FiqihKonsultasi

Hukum Menggabung Qadha Puasa Wajib Dan Sunnah

Pendaftaran Mahad Bimbingan Islam

Hukum Menggabung Qadha Puasa Wajib Dan Sunnah

Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan tanya jawab, serta pembahasan tentang Hukum Menggabung Qadha Puasa Wajib Dan Sunnah, selamat membaca.


Pertanyaan:

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Apakah boleh saat kita berniat menqadha puasa bulan ramadhan, kita juga berniat untuk puasa sunnah (spt puasa senin kamis atau ayyamul bidh)?

جزاك اللهُ خيراً
Jawaban:

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْـمِ اللّهِ

Alhamdulillāh
Washshalātu wassalāmu ‘alā rasūlillāh, wa ‘alā ālihi wa ash hābihi ajma’in

Para ulama kaum muslimin memberikan kaedah dalam hal ini, “Barangsiapa melakukan amalan sunnah, maka itu tidak bisa mencukupi yang wajib.”

Misalnya, seseorang berniat puasa ‘Asyura, maka itu tidak bisa mencukupi qodho’ puasa. Namun jika seseorang melaksanakan qodho’ puasa dan bertepatan dengan hari puasa ‘Asyura’, maka qodho’ puasanya sah.

Sebagian ulama mengatakan semoga ia juga mendapatkan pahala puasa ‘Asyura sekaligus. (Lihat Fatwa Al Islam wa Jawa b no. 128256) 

Karena itu barang siapa menggabungkan Qadha puasa wajib dan puasa sunnah (semisal senin kamis, ayyamul bidh), maka kami condong pada pendapat tidak sah puasa wajibnya, karena hukumnya puasanya berbeda.

Namun apabila dia berniat untuk mengganti (qodho) puasa Ramadhan, dan puasanya bertepatan dengan hari arafah misalkan, maka in syaAllah sah puasa wajibnya dan kita harapkan Allah juga memberikan pahala puasa arafah, jika dia berniat juga ingin mendapatkan pahala dari puasa Arafah.

Baca Juga:  Hadits Kekhilafahan di Al Maqdis

Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah berfatwa;

من صام يوم عرفة ، أو يوم عاشوراء وعليه قضاء من رمضان فصيامه صحيح ،

لكن لو نوى أن يصوم هذا اليوم عن قضاء رمضان حصل له الأجران: أجر يوم عرفة ، وأجر يوم عاشوراء مع أجر القضاء

“Siapa yang berpuasa (dengan niat puasa sunnah) pada hari arafah atau hari asyura sedangkan dia masih memiliki hutang puasa maka sah puasa sunnahnya.

Namun apabila dia berpuasa (di hari itu) dengan niat mengganti (qadha) puasa ramadhan maka dia mendapatkan dua pahala, pahala puasa arafah, atau puasa asyura bersamaan dengan pahala ganti puasa ramadhan.” (Fatawa shiyam: no. 438)

Wallahu Ta’ala A’lam.

Dijawab dengan ringkas oleh: 
Ustadz Fadly Gugul S.Ag. 
حفظه الله

Ustadz Fadly Gugul, S.Ag

Beliau adalah Alumni S1 STDI Imam Syafi’I Jember Ilmu Hadits 2012 – 2016 | Bidang khusus Keilmuan yang pernah diikuti beliau adalah Takhosus Ilmi di PP Al-Furqon Gresik Jawa Timur | Beliau juga pernah mengikuti Pengabdian santri selama satu tahun di kantor utama ICBB Yogyakarta (sebagai guru praktek tingkat SMP & SMA) | Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial Dakwah masyarakat (kajian kitab), Kajian tematik offline & Khotib Jum’at

Related Articles

Back to top button