FiqihKonsultasiMuamalah

Hukum Hutang Yang Dibebaskan Bank Karena Meninggal Dunia

Pendaftaran Grup WA Madeenah

Hukum Hutang Yang Dibebaskan Bank Karena Meninggal Dunia

Tanya Jawab

Grup WA Admin Ikhwan Bimbingan Islam

Pertanyaan:

بسم اللّه الرحمن الر حيم
السلام عليكم ورحمةالله وبركاته

Ustadz belum lama anggota keluarga ana meninggal dunia dan memiliki utang di perbankan. Jika diperbankan membebaskan utangnya karena yang bersangkutan telah meninggal dunia. Pertanyaannya apakah dalam hal ini, hutang almarhum dibebaskan di hari penghisaban kelak?

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

(Ditanyakan oleh: Admin BiAS N07)

Jawaban:

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

بِسْـمِ اللّهِ

Alhamdulillāh

Washshalātu wassalāmu ‘alā rasūlillāh, wa ‘alā ālihi wa ash hābihi ajma’in.

Jika pihak perbankan sudah menganggap lunas hutang tersebut maka si mayit sudah tidak ada tanggungan hutang lagi.

Karena melunasi hutang ini termasuk salah satu amal yang manfaatnya bisa dirasakan oleh mayit meskipun yang melunasi adalah orang yang tidak memiliki hubungan kekerabatan dengannya. Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

 مِنْ بَعْدِ وَصِيَّةٍ يُوصِي بِهَا أَوْ دَيْنٍ

“(Pembagian-pembagian tersebut di atas) sesudah dipenuhi wasiat yang ia buat atau (dan) sesudah dibayar hutangnya.” (QS. An-Nisa’: 11)

Disebutkan pula dalam sebuah riwayat:

عَنْ جَابِرٍ، قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُصَلِّي عَلَى رَجُلٍ مَاتَ وَعَلَيْهِ دَيْنٌ، فَأُتِيَ بِمَيِّتٍ، فَقَالَ: «أَعَلَيْهِ دَيْنٌ؟» قَالُوا: نَعَمْ، دِينَارَانِ، قَالَ: «صَلُّوا عَلَى صَاحِبِكُمْ» فَقَالَ أَبُو قَتَادَةَ الْأَنْصَارِيُّ: هُمَا عَلَيَّ يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَالَ: فَصَلَّى عَلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ،

“Dari Jabir ia berkata adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak menshalati jenazah yang memiliki hutang. Didatangan kepada beliau jenazah, beliau bersabda: Apakah jenazah ini memiliki hutang? Para sahabat menjawab: Iya wahai Nabi, sebanyak dua dinar. Nabi menyatakan: Shalatkan saudara kalian ini. Abu Qatadah Al-Anshari menyatakan: Dua dinar itu aku yang akan membayarnya wahai Nabi. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun menyalatkan jenazah tersebut.” (HR. Muslim no. 867).

Wallahu A’lam

Wabillahittaufiq.

Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Abul Aswad Al-Bayati حفظه الله
Jum’at, 11 Muharram 1440H / 21 September 2018M



Ustadz Abul Aswad Al-Bayati, BA.
Dewan konsultasi Bimbingan Islam (BIAS), alumni MEDIU, dai asal klaten
Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Abul Aswad Al-Bayati حفظه الله  
klik disini

Ustadz Abul Aswad Al Bayati, BA.

Beliau adalah Alumni S1 MEDIU Aqidah 2008 – 2012 | Bidang khusus Keilmuan yang pernah diikuti beliau adalah Dauroh Malang tahunan dari 2013 – sekarang, Dauroh Solo tahunan dari 2014 – sekarang | Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial Koordinator Relawan Brigas, Pengisi Kajian Islam Bahasa Berbahasa Jawa di Al Iman TV

Related Articles

Back to top button