Hak Tetangga Dalam Agama Islam

Hak Tetangga Dalam Agama Islam
Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan tanya jawab, serta pembahasan tentang Hak Tetangga Dalam Agama Islam, selamat membaca.
Pertanyaan:
بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Ustadz, semoga Ustadz dan seluruh tim madenah selalu dirahmati oleh Allah Subahanhu wa Ta’ala. Afwan, izin bertanya ustadz. Ana mempunyai tetangga yang dimana beliau sengaja untuk tidak menebang pepohonan yang dimilikinya yang setiap kali dedaunannya jatuh di tanah kami. Dan itu juga membuat ibu ana merasa tidak nyaman. Bagaimana sikap kita seharusnya ustadz dan hukum dedaunan tetangga kita yang jatuh? Apakah kita sebagai tetangga harus klarifikasi terlebih dahulu sebab tetangga tersebut tidak mau meminta maaf? Lalu ustadz, bagaimana tentang ana yang menyarankan agar pindah rumah saja kepada ibu ana?
جزاك اللهُ خيراً
Jawaban:
وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْـمِ اللّهِ
Alhamdulillāh
Washshalātu wassalāmu ‘alā rasūlillāh, wa ‘alā ālihi wa ash hābihi ajma’in
Hak tetangga sangat besar didalam Islam. Dan sebagai muslim yang baik harus berusaha menjaga hak bertetangga, berusaha tidak dzalim dengan perbuatan atau perkataan. Akan tetapi jika ada tetangga yang dzalim maka sikap kita adalah sabar atau berkomunikasi dengan penuh hikmah kepada tetangga untuk menyelesaikan urusan ini. Apabila mereka tidak menerima maka hendaknya bersabar dan melihat kepada masalah yang terjadi yang mungkin jika dipikir kembali hal ini bukan masalah besar dan tidak memberatkan bagi sebagian orang.
Juga hendaknya mudah memaafkan dan mengingat pahala besar dari Allah bagi yang memaafkan dan membalas keburukan dengan kebaikan.
“dan jika kamu maafkan dan kamu santuni serta ampuni (mereka), maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang” ( At Taghabun : 14 )
“Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang setimpal, tetapi barang siapa memaafkan dan berbuat baik (kepada orang yang berbuat jahat) maka pahalanya dari Allah. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang yang zhalim” ( Asy-Syu’ara : 40 )
Dan tidaklah sama kebaikan dengan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, sehingga orang yang ada rasa permusuhan antara kamu dan dia akan seperti teman yang setia.
“Dan (sifat-sifat yang baik itu) tidak akan dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar” ( Fusshilat : 34-35)
Juga banyak berbuat baik dengan cara mengirimkan makanan agar hati tetangga menjadi lebih lembut sehingga terciptalah kerukunan dan kedaimaian.
Adapun pindah mungkin belum tentu bisa jadi solusi terbaik karena bisa jadi setelah pindah akan bertemu lagi dengan orang yang menguji kesabaran kita.
Wallahu a’lam.
Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Fauzan Azhiimaa, Lc. حافظه الله