AqidahKonsultasi

Hadits Bintang Tsurayya dan Hilangnya Wabah Corona

Pendaftaran Grup WA Madeenah

Hadits Bintang Tsurayya dan Hilangnya Wabah Corona

Para pembaca Bimbinganislam.com yang baik hati berikut kami sajikan tanya jawab, serta pembahasan tentang hadits bintang tsurayya dan hilangnya wabah corona.
Silahkan membaca.

Pertanyaan :

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Semoga Allah Azza wa Jalla selalu menjaga Ustadz & keluarga.

Ustadz, apakah bintang tsurayya itu?
Apakah benar ketika bintang tsurayya muncul, maka wabah penyakit serta wabah corona ini akan diangkat?

Jazakallahu khairan.

(Disampaikan oleh Fulanah, Grup Belajar Bias N09)


Jawaban :

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

بِسْـمِ اللّهِ

Alhamdulillāh
Alhamdulillah, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah, wash shalaatu was salaamu ‘alaa rasulillaah, Amma ba’du
Ayyuhal  Ikhwan wal Akhwat baarakallah fiikum Ajma’in.

Secara umum, Bintang Tsurayya adalah bintang yang muncul pada malam hari di musim panas. Di Indonesia biasanya akan muncul pada saat pergantian musim (ke musim panas), terjadi di awal-awal bulan juni.

Al Hafizh Ibnu Hajar Al Asqolaniy rahimahullah (wafat pada tahun 852 H.) berkata:

وَطُلُوعُهَا صَبَاحًا يَقَعُ فِي أَوَّلِ فَصْلِ الصَّيْفِ وَذَلِكَ عِنْدَ اشْتِدَادِ الْحَرِّ فِي بِلَادِ الْحِجَازِ وَابْتِدَاءِ نُضْجِ الثِّمَارِ فَالْمُعْتَبَرُ فِي الْحَقِيقَةِ النُّضْجُ وَطُلُوعُ النَّجْمِ عَلَامَةٌ لَهُ

“Yang dimaksud dengan munculnya bintang di pagi hari adalah di awal musim panas, yaitu ketika puncknya panas di daerah-daerah Hijaz (Mekah, Thaif, Madinah, dan kota-kota sekitarnya -pen) dan permulaan matangnya buah-buahan (misalnya; buah kurma matang pada musim panas).
Dan inilah (mulai matangnya buah-buahan) yang menjadi patokan sesungguhnya, dan terbitnya bintang Tsurayya hanyalah tanda saja”
(lihat Fathul Baari 4/395).

Apakah wabah akan diangkat ketika munculnya bintang tsurayyah?
Tidak ada hadits secara khusus (Wallahu Ta’ala A’lam) yang menerangkan bahwa ketika munculnya bintang tsurayyah, semua wabah apa saja, yang ada di atas muka bumi ini akan terangkat (secara umum).
Penjelasan yang benar menurut penjelasan para ulama bahwa yang dimaksud adalah wabah (penyakit) pada buah-buahan,
karena pada saat itu, biasanya buah-buahan belum matang di pohon (misalnya kurma), sehingga penyakit, hama, dan lainnya lebih mudah hinggap dan merusak pertumbuhan buah di masa muda (belum matang) tersebut.

Di antara penjelasan tentang hadits bintang tsurayya :

 نَهَى رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ بَيْعِ الثِّمَارِ حَتَّى تَذْهَبَ الْعَاهَةُ “، قُلْتُ: أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ وَمَا تَذْهَبُ الْعَاهَةُ، مَا الْعَاهَةُ؟ قَالَ: ” طُلُوعُ الثُّرَيَّا “

“Rasulullah Shallallahu álaihi wasallam melarang menjual buah-buahan hingga hilang penyakitnya”.
Aku (yaitu Útsman bin Abdillah bin Surooqoh, perawi dari Ibnu Umar) berkata, “Wahai Ibnu Umar, apa itu perginya penyakit, apakah itu penyakit?”.
Ibnu Umar berkata, “Terbitnya bintang Ats-Tsurayya”

(HR. Ahmad, no. 5012 dengan sanad yang shahih).

Penjelasan tentang hadits di atas dimuat para ulama dalam buku-buku mereka. Di antaranya;

1. Abu Ja’far At-Thohawi rahimahullah (mazhab Hanafi, wafat pada tahun 321 H.), beliau membawakan hadits ini setelah itu beliau menyebutkan atsar Ibnu Umar di atas, lalu beliau berkata

 أَنَّ الْمَقْصُودَ بِرَفْعِ الْعَاهَةِ عَنْهُ هُوَ ثِمَارُ النَّخْلِ 

“Bahwasanya yang dimaksud dengan diangkatnya penyakit darinya adalah dari buah-buahan kurma”
(lihat Kitab Syarh Musykil al-Aatsaar, 6/54).

2. Ibnu ‘Abdil Barr rahimahullah (mazhab Hambali, wafat pada tahun 463 H.) beliau bawakan dalam pembahasan penjualan buah-buahan yang terlarang (karena belum matang, dan atau ada cacat/penyakit pada buah tersebut) (lihat juga Kitab al-Istidzkaar, 6/305).

3. Ibnu Rusyd  rahimahullah (condong ke mazhab Maliki, wafat pada tahun 595 H.) beliau membawakan hadits ini pada pembahasan jual beli yang terlarang yaitu pada pembahasan larangan menjual buah-buahan sebelum nampak kematangannya (Lihat Kitab Bidaaytul Mujtahid, 3/170).

4. Ibnu Hajar rahimahullah (mazhab Syafi’i, wafat pada tahun 852 H.), Beliau membawakan hadits yang sedang kita bahas ini pada pembahasan bab :

بَيْعِ الثِّمَارِ قَبْلَ أَنْ يَبْدُوَ صَلَاحُهَا 

“Hukum menjual buah-buahan sebelum nampak matangnya”
(Lihat juga Kitab Fathul Baari, 4/395).

Wallahu Ta’ala A’lam.

 

Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Fadly Gugul S.Ag. حفظه الله
Kamis, 14 Ramadhan 1441 H / 07 Mei 2020 M



Ustadz Fadly Gugul S.Ag. حفظه الله
Beliau adalah Alumni STDI Imam Syafi’i Jember (ilmu hadits), Dewan konsultasi Bimbingan Islam

Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Fadly Gugul حفظه الله تعالى klik disini

Ustadz Fadly Gugul, S.Ag

Beliau adalah Alumni S1 STDI Imam Syafi’I Jember Ilmu Hadits 2012 – 2016 | Bidang khusus Keilmuan yang pernah diikuti beliau adalah Takhosus Ilmi di PP Al-Furqon Gresik Jawa Timur | Beliau juga pernah mengikuti Pengabdian santri selama satu tahun di kantor utama ICBB Yogyakarta (sebagai guru praktek tingkat SMP & SMA) | Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial Dakwah masyarakat (kajian kitab), Kajian tematik offline & Khotib Jum’at

Related Articles

Back to top button