Faedah Hadist

Fawaid Hadist #60 | Keutamaan Dan Kemuliaan Sahabat Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu

Pendaftaran Grup WA Madeenah

Fawaid Hadist #60 | Keutamaan Dan Kemuliaan Sahabat Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu

Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan serial fawaid hadist, Fawaid Hadist #60 | Keutamaan Dan Kemuliaan Sahabat Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu. Selamat membaca.


[div class=”fawaid-hadis”]

عنْ أبي بَكْرٍ الصِّدِّيق رضي اللَّه عنه قال : نظرتُ إلى أقْدَامِ المُشْرِكِينَ ونَحنُ في الْغَارِ وهُمْ علَى رؤوسنا فقلتُ : يا رسولَ اللَّهِ لَوْ أَنَّ أحَدَهمْ نَظرَ تَحتَ قَدميْهِ لأبصرَنا فقال: « مَا ظَنُّكَ يَا أَبَا بَكْرٍ بِاثْنَيْنِ اللَّهُ ثَالِثُهُمَا ».

Dari Abu Bakar ash-Shiddiq, radhiyallahu anhu, ia berkata: “Saya melihat pada kaki kaum musyrikin sedang kita berada dalam goa dan orang-orang tersebut tepat di atas kepala kita, lalu saya berkata: “Ya Rasulullah, andaikata seorang dari mereka itu melihat ke bawah kakinya, pasti mereka akan dapat melihat tempat kita ini.” Beliau shalallahu alaihi wasalam lalu bersabda: “Wahai Abu Bakar, apa yang kamu cemaskan dengan dua orang, sedangkan Allah adalah yang ketiga dari kita ini -maksudnya senantiasa melindungi kita.”

(Muttafaq ‘alaih, HR. Bukhari, no. 4663 dan Muslim, no. 2381).

[/div]

Faedah Hadist

Hadist ini memberikan faedah-faedah berharga, di antaranya;

1. Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai Abu Bakar, apa yang kamu cemaskan dengan dua orang, sedang Allah yang ketiganya.” Yakni, apakah kamu mengira ada orang yang mampu mengalahkan dua orang atau menimpakan keburukan kepada keduanya keburukan! Ini adalah kepasrahan dan keyakinan yang tinggi dari seorang Nabi dan diajarkan kepada sahabatnya yang mulia.

2. Kisah ini terjadi ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam hijrah dari Mekah menuju ke Madinah. Hal ini terjadi ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdakwah secara terang-terangan kepada umat manusia dan banyak orang yang mengikutinya, namun orang-orang musyrik menentang dakwah baginda, mempersempitkan geraknya, dan menyakitinya dengan ucapan ataupun perbuatan. Lalu Allah mengizinkan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk hijrah dari kota Mekah ke Madinah. Maka berhijrahlah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pada tahun ketiga belas dari kenabiannya. Hijrah baginda dari Mekah ke Madinah tidak ada yang menemaninya kecuali Abu Bakar radhiyallahu anhu, penunjuk jalan, dan menjadi pembantu. Dan ini menunjukkan kedudukan dan kemuliaan sahabat Abu bakar radhiyallahu ‘anhu dalam Islam.

3. Besarnya rasa sayang dan perhatian sahabat Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu pada Rasul dan risalah yang beliau emban agar selamat dari makar dan tipu daya para musuh Islam.

4. Wajib percaya dan yakin dengan pertolongan Allah Ta’ala, bahwa mereka yang bersandar Pada-Nya dengan jujur dan benar akan mendapatkan perlindungan dan pertolongan dari Allah Yang Mahakuasa.

5. Petunjuk yang jelas tentang keberanian dan ketenangan hati serta jiwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

6. Barangsiapa yang telah ditolong Allah Ta’ala, maka ia tidak akan dikalahkan.

7. Wajibnya hijrah dari negeri kufur ke negeri Islam, agar mereka bisa beribadah kepada Allah Ta’ala dengan tenang dan leluasa tanpa khawatir diganggu.

8. Bolehnya hijrah secara terang-terangan maupun sembunyi.

9. Siapa yang ingin menenangkan saudaranya, maka ikatlah dia melalui hubungan yang kuat dengan Allah Yang Mahakuasa dan hanya berharap pada-Nya.

10. Bagi seorang pemimpin untuk memilih jalan keselamatan dan kesuksesan untuk bawahannya.

Wallahu Ta’ala A’lam.

Referensi: Syarah Riyadhus Shalihin karya Syaikh Shalih al Utsaimin dan Kitab Bahjatun Naadziriin Syarh Riyaadhish Shaalihiin karya Syaikh Salim bin ‘Ied Al Hilaliy.


[div class=”fawaid-hadis”]

Yuk dukung operasional & pengembangan dakwah Bimbingan Islam, bagikan juga faedah hadist ini kepada kerabat dan teman-teman.

Demi Allah, jika Allah memberi hidayah kepada satu orang dengan sebab perantara dirimu, hal itu lebih baik bagimu daripada unta-unta merah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

*unta merah adalah harta yang paling istimewa di kalangan orang Arab kala itu (di masa Nabi ).

[/div]

Ustadz Fadly Gugul, S.Ag

Beliau adalah Alumni S1 STDI Imam Syafi’I Jember Ilmu Hadits 2012 – 2016 | Bidang khusus Keilmuan yang pernah diikuti beliau adalah Takhosus Ilmi di PP Al-Furqon Gresik Jawa Timur | Beliau juga pernah mengikuti Pengabdian santri selama satu tahun di kantor utama ICBB Yogyakarta (sebagai guru praktek tingkat SMP & SMA) | Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial Dakwah masyarakat (kajian kitab), Kajian tematik offline & Khotib Jum’at

Related Articles

Back to top button