Muamalah

Hukum Bagi Hasil Pada Sistem Franchise

Pendaftaran Grup WA Madeenah

Hukum Bagi Hasil Pada Sistem Franchise

Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan pembahasan tentang hukum bagi hasil pada sistem franchise. Selamat membaca.


Pertanyaan:

Bismillah, Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh,

Afwan izin bertanya seputar franchise.

Jika sebuah perusahaan membebani license fee, misal skemanya, kita sebagai calon mitra membayar 100 jt, 100 juta itu untuk license, pembangunan booth/toko, dan bahan makanan/minuman yang akan diperjual belikan.

Tapi mereka tidak membebankan franchise fee, sebagai gantinya kita membayar royalti sebesar 5% dari total keuntungan setiap bulannya, apakah diperbolehkan? Jazakumullahu khayran

(Ditanyakan oleh Sahabat BIAS via Twitter Bimbingan Islam)


Jawaban:

Sebuah akad jual beli harus ada pertukaran antara penjual dan pembeli baik berupa barang maupun jasa. Pihak franchisse membeli license, pembangunan booth/ toko, bahan makanan dan minuman seharga 100 juta dari franchissor. Sampai sini tidak ada masalah, karena karena ini adalah akad jual beli.

Masalah muncul ketika franchissor mensyaratkan 5% dari keuntungan kepada franchisse setiap bulannya. Pertanyaannya timbal balik apalagi yang didapatkan oleh franchisse dari franchissor atas 5 % yang wajib disetorkan ini? padahal franchisse sudah membayar modal kepada franchissor. Jika tidak ada timbal balik, maka ini termasuk kezhaliman, memakan harta manusia dengan cara yang bathil.

Allah berfirman:

يَٰأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تَأۡكُلُوٓاْ أَمۡوَٰلَكُم بَيۡنَكُم بِٱلۡبَٰطِلِ إِلَّآ أَن تَكُونَ تِجَٰرَةً عَن تَرَاضٖ مِّنكُمۡۚ وَلَا تَقۡتُلُوٓاْ أَنفُسَكُمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ بِكُمۡ رَحِيمٗا ٢٩ [ النساء:29-29]

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. [An Nisa”:29]”.

Wallahu a’lam.

Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Muhammad Ihsan حفظه الله
Senin, 14 Jumadil Akhir 1443 H/17 Januari 2022 M


Ustadz Muhammad Ihsan حفظه الله تعالى
Beliau adalah Alumni STDI Imam Syafi’i Jember (ilmu hadits), Dewan konsultasi Bimbingan Islam
Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Muhammad Ihsan حفظه الله تعالى klik disini

Ustadz Muhammad Ihsan, S.Ag., M.HI.

Beliau adalah Alumni S1 STDI Imam Syafi’I Jember Ilmu Hadits 2011 – 2015, S2 Universitas Muhammadiyah Surakarta Hukum Islam 2016 – 2021 | Bidang khusus Keilmuan yang pernah diikuti beliau adalah Dauroh Syaikh Sulaiman & Syaikh Sholih As-Sindy di Malang 2018, Beberapa dars pada dauroh Syaikh Sholih Al-’Ushoimy di Masjid Nabawi, Dauroh Masyayikh Yaman tahun 2019, Belajar dengan Syaikh Labib tahun 2019 – sekarang | Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial Kegiatan bimbingan islam

Related Articles

Back to top button