Hukum Menghadiri Undangan Walimatus Safar Haji

Hukum Menghadiri Undangan Walimatus Safar Haji
Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan tanya jawab, serta pembahasan tentang Hukum Menghadiri Undangan Walimatus Safar Haji, selamat membaca.
Pertanyaan:
بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Bismillah, izin bertanya Ustadz. Apa hukum menghadiri undangan walimatus safar tetangga yang akan naik haji?
جزاك اللهُ خيراً
Jawaban:
وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْـمِ اللّهِ
Alhamdulillāh
Washshalātu wassalāmu ‘alā rasūlillāh, wa ‘alā ālihi wa ash hābihi ajma’in
Walimah haji yang diadakan sebelum atau sesudah haji diperbolehkan.
Hal ini berdasarkan beberapa alasan,
1.Hadits dari Ibnu Abbas
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رضى الله عنهما قَالَ : لَمَّا قَدِمَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم مَكَّةَ – أي : في فتحها – اسْتَقْبَلَتْهُ أُغَيْلِمَةُ بَنِي عَبْدِ الْمُطَّلِبِ ، فَحَمَلَ وَاحِداً بَيْنَ يَدَيْهِ وَآخَرَ خَلْفَهُ .
رواه البخاري ( 1704 ) في كتاب العمرة
“dari Ibnu Abbas radliallahu ‘anhuma dia berkata; “Setibanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam di Makkah, beliau disambut anak-anak Bani Abdul Mutthalib, lalu beliau menggendong salah satu diantara mereka di depan dan yang lain di belakang beliau.” ( HR. Bukhari dalam Bab Umroh )
Dalam hadits ini ada kandungan bahwa disyariatkan untuk menyambut orang yang datang dari safar, seperti safar haji, safar jihad atau safar ketaatan lainnya sebagai bentuk penghormatan, membuat nyaman dan senang.
2.Berdasarkan hadits diatas Imam Bukhari membuat judul bab dalam sohihnya “Bab Menyambut kedatangan orang yang Haji”. Ini sebagai bentuk istinbath dari beliau yang membolehkannya.
3.Imam Nawawi juga dalam Al Majmu mengatakan disunnahkan untuk membuat acara makan atau walimah menyambut kedatangan orang pulang haji. Kemudian beliau beristidlal dengan Hadits Jabir yang diriwayatkan oleh Bukhari bahwa ketika Nabi Datang dari safar ke Madinah maka para sahabat menyembelih unta atau sapi untuk dihidangkan.
4.Dan ini termasuk adat yang baik maka diperbolehkan selama tidak dicampuri hal yang dilarang oleh Agama.
Terakhir perlu menjadi catatan hendaknya adat baik ini jangan sampai dicampuri dengan hal terlarang dalam agama.
Seperti tujuannya untuk berbangga, ada musik, campur baur lelaki dengan wanita, berlebih lebihan dalam jamuan dan acara dan hal berbau larangan lainnya.
Maka atas dasar ini kita boleh menghadiri atau mengadakan acara walimah haji sebelum dan sesudah haji dengan melihat catatan dan point yang telah disampaikan diatas.
Wallahu a’lam.
Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Fauzan Azhiimaa, Lc. حافظه الله