KonsultasiMuamalah

Hukum Menjual Baju Daster Dengan Stiker Peringatan

Pendaftaran Grup WA Madeenah

Hukum Menjual Baju Daster Dengan Stiker Peringatan

Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan tanya jawab, serta pembahasan tentang hukum menjual baju daster dengan stiker peringatan.
selamat membaca.


Pertanyaan :

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Semoga Ustadz dan keluarga selalu dalam kebaikan dan lindungan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Mohon nasehatnya ustadz, saya akan berjualan baju rumahan (daster) dan akan memberikan di setiap yang order stiker yang berisi “pakaian khusus di depan suami/mahram, kami berlepas diri apabila ada pelanggaran syari dalam hal ini” apakah diperbolehkan ustadz?
Mohon nasehatnya. Jazaakumullahu khayran.

(Disampaikan oleh Fulanah, penanya dari media sosial bimbingan islam)


Jawaban :

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

بِسْـمِ اللّهِ

Alhamdulillāh
Alhamdulillah, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah, wash shalaatu was salaamu ‘alaa rasulillaah, Amma ba’du.

Selamat datang di Media Sosial Bimbingan Islam, ukhti yang semoga selalu dirahmati oleh Allah. Semoga Allah selalu membimbing kita di dalam jalan keridhoan-Nya.

1- Kewajiban Menutup Aurat

Telah diketahui kewajiban menutup aurat bagi laki-laki dan wanita. Dan telah diketahui bahwa banyak ulama berpendapat bahwa aurat wanita di hadapan non mahramnya adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan kedua telapak tangannya sampai pergelangan. Dan menutup wajah bagi wanita adalah keutamaan. Walaupun sebagian ulama berpendapat menutup wajah bagi wanita hukumnya wajib. Di dalam sebuah hadits diriwayatkan:

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا، أَنَّ أَسْمَاءَ بِنْتَ أَبِي بَكْرٍ، دَخَلَتْ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَيْهَا ثِيَابٌ رِقَاقٌ، فَأَعْرَضَ عَنْهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَقَالَ: “يَا أَسْمَاءُ، إِنَّ الْمَرْأَةَ إِذَا بَلَغَتِ الْمَحِيضَ لَمْ تَصْلُحْ أَنْ يُرَى مِنْهَا إِلَّا هَذَا وَهَذَا” وَأَشَارَ إِلَى وَجْهِهِ وَكَفَّيْهِ

Dari ‘Aisyah radliallahu ‘anha, bahwa Asma binti Abu Bakr masuk menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dengan mengenakan baju yang tipis, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun berpaling darinya.
Beliau bersabda: “Wahai Asma`, sesungguhnya seorang wanita jika telah baligh tidak boleh terlihat darinya kecuali ini dan ini -beliau menunjuk wajah dan kedua telapak tangannya-.”

(HR. Abu Dawud, no. 4104. Sanad hadits ini lemah, sebab terputus antara Khalid bin Duraik dengan ‘Aisyah. Tetapi ada hadits lain yang semakna, bersumber dari Asma’ binti Umais, riwayat Al-Baihaqi. Sehingga hadits ini dihasankan oleh Syaikh Al-Albani di dalam Irwaul Gholil, no. 1795).

2- Baju Daster Bukan Baju Untuk Di Luar Rumah

Baju daster bagi wanita umumnya tidak panjang sampai menutupi kaki. Demikian juga ada yang lengannya pendek. Oleh karena itu, wanita tidak boleh memakai baju daster di luar rumah, sebab tidak menutupi auratnya. Memang baju daster umumnya dipakai wanita di dalam rumah. Boleh dipakai di hadapan mahram. Sebab wanita di hadapan mahramnya boleh menampakkan anggota tubuh yang biasa nampak ketika sedang bekerja di dalam rumahnya. Seperti kepala sampai lehernya, lengan tangannya, dan kaki sampai ujung betisnya.

Syaikh Abdul Aziz bin Baz rohimahulloh (wafat tahun 1420 H ) menjelaskan:

والأقرب والله أعلم ما جرت العادة بكشفه مثل الرأس، مثل الرقبة، مثل القرط في الأذن، مثل الذراعين واليد والكفين، مثل القدمين، طرف الساق، شيء جرت العادة بانكشافه بين المحارم وفي البيوت، هذا هو الأقرب،

“Yang lebih dekat (kepada kebenaran), wallohu a’lam, (aurat wanita di hadapan mahramnya) adalah bagian tubuh yang biasa terbuka, seperti kepala, leher, anting di telinga, dua lengan, tangan, dua telapak tangan, dua telapak kaki, dan ujung betis. Sesuatu yang biasa dibuka di hadapan mahram dan di dalam rumah. Ini yang lebih dekat (kepada kebenaran)”.
(https://binbaz.org.sa/fatwas/4574)

3- Memberikan Nasehat dan Peringatan

Dengan keterangan di atas, maka rencana ukhti untuk berjualan baju rumahan (daster) dan akan memberikan sticker yang berisi “pakaian khusus di depan suami/Mahram, kami berlepas diri apabila ada pelanggaran syari dalam hal ini” di setiap barang orderan, merupakan bentuk nasehat dan peringatan agar pembeli atau pemakai baju tersebut mengenakannya di dalam rumah di hadapan mahramnya saja.
Tentu hal ini dibolehkan. Bahkan termasuk usaha amar ma’ruf dan nahi mungkar.

عَنْ جَرِيرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، يَقُولُ: بَايَعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَاشْتَرَطَ عَلَيَّ: وَالنُّصْحِ لِكُلِّ مُسْلِمٍ

Dari Jarir rodhiyallohu ‘anhu, dia berkata: Aku berjanji untuk taat kepada Rasululloh shallallahu ‘alaihi wasallam, lalu beliau mensyaratkan kepadaku, “Dan memberi nasehat kepada semua muslim”.
(HR. Bukhori, no. 2714)

Semoga Alloh memberikan kemudahan dan keberkahan kepada usaha anda, dan semoga Alloh selalu membimbing kita semua di dalam kebaikan dan keselamatan di dunia dan akhirat.

Wallahu a’lam.

Disusun oleh:
Ustadz Muslim Al-Atsari حفظه الله
Rabu, 12 Rabiul Awwal 1442 H/ 28 Oktober 2020 M



Ustadz Muslim Al-Atsari حفظه الله
Beliau adalah Pengajar di Pondok Pesantren Ibnu Abbas As Salafi, Sragen
Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Muslim Al-Atsari حفظه الله 
klik disini

Ustadz Muslim Al-Atsary

Beliau adalah Pengajar di Pondok Pesantren Ibnu Abbas As Salafi, Sragen

Related Articles

Back to top button