KonsultasiMuamalah

Hukum Pekerjaan Notaris Tanah

Pendaftaran Mahad Bimbingan Islam

Hukum Pekerjaan Notaris Tanah

Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan Hukum Pekerjaan Notaris Tanah. Selamat membaca.


Pertanyaan:

Assalamualaikum ustadz Afwan ustadz Apakah menjadi notaris pertanahan itu terlibat riba atau tidak ustadz? Jazakumullah Khair ustadz

(Ditanyakan oleh Santri Mahad BIAS)


Jawaban:

Waalaikumsalam warahmatullah wabarokatuh

Diperbolehkan untuk menjadi notaris, terlebih pekerjaan tersebut bermanfaat buat manusia dan kaum muslimin. Namun, perlu untuk benar-benar perhatian dalam masalah jual beli dan sistem keuntungan yang didapatkan. Hindari praktik yang diharamkan, semisal suap yang sering terjadi untuk memuluskan proses sertifikat, atau memakan tanah orang lain dengan kedzaliman dan aniaya orang yang lemah. Riba dan tidaknya tergantung dengan proses yang dilakukan dalam jual belinya atau transaksi dalam membantu pihak-pihak yang berkepentingan.

Secara umum, bahwa pekerjaan tersebut walau beresiko tetaplah sah/boleh.

Disebutkan di dalam islamqa no fatwa 224575 terkait dengan pekerjaan di perusahaan yang pada asal pekerjaan adalah boleh namun didapatkan hal-hal yang diharamkan semisal riba, suap dan sebagainya, kemudian dijawab sebagai berikut:

الشركات التي نشاطها في الأصل مباح كالشركات التي ذكرتها (شركات النفط والغاز) … غير أنها تمارس بعض المعاملات المحرمة كالتعامل الربوي أو غيره من المحرمات ؛ لا حرج على المسلم أن يعمل بها بشرط أن لا يباشر بنفسه ، ولا يعين على العمل المحرم . فيكون عمله في الأقسام المباحة منها ، والتي لا علاقة لها بإدارة العمل المحرم .

Baca Juga:  Memakai Earplug Ketika Shalat Sunnah, Apakah Boleh? 

“Perusahaan-perusahaan yang kegiatan asalnya di bolehkan seperti perusahaan yang anda sebutkan (semisal perusahan minyak, gas) dan sebagainya yang terbiasa di lakukan muamalah yang di haramkan seperti transaksi riba atau semisalnya yang diharamkan maka tidak mengapa seorang muslim untuk menjalankannya dengan syarat dirinya tidak terjun secara langsung dan tidak menolong perbuatan yang diharamkan. Maka pekerjaannya boleh dalam beberapa bagian dan yang tidak terkait dengan instansi yang diharamkan pekerjaannya.”

https://islamqa.info/ar/answers/224575/

Wallahu a`lam.

Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Mu’tashim, Lc. MA. حفظه الله
Rabu, 14 Shafar 1443 H/ 22 September 2021 M


Ustadz Mu’tashim Lc., M.A.
Dewan konsultasi Bimbingan Islam (BIAS), alumus Universitas Islam Madinah kuliah Syariah dan MEDIU
Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Mu’tashim Lc., M.A. حفظه الله 
klik disini

Ustadz Mu’tasim, Lc. MA.

Beliau adalah Alumni S1 Universitas Islam Madinah Syariah 2000 – 2005, S2 MEDIU Syariah 2010 – 2012 | Bidang khusus Keilmuan yang pernah diikuti beliau adalah Syu’bah Takmili (LIPIA), Syu’bah Lughoh (Universitas Islam Madinah) | Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial Taklim di beberapa Lembaga dan Masjid

Related Articles

Back to top button