Faedah Hadist

Fawaid Hadist #67 | Segera Menunaikan Amanah Dan Jangan Suka Menundanya

Pendaftaran Mahad Bimbingan Islam

Fawaid Hadist #67 | Segera Menunaikan Amanah Dan Jangan Suka Menundanya

Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan serial fawaid hadist, Fawaid Hadist #67 | Segera Menunaikan Amanah Dan Jangan Suka Menundanya. Selamat membaca.


عنْ أبي سِرْوَعَةَ بكسرِ السين المهملةِ وفتحها عُقبةَ بنِ الْحارِثِ رضي اللَّه عنه قال: صليت وراءَ النَبيِّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم بالمدِينةِ الْعصْرَ ، فسلَّم ثُمَّ قَامَ مُسْرعاً فَتَخَطَّى رِقَابَ النَّاسِ إلى بعض حُجَرِ نسائِهِ ، فَفَزعَ النَّاس من سرعَتهِ ، فخرج عَليهمْ ، فرأى أنَّهُمْ قدْ عَجِبوا منْ سُرْعتِه ، قالَ : «ذكرت شيئاً من تبْرٍ عندَنا ، فكرِهْتُ أن يحبسَنِي ، فأمرْتُ بقسْمتِه» رواه البخاري

Dari Abu Sirwa’ah (dengan kasrahnya sin yang muhmalah dan boleh pula dengan difathahkannya), yaitu ‘Uqbah bin al-Harits radhiyallahu anhu, ia berkata: “Saya pernah shalat Ashar di belakang Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam di Madinah. Kemudian setelah salam, beliau berdiri segera bergegas, sambil terus melangkahi pundak dan leher orang-orang menuju ke salah satu bilik rumah istrinya. Orang-orang pun banyak yang takut karena melihat bergegasnya beliau itu. Selanjutnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam keluar lagi menemui sahabat-sahabatnya itu, beliau tahu bahwa mereka sungguh terheran-heran karena hal tadi. Beliau Shalallahu alaihi wasallam lalu memberikan penjelasan: “Saya ingat ada sepotong emas yang ada di tempatku, maka saya tidak senang kalau benda itu mengganggu fikiranku -untuk menghadap Allah Ta’ala-. Oleh sebab itu saya menyuruh supaya benda tadi segera dibagi-bagikan kepada yang berhak.” (HR. Bukhari, no. 851).


Faedah Hadist

Hadist ini memberikan faedah-faedah berharga, di antaranya;

1. Penjelasan penting bahwa setiap insan perlu untuk bersegera dalam amalan kebaikan, dan jangan suka menundanya, karena boleh jadi hal itu akan terlewatkan begitu saja karena sebab yang tidak diketahui, bisa saja itu kematian, sakit, kesibukan dunia atau urusan lain yang sifatnya mubah saja. Kalau dalam urusan dunia, kita suka bersegera, bagaimana kalau itu adalah urusan surga akhirat, tentu harusnya lebih utama untuk didahulukan.

Baca Juga:  SIHIR

2. Petunjuk bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam adalah insan yang paling bersegera dalam segala kebaikan dan amal shaleh, terlebih lagi bila soal menunaikan amanah dan perkara yang berhubungan dengan hajat hidup orang banyak, beliau adalah sebaik-baik teladan dalam masalah ini.

3. Faedah berharga bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam juga manusia biasa yang terluput darinya beberapa hal, lupa sebagaimana yang lain juga lupa, dan tentunya ini adalah petunjuk sangat nyata bahwa Rasul berlepas diri dari sifat ketuhanan, bahwa syariat yang beliau bawa terjaga dan tidak luput darinya risalah kenabian karena mendapat petunjuk dan bimbingan langsung dari Allah Yang Mahakuasa.

4. Bolehnya bagi imam setelah shalat untuk berdiri meninggalkan tempat shalat tanpa berzikir sesudah shalat bila ada perkara penting yang membuatnya sibuk atau urusan mendadak lainnya.

5. Bolehnya melewati pundak manusia jika ada masalah mendesak setelah shalat, bukan ketika akan mendirikan shalat.

6. Merasa takjub dan heran adalah boleh jika ada hal di luar kebiasaan yang terjadi.

7. Klarifikasi sangat dibutuhkan bahkan bisa menjadi wajib untuk menolak tuduhan dan membuat suasana kondusif ketika terjadi perkara atau peristiwa yang membuat orang bingung, heran, kacau atau terdapat kejadian dan perkara yang lebih besar dampaknya daripada itu.

8. Bolehnya mewakilkan penyerahan zakat dan sedekah pada orang lain.

Wallahu Ta’ala A’lam.

Referensi: Syarah Riyadhus Shalihin karya Syaikh Shalih al Utsaimin, & Kitab Bahjatun Naazhiriin Syarh Riyaadhish Shaalihiin karya Syaikh Salim bin ‘Ied Al Hilaliy.


Yuk dukung operasional & pengembangan dakwah Bimbingan Islam, bagikan juga faedah hadist ini kepada kerabat dan teman-teman.

Demi Allah, jika Allah memberi hidayah kepada satu orang dengan sebab perantara dirimu, hal itu lebih baik bagimu daripada unta-unta merah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

*unta merah adalah harta yang paling istimewa di kalangan orang Arab kala itu (di masa Nabi ).

Akademi Shalihah Menjadi Sebaik-baik Perhiasan Dunia Ads

Ustadz Fadly Gugul, S.Ag

Beliau adalah Alumni S1 STDI Imam Syafi’I Jember Ilmu Hadits 2012 – 2016 | Bidang khusus Keilmuan yang pernah diikuti beliau adalah Takhosus Ilmi di PP Al-Furqon Gresik Jawa Timur | Beliau juga pernah mengikuti Pengabdian santri selama satu tahun di kantor utama ICBB Yogyakarta (sebagai guru praktek tingkat SMP & SMA) | Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial Dakwah masyarakat (kajian kitab), Kajian tematik offline & Khotib Jum’at

Related Articles

Back to top button