Istri Harus Baca, Ini cara Menasehati Suami yang Curhat ke Teman Perempuan

Istri Harus Baca, Ini cara Menasehati Suami yang Curhat ke Teman Perempuan
Para pembaca Bimbinganislam.com yang mencintai Allah ta’ala berikut kami sajikan tanya jawab, serta pembahasan tentang cara menasehati suami yang curhat ke teman perempuan
selamat membaca.
Pertanyaan :
بسم اللّه الرحمن الر حيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Ustadz, bagaimana cara menasehati suami yang curhat ke teman-teman kuliahnya sedangkan teman curhatnya ini seorang wanita?
Jazakumullahu khairan ustadz
Tanya Jawab AISHAH – akademi shalihah
(Disampaikan Oleh Fulanah – SahabatAISHAH Lombok)
Jawaban :
وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Alhamdulillāh wa shalātu wa salāmu ‘alā rasūlillāh.
Ingatkan suami untuk takut kepada Allah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
ما تركت فتنة أضر على الرجال من النساء
“Tidaklah aku meninggalkan suatu fitnah setelahku yang lebih dahsyat bagi kaum laki-laki melebihi fitnah wanita.”
(HR. Bukhari : 5096).
Seorang suami harus bisa menjauhkan dirinya dari fitnah wanita, tidak bermudah-mudahan untuk bergaul dengan seorang wanita. Allah berfirman:
قُل لِّلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا۟ مِنْ أَبْصَٰرِهِمْ وَيَحْفَظُوا۟ فُرُوجَهُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَزْكَىٰ لَهُمْ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا يَصْنَعُونَ
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat””.
(ٍَQS. An-Nur :30).
Maka, seorang laki-laki yang mana dia adalah seorang nahkoda di dalam rumah tangganya, harus bisa menjaga kebahagiaan dan ketenangan keluarganya. Dan betaqwa kepada Allah dimanapun berada, sebagaimana sabda rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
اتَّقِ اللَّهِ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعْ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ
“Bertakwalah kamu kepada Allah dimana saja kamu berada dan ikutilah setiap keburukan dengan kebaikan yang dapat menghapuskannya, serta pergauilah manusia dengan akhlak yang baik.”
(HR. Tirmidzi : 1987).
Bicaralah kepada suami dari hati ke hati, nasihati dengan lemah lembut, dan doakan kebaikan untuknya terutama di waktu-waktu mustajab seperti 1/3 malam terakhir, semoga Allah memberikan hidayah kepadanya.
Wallahu a’lam
Dijawab dengan ringkas oleh :
Ustadz Muhammad Ihsan حفظه الله
Rabu, 19 Jumadal Ula 1441 H / 15 Januari 2020 M
Ustadz Muhammad Ihsan حفظه الله تعالى
Beliau adalah Alumni STDI Imam Syafi’i Jember (ilmu hadits), Dewan konsultasi Bimbingan Islam
Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Muhammad Ihsan حفظه الله تعالى klik disini