KonsultasiMuamalah

Hukum Islam Jual Beli Dengan Bayar Seikhlasnya

Pendaftaran Mahad Bimbingan Islam

Hukum Islam Jual Beli Dengan Bayar Seikhlasnya

Para pembaca Bimbinganislam.com yang baik hati berikut kami sajikan tanya jawab, serta pembahasan tentang hukum islam jual beli dengan bayar seikhlasnya
selamat membaca.

Pertanyaan :

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Semoga Allah ‘Azza wa Jalla selalu menjaga ustadz dan keluarga,
Ustadz, bagaimana hukum dalam islam berjualan makanan dengan sistem ambil sepuasnya bayar seikhlasnya?
Apakah diperbolehkan yang seperti itu?
Dan bagaimana juga hukumnya bagi sang pembeli?

Mohon penjelasannya ustadz.
Syukron wa Jazākallāhu khayran.

(Disampaikan oleh Admin BiAS)


Jawaban :

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

بِسْـمِ اللّهِ

Alhamdulillāh
Alhamdulillah, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah, wash shalaatu was salaamu ‘alaa rasulillaah, Amma ba’du
Ayyuhal  Ikhwan wal Akhwat baarakallah fiikum Ajma’in.

Hukum islam berjualan makanan dengan sistem ambil sepuasnya bayar seikhlasnya adalah tidak boleh dan terlarang.
Inilah yang kami yakini karena harga dan objek yang dijual tidak jelas. Bahkan kadar ‘keikhlasan’ disini hanya Allah Ta’ala saja yang tahu. Dan seperti ini tidak dibolehkan untuk transaksi jual beli antar manusia dimana butuh kejelasan. Kalau mau shodaqoh, ya shodaqoh saja. Gak perlu jual beli. Atau jual saja dengan harga murah yang ditentukan objek jualnya secara jelas.
Dari sahabat yang mulia Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, beliau mengatakan,

Baca Juga:  Bagimu Agamamu Bagiku Agamaku

نَهَى رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ بَيْعِ الْغَرَرِ

“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam melarang jual beli gharar.”
(HR. Muslim, no. 3881, Nasai, no. 4535, dan yang lainnya).

Dan termasuk diantara jual beli gharar (ketidakjelasan) yang jelas larangannya adalah transaksi yang ukuran harga dan objek jualnya tidak jelas. Karena itu, inilah inti gharar itu harga dan objek jual tidak jelas.
Di antara nukilan ahli ilmu yang paling jelas dalam masalah ini adalah dari mazhab Maliki dan Hanafi.

Ad-Dasuqi dalam Hasyiyahnya ( fiqh Maliki )  menjelaskan,

لا بد من كون الثمن والمثمن معلومين للبائع والمشتري وإلا فسد البيع

“Harga dan barang harus jelas, diketahui penjual dan pembeli. Jika tidak,  maka transaksinya batal.”
(Hasyiyah ad-Dasuqi, 3/15).

Ibnu Abidin (ulama Hanafi ) pernah memaparkan tentang syarat sah jual beli,

وشرط لصحته معرفة قدر مبيع وثمن

“Syarat sahnya jual beli adalah diketahuinya ukuran barang dan harga barang.”
(lihat Hasyiyah Ibnu Abidin, 4/529).

Wallahu Ta’ala A’lam.

 

Disusun oleh:
Ustadz Fadly Gugul S.Ag. حفظه الله
Kamis, 06 Jumadal Ula 1441 H/ 02 Januari 2019 M



Ustadz Fadly Gugul S.Ag. حفظه الله
Beliau adalah Alumni STDI Imam Syafi’i Jember (ilmu hadits), Dewan konsultasi Bimbingan Islam

Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Fadly Gugul حفظه الله تعالى klik disini

Ustadz Fadly Gugul, S.Ag

Beliau adalah Alumni S1 STDI Imam Syafi’I Jember Ilmu Hadits 2012 – 2016 | Bidang khusus Keilmuan yang pernah diikuti beliau adalah Takhosus Ilmi di PP Al-Furqon Gresik Jawa Timur | Beliau juga pernah mengikuti Pengabdian santri selama satu tahun di kantor utama ICBB Yogyakarta (sebagai guru praktek tingkat SMP & SMA) | Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial Dakwah masyarakat (kajian kitab), Kajian tematik offline & Khotib Jum’at

Related Articles

Back to top button