Jangan Jadi Anak Durhaka

Jangan Jadi Anak Durhaka
Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan tanya jawab, serta pembahasan tentang Jangan Jadi Anak Durhaka. selamat membaca.
Pertanyaan:
Ada seorang perempuan, dia punya mertua (ibu mertua) yg berperilaku kurang baik terhadapnya.
Seperti pernah ada kejadian, motor dipinjam lama tanpa ada kabar dan ternyata digadaikan tanpa sepengetahuannya. Dan juga beberapa hal yang kurang menyenangkan lainnya.
Yang menjadi permasalahan adalah setelah kejadian-kejadian itu, mertuanya merasa tidak bersalah malah justru menyalahkan menantunya tersebut. Bukan hanya kepada menantunya saja tapi juga kepada cucunya, dan sekarang sikapnya berubah.
Suami perempuan tersebut (anak si ibu ini) takut menegur dan menasehati khawatir dianggap durhaka kepada orang tuanya.
Apa yang harus dilakukan suami istri ini dan bagaimana seharusnya sikap yang harus mereka ambil?
Ditanyakan Sahabat BIAS melalui Grup WhatsApp
Jawaban:
Sikap seseorang takut menjadi anak atau menantu yang durhaka adalah termasuk kemuliaan. Sikap ini perlu dibina dan diarahkan pada tempatnya.
Saran kami untuk mereka sebagai anak dan istri sebagai menantu untuk lebih membantu orang tua. Karena untuk masalah harta, jangan pelit kepada orang tua, apalagi ketika mereka mulai tua, ada kegelisahan bahwa anak-anaknya yang sekarang yang sudah menikah dan hidup lebih dari cukup kurang memperhatikan kesejahteraan mereka.
Allah ta’ala berfirman;
وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا
“Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.” (QS. Al-Isra’: 23)
Termasuk dalam bentuk ihsan adalah menafkahi kedua orang tua ketika mereka butuh.
Menantu Harus Lebih Peka
Manusia memiliki perasaan dan sensitivitas yang penting pula dibaca lalu dijaga dengan baik. Membaca perasaan itu bisa ditempuh dengan menangkap bahasa tubuh yang bersangkutan. Sehingga, perkara yang kurang mengenakkan akibat ketidakpekaan selama berinteraksi bisa dihindari.
Secara khusus ibu mertua sering kali memiliki perasaan sensitif saat ada orang lain yang menjadi pusat daya tarik kehidupan putranya. Apalagi mereka telah menghabiskan waktu yang lama untuk mengurus putranya di masa lalu. Untuk itu, cobalah untuk lebih peka terhadapnya.
Jangan mencoba bersaing merebut perhatian suami atau bahkan menjauhkan suami dari ibu mertua. Hal ini tentu akan melukai perasaan ibu mertuamu.
Beri Bantuan Dan Perhatian
Saat mertua Anda ada di rumah, cobalah untuk beri dia perhatian. Duduk dan ajak dirinya mengobrol tentang kesehariannya. Kamu juga bisa ajak dirinya berkeliling atau mengunjungi tempat tertentu yang mereka sukai.
Bila mertua dalam kesusahan, dan Anda mampu untuk membantu, maka bantulah mereka dalam kebaikan.
Sebaliknya jika mertua ingin bantu, contoh ibu mertua ingin membantu Anda menyiapkan makanan, biarkan dia. Hal ini bisa jadi momen untuk saling mengenal dan memahami lebih baik satu sama lain.
Wallahu Ta’ala A’lam
Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Fadly Gugul, S.Ag.Selasa,
5 Jumadil Awal 1444H / 29 November 2022 M
Ustadz Fadly Gugul حفظه الله
Beliau adalah Alumni STDI Imam Syafi’i Jember (ilmu hadits), Dewan konsultasi Bimbingan Islam
Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Fadly Gugul حفظه الله تعالى klik disini