AqidahKonsultasi

Hukum Membakar Kemenyan Untuk Mewangikan Ruangan

Pendaftaran Grup WA Madeenah

Hukum Membakar Kemenyan Untuk Mewangikan Ruangan

Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki adab dan akhlak yang luhur berikut kami sajikan tanya jawab, serta pembahasan tentang hukum membakar kemenyan untuk mewangikan ruangan.
Silahkan membaca.


Pertanyaan :

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Semoga Allah Azza wa Jalla selalu menjaga Ustadz & keluarga.

UStadz, saya mau bertanya, apakah boleh membakar kemenyan (dupa bubuk maupun batangan) dengan tujuan untuk mewangikan ruangan?
Sementara membakar kemenyan (dupa bubuk maupun batangan) lebih identik kesyirikan, contohnya ritual-ritual untuk memanggil roh dan semacamnya. Dan juga telah menjadi syi’ar agama lain untuk beribadat.
Syukron atas jawabannya

(Disampaikan oleh Fulan, Member grup WA BiAS)


Jawaban :

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

بِسْـمِ اللّهِ

Alhamdulillāh
Alhamdulillah, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah, wash shalaatu was salaamu ‘alaa rasulillaah, Amma ba’du

Hukum asal dari membakar benda-benda yang menimbulkan wangi adalah boleh kecuali jika bertujuan untuk memanggil syaithan dan itu benar-benar ada serta tidak bisa dipungkirinya keberadaannya.

Atau jika dikhawatirkan menyerupai perbuatan orang-orang musyrik kita bisa menggantinya dengan semprot ruangan atau membakar gaharu untuk membuat wangi ruangan.

Gaharu adalah jenis kayu tertentu yang jika dibakar akan menimbulkan bau wangi. Ia BOLEH digunakan jika bertujuan untuk sarana menghasilkan wewangian saja.

Namun jika tujuan membakar gaharu ini untuk memanggil setan, membuat setan ridha, atau untuk melakukan praktek ilmu sihir, atau untuk menyembuhkan penyakit yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan gaharu, maka HARAM.

Syaikh Ali bin Hasan bin Abdul Hamid Al-Halabi menyatakan :

وليس من شك أن استعمال البخور من صنائع المشعوذين ، حيث يجلبون الجن والشياطين ، يستهوونهم بها على هذه النية ، فهذا لا يجوز بحال ، وأما استعمال البخور لطيب رائحته وحسن عبيره لا إشكال في جوازه في غير هذا المقام

“Dan tidak diragukan lagi bahwa penggunaan Gaharu (orang jawa biasa memakai menyan-pent) adalah merupakan perbuatan para dukun dalam rangka untuk menghadirkan jin dan setan, serta memanggil mereka dengan niat ini. Maka yang seperti ini TIDAK BOLEH.

Adapun penggunaan gaharu untuk wewangian dan memanfaatkan bau segarnya tidak ada keraguan sama sekali akan kebolehannya”.
(Manhajusy Syar’i Fi Itsbatil Massi Wash Shor’i : 223).

Wallahu a’lam

Ustadz Abul Aswad Al Bayati, BA.

Beliau adalah Alumni S1 MEDIU Aqidah 2008 – 2012 | Bidang khusus Keilmuan yang pernah diikuti beliau adalah Dauroh Malang tahunan dari 2013 – sekarang, Dauroh Solo tahunan dari 2014 – sekarang | Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial Koordinator Relawan Brigas, Pengisi Kajian Islam Bahasa Berbahasa Jawa di Al Iman TV

Related Articles

Back to top button