Fawaid Hadist #76 | Bersyukur Dengan Semakin Taat Kepada Allah Ta’ala

Fawaid Hadist #76 | Bersyukur Dengan Semakin Taat Kepada Allah Ta’ala
Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan serial fawaid hadist, Fawaid Hadist #76 | Bersyukur Dengan Semakin Taat Kepada Allah Ta’ala. Selamat membaca.
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُوْمُ مِنَ اللَّيْلِ حَتَّى تَتَفَطَّرَ قَدَمَاهُ، فَقُلْتُ لَهُ، لِمَ تَصْنَعُ هَذَا يَا رَسُوْلَ اللهِ، وقَدْ غَفَرَ اللهُ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ؟ قَالَ: « أَفَلَا أُحِبُّ أَنْ أَكُوْنَ عَبْدًا شَكُوْرًا ؟ » مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Nabi (ﷺ) biasa melakukan shalat malam sampai kedua kakinya pecah-pecah, maka aku berkata kepadanya, ‘Kenapa engkau melakukan seperti ini, wahai Rasulullah? Padahal dosa-dosamu yang telah lalu dan akan datang telah diampuni.’ Rasulullah (ﷺ) menjawab, ‘Tidak bolehkah aku menjadi hamba yang bersyukur.’”
(Muttafaqun ‘alaihi, HR. Bukhari, no. 4837 dan Muslim, no. 2820).
Faedah Hadist
Hadist ini memberikan faedah-faedah berharga, di antaranya;
1. Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu ‘anha, salah seorang istri Rasulullah (ﷺ) yang paling mengetahui kondisi Rasulullah (ﷺ) dalam rumahnya, begitu pula para istrinya yang lain, mereka itulah orang paling mengetahui apa yang diperbuat oleh Rasulullah (ﷺ) dalam rumahnya. Karena itu generasi awal para sahabat mengutus istri mereka untuk menanyakan kepada istri baginda Rasul tentang ibadah apa yang Rasul lakukan di dalam rumah, di antaranya adalah selalu menunaikan ibadah shalat tahajud.
2. Kesungguhan Rasulullah (ﷺ) dalam beribadah. Terkadang shalat hampir sepanjang malam, setengah malam, atau sepertiga malam, karena Rasul memberikan hak istirahat untuk dirinya juga dengan tetap maksimal beribadah kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Rasulullah (ﷺ) memulai shalat antara dua pertiga malam dan pertengahannya, terkadang pertengahan atau sepertiganya sesuai dengan kondisi beliau, Rasul berdiri shalat malam hingga kakinya bengkak dan pecah-pecah telapak kakinya karena lamanya berdiri.
3. Petunjuk berharga bahwa bersyukur itu dengan menunaikan ketaatan kepada Allah Ta’ala. Setiap kali seseorang bertambah ketaatannya kepada Allah maka bertambah pula syukurnya kepada-Nya. Makna hakikat syukur itu bukanlah seseorang yang lidahnya basah dengan ucapan syukur Alhamdulillah saja, ini tidaklah cukup, akan tetapi yang menjadi fokus kita di sini adalah syukur dalam bentuk amalan yaitu dengan menunaikan ketaatan sekuat tenaga.
4. Dalil dan hujjah yang sangat nyata bahwa semua dosa Nabi (ﷺ) itu telah diampuni oleh Allah Yang Mahapengampun, baik dosa-dosanya yang lampau maupun yang akan datang, maka baginda Rasul ketika meninggalkan dunia fana ini telah bersih dari segala noda dosa.
5. Hadits ini menunjukkan keutamaan dan kemuliaan amalan shalat malam.
6. Shalat tahajud itu tanda hamba itu bersyukur atas nikmat yang selama ini diperolehnya.
Wallahu Ta’ala A’lam.
Referensi: Syarah Riyadhus Shalihin karya Syaikh Shalih al Utsaimin, & Kitab Bahjatun Naazhiriin Syarh Riyaadhish Shaalihiin karya Syaikh Salim bin ‘Ied Al Hilaliy.
Yuk dukung operasional & pengembangan dakwah Bimbingan Islam, bagikan juga faedah hadist ini kepada kerabat dan teman-teman.
“Demi Allah, jika Allah memberi hidayah kepada satu orang dengan sebab perantara dirimu, hal itu lebih baik bagimu daripada unta-unta merah.” (HR. Bukhari dan Muslim).
*unta merah adalah harta yang paling istimewa di kalangan orang Arab kala itu (di masa Nabi ﷺ).