Nikah

Haruskah Memberi Tahu Sisi Kekurangan Saat Proses Ta’aruf?

Pendaftaran Mahad Bimbingan Islam

Haruskah Memberi Tahu Sisi Kekurangan Saat Proses Ta’aruf?

Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan tanya jawab, serta pembahasan tentang Haruskah Memberi Tahu Sisi Kekurangan Saat Proses Ta’aruf? selamat membaca.

Pertanyaan:

Bismillaah Assalamu’alaikum Warahmatullaah Wabarakaatuh Baarakallaahufiikum Ustadz Pertanyaan: Apakah diperbolehkan memberi tahu detail penyakit sebelum proses ta’aruf Ustadz? atau baru diperbolehkan ketika sudah ta’aruf? (Catatan: Penyakit tersebut adalah penyakit mental) Syukron Jazaakumullaah khair

Ditanyakan oleh Santri Mahad Bimbingan Islam


Jawaban:

Waalaikumsalam arahmatullah wabarokatuh

Manusia membutuhkan kehidupan rumah tangga untuk mewujudkan kebahagiaan di dalam kehidupannya. Ini adalah fitrah manusia dan juga impian hampir semua manusia untuk menikah, bahagia dengan pasangan dan mempunyai keturunan dan keluarga yang melahirkan cinta dan kebahagiaan untuk menjadi para hamba yang sadar terhadap kewajiban dan pengabdian sebagai manusia terhadap Allah ta`ala dzat yang telah menciptkan seluruh alam semesta.

Allah Ta’ala berfirman,

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجاً لِّتَسْكُنُوا إِلَيْهَا

“Dan di antara tanda kekuasaan Allah ialah Ia menciptakan bagimu istri-istri dari jenismu sendiri agar kamu merasa tenteram denganya.” (QS. Ar Ruum: 21)

Karenanya, di dalam syariat islam, seorang hamba yang mempunyai visi dan impian yang tinggi, diperintahkan untuk berhati-hati dan tidak salah di dalam menentukan pasangan, karena dari dari pemilihan calon pasangan yang baik dan beriman akan banyak memperngaruhi kehidupan rumah tangga yang diimpikan.

Walau, tentunya semuanya adalah atas takdir Allah namun manusia diperintahkan untuk mengoptimalkan usaha dalam mempersiapkan dan memperjuangkannya.

Sebagaimana Rasulullah memerintahkan orang yang mau menikah untuk lebih mengutamakan kualitas agama seseorang karena akan punya pengaruh terhadap kehidupan rumah tangga, disamping ciri dan karakter lainnya yang juga juga di perhatikan.

Sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam,”

تُنْكَحُ المَرْأَةُ لأرْبَعٍ: لِمالِها ولِحَسَبِها وجَمالِها ولِدِينِها، فاظْفَرْ بذاتِ الدِّينِ، تَرِبَتْ يَداكَ

“Wanita biasanya dinikahi karena empat hal: karena hartanya, karena kedudukannya, karena parasnya dan karena agamanya. Maka hendaklah kamu pilih wanita yang bagus agamanya (keislamannya). Kalau tidak demikian, niscaya kamu akan merugi.” (HR. Bukhari no.5090, Muslim no.1466).

Dari Abu Hatim Al Muzanni radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,

إذا جاءَكم مَن ترضَونَ دينَه وخُلقَه فأنكِحوهُ ، إلَّا تفعلوا تَكن فتنةٌ في الأرضِ وفسادٌ

“Jika datang kepada kalian seorang lelaki yang kalian ridhai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia. Jika tidak, maka akan terjadi fitnah dan kerusakan di muka bumi” (HR. Tirmidzi no.1085. Al Albani berkata dalam Shahih At Tirmidzi bahwa hadits ini hasan lighairihi).

Baca Juga:  Siapakah Wali Nikah Jika Hanya Ada Adik yang Masih Kecil?

Dari sedikit penjelasan diatas, maka di masa dan kondisi seseorang membutuhkan penjelasan yang nyata dengan keterangan yang dibutuhkan, ingin mengetahui apa yang diinginkan dari sifat dan kondisi calon pasangan, maka ketika itulah ia menjelaskan apa yang diminta atau yang dibutuhkan untuk dijelaskan.

Supaya tidak dianggap menipu terhadap apa yang diinginkan dan menjadi siap dengan segala kekurangan.

Sebagaimana ketika ada seorang sahabat mengabarkan pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa ia akan melamar seorang wanita Anshar. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أنظرت إليها قال لا قال فاذهب فانظر إليها فإن في أعين الأنصار شيئا

“Sudahkah engkau melihatnya?” Sahabat tersebut berkata, “Belum.” Beliau lalu bersabda, “Pergilah kepadanya dan lihatlah ia, sebab pada mata orang-orang Anshar terdapat sesuatu.” (HR. Muslim)

Sebaiknya melihat kembali posisi dan keadaan orang yang akan meminang atau akan menikah, apakah sudah ada tanda keseriusan dan bukan sekedar iseng melihat wanita atau pasangan yang akan dipinang.

Bila sudah terlihat keseriusan, maka silahkan untuk menjelaskan kondisi kesehatan atau perihal lainnya yang dibutuhkan. Bila setuju, dipersilahkan untuk meneruskannya dengan segala kekurangan supaya lebih siap di dalam meneruskan proses pernikahan.

Berharap kedepannya, tidak akan mengungkit kembali kekurangan karena pasangan telah ikhlas dengan segala kekurangan.. Lebih baik terbuka di awal sebelum menikah, daripada kapal rumah tangga akan menjadi pecah karena tidak siap menerima segala kekurangan pasangannya.

Silahkan, menyebutkan sisi kekurangan di saat dibutuhkan ketika melihat keseriusan calon pasangan untuk melanjutkan jenjang pernikahan.

Semoga Allah memberikan kepada kita pasangan yang mau mengerti dengan segala kekurangan.

Wallahu a`lam.

Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Mu’tashim, Lc. MA. حفظه الله
Senin, 20 Sya’ban 1444H / 13 Maret 2023 M 


Ustadz Mu’tashim Lc., M.A.
Dewan konsultasi BimbinganIslam (BIAS), alumus Universitas Islam Madinah kuliah Syariah dan MEDIU
Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Mu’tashim Lc., M.A. حفظه الله klik di

Akademi Shalihah Menjadi Sebaik-baik Perhiasan Dunia Ads

Ustadz Mu’tasim, Lc. MA.

Beliau adalah Alumni S1 Universitas Islam Madinah Syariah 2000 – 2005, S2 MEDIU Syariah 2010 – 2012 | Bidang khusus Keilmuan yang pernah diikuti beliau adalah Syu’bah Takmili (LIPIA), Syu’bah Lughoh (Universitas Islam Madinah) | Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial Taklim di beberapa Lembaga dan Masjid

Related Articles

Back to top button