IbadahKonsultasi

Hukum Berwudhu Sebelum Tidur Saat Haid

Pendaftaran Grup WA Madeenah

Hukum Berwudhu Sebelum Tidur Saat Haid

Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan tanya jawab, serta pembahasan tentang hukum berwudhu sebelum tidur saat haid.
selamat membaca.


Pertanyaan :

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Semoga Allah senantiasa menjaga ustadz dan keluarga serta semua kaum muslimin dimanapun ia berada. Aamiin.

Ustadz, mau tanya, orang  mau tidur berwudhu hukumnya sunnah (sependek yang kami tahu). Untuk orang yang sedang haid gimana hukumnya ustadz?

Jazakallahu khairan.

(Disampaikan oleh admin T10)


Jawaban :

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

بِسْـمِ اللّهِ

Alhamdulillah, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah, wash shalaatu was salaamu ‘alaa rasulillaah, Amma ba’du.

Saudara-saudariku sekalian yang mencintai Sunnah dan dicintai Alloh Jalla wa ‘Alaa, berkenaan dengan Sunnah untuk berwudhu sebelum tidur, landasan dalilnya Sabda Nabi sholallohu ‘alaihi wasallam dari Hadits dari Al-Barro bin ‘Aazib rodhiallohu ‘anhu

إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وُضُوءَكَ لِلصَّلاَةِ ، ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شِقِّكَ الأَيْمَنِ

“Jika kamu mendatangi tempat tidurmu maka wudhulah seperti wudhu untuk shalat, lalu berbaringlah pada sisi kanan badanmu”
[HR Bukhori 239]

Pertanyaannya, apakah anjuran ini juga berlaku bagi wanita haidh? Syeikh Sholeh Al-Munajjid dalam Islam Sual wal Jawab pernah ditanya pembahasan yang serupa, beliau menjawab

والجواب : لا ، لأن حدث الحائض وهو خروج الدم مستمر ، فلا ينفعها الوضوء بتخفيف الحدث ، بل لو اغتسلت لم ينفعها الاغتسال

“Tidak disyariatkan (wudhu sebelum tidur bagi wanita yang haid), sebab hadats bagi wanita haid adalah darah yang keluar terus menerus, tidak akan bermanfaat wudhu, bahkan jika ia mandi (saat masih haid) sekalipun juga tidak bermanfaat (tidak akan hilang atau berkurang hadatsnya)”
Ref: https://islamqa.info/ar/answers/155247/هل-يشرع-الوضوء-للحاىض-قبل-نومها

Al-Hafizh Ibnu Hajar menukil perkataan Ibnu Daqiq Al-‘Ied tentang pendapat Imam Syafi’i rohimahumullohu ajma’iin dalam Fathu Al-Bari

نصَّ الشافعي رحمه الله على أن ذلك ليس على الحائض ؛ لأنها لو اغتسلت لم يرتفع حدثُها بخلاف الجنب لكن إذا انقطع دمها استحب لها ذلك 
( فتح الباري ( 1 / 395

“Imam Syafi’I rohimahulloh menyatakan bahwa anjuran (berwudhu sebelum tidur) tidaklah berlaku pada wanita haid. Karena meskipun ia mandi hadatsnya tidak akan hilang, berbeda dengan orang junub. Namun jika darah haid sudah berhenti dan tidak langsung mandi wajib, maka statusnya sama seperti orang junub”
(Fath Al-Bari, 1: 395)

Semoga Alloh memberikan TaufikNya hingga kita tak lelah untuk terus menuntut ilmu.

Wallahu A’lam,
Wabillahittaufiq.

 

Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Rosyid Abu Rosyidah حفظه الله
Selasa, 16 Dzulqadah 1441 H/ 07 Juli 2020 M



Ustadz Rosyid Abu Rosyidah حفظه الله
Beliau adalah Alumni STDI IMAM SYAFI’I Kulliyyatul Hadits, dan Dewan konsultasi Bimbingan Islam,
Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Rosyid Abu Rosyidah حفظه الله  
klik disini

Ustadz Rosyid Abu Rosyidah, S.Ag., M.Ag.

Beliau adalah Alumni S1 STDI Imam Syafi’I Jember Hadits 2010 - 2014, S2 UIN Sunan Kalijaga Qur’an Hadits 2015 - 2019 | Bidang khusus Keilmuan yang pernah diikuti beliau adalah Dynamic English Course (DEC) Pare Kediri, Mafatihul Ilmi (Ustadz Dzulqarnaen) sedang diikuti | Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial Kuliah Pra Nikah Naseeha Project

Related Articles

Back to top button