpa beliau.

Hanya saja ketika kita membacanya harus memahami maknanya, kita mengakui kemahasucian Allah ta’ala Zat Yang Maha Tinggi Lagu Maha Mulia, kemudian kita mengakui, membayangkan dosa-dosa serta kezaliman yang telah kita perbuat, kita merasa hina dina di hadapan Allah ta’ala.

Ini yang selayaknya kita hadirkan dalam hati dan jiwa kita ketika melantunkan doa ini.

Wallahu a’lam

 

Dijawab dengan ringkas oleh :
Ustadz Abul Aswad Al-Bayaty حفظه الله
Kamis, 07 Rabi’ul Akhir 1438 H / 05 Januari 2017 M

 



Ustadz Abul Aswad Al-Bayati, BA.
Dewan konsultasi Bimbingan Islam (BIAS), alumni MEDIU, dai asal klaten
Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Abul Aswad Al-Bayati حفظه الله  
klik disini

Ustadz Abul Aswad Al Bayati, BA.

Beliau adalah Alumni S1 MEDIU Aqidah 2008 – 2012 | Bidang khusus Keilmuan yang pernah diikuti beliau adalah Dauroh Malang tahunan dari 2013 – sekarang, Dauroh Solo tahunan dari 2014 – sekarang | Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial Koordinator Relawan Brigas, Pengisi Kajian Islam Bahasa Berbahasa Jawa di Al Iman TV

Related Articles

Back to top button