Fawaid Hadist #49 | Sifat Mulia, Allah Pun Cemburu

Fawaid Hadist #49 | Sifat Mulia, Allah Pun Cemburu
Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan serial fawaid hadist, Fawaid Hadist #49 | Sifat Mulia, Allah Pun Cemburu. Selamat membaca.
عَنْ أبي هريْرَةَ ، رضي اللَّه عنه ، عن النبيِّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قال : إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يَغَارُ ، وَغَيْرَةُ اللَّهِ تَعَالَى ، أنْ يَأْتِيَ الْمَرْءُ مَا حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ » متفقٌ عليه .
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah Ta’ala itu cemburu dan kecemburuan Allah Ta’ala itu ialah apabila seorang manusia mendatangi -mengerjakan- apa-apa yang diharamkan oleh Allah atasnya.” (Muttafaq ‘alaih, HR. Bukhari, no. 5223 & Muslim, no. 2761).
Faedah Hadist
Hadist ini memberikan faedah-faedah berharga, di antaranya;
1. Dalam hadits ini ada penetapan sifat cemburu bagi Allah Ta’ala, dan metode Ahlussunnah wal jama’ah dalam memahami hadits ini dan hadits yang lainnya, demikian pula ayat-ayat yang berkaitan dengan sifat Allah adalah mereka menetapkan sifat Allah yang layak (sesuai dengan keagungan) bagi-Nya. Ahlussunnah mengatakan: “Sungguh Allah itu cemburu, akan tetapi kecemburuan Allah tidak sama dengan kecemburuan makhluk. Alah juga gembira, namun gembira Allah tidak sama dengan gembiranya makhuk. Allah punya sifat yang sempurna sesuai dengan (keagungan)-Nya yang tidak menyerupai sifat-sifat makhluk.
2. Kesamaan nama tidak harus menunjukkan kesamaan hakikat.
3. Selayaknya seorang hamba meninggalkan maksiat karena bisa menyebabkan kemarahan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Renungkanlah bahwa setiap apa yang terlarang dan diharamkan di atas bumi ini adalah untuk kebaikan manusia. Meskipun tak semua larangan dapat dimaknai dengan akal dan pikiran kita yang terbatas ini. Dosa-dosa itu memiliki efek yang besar dan fatalannya bisa membawa seseorang pada kefuturan jika terlalu sering menerjang perkara yang diharamkan.
4. Dosa dan kemaksiatan itu jika menjadi suatu kebiasaan akan membuat seseorang sulit bertaubat. Semakin tertutup hati seorang hamba maka akan semakin sulit untuk kembali dan bertaubat kepada Allah Ta’ala. Hendaknya setiap insan menyadari mengapa Allah Yang Mahasuci demikian cemburu pada perbuatan dosa yang dilakukan hamba-Nya. Karena dosa-dosa tersebut membuat kita akan jauh dari Allah Ta’ala.
Baca juga: Fawaid Hadist #16 | Bertaubat Itu Sebelum Ajal Menjemput
5. Pelajaran berharga tentang sifat muraqabatullah atau merasa diawasi oleh Allah Ta’ala dan takut akan adzab dan siksaan-Nya jika perkara yang Allah ‘Azza wa Jalla larang kita langgar.
Wallahu Ta’ala A’lam.
Referensi: Syarah Riyadhus Shalihin dan Hadits Arba’in lin Nawawi karya Syaikh Shalih al Utsaimin rahimahullah dan Kitab Bahjatun Naadziriin Syarh Riyaadhish Shaalihiin karya Syaikh Salim bin ‘Ied Al Hilaliy.
Yuk dukung operasional & pengembangan dakwah Bimbingan Islam, bagikan juga faedah hadist ini kepada kerabat dan teman-teman.
“Demi Allah, jika Allah memberi hidayah kepada satu orang dengan sebab perantara dirimu, hal itu lebih baik bagimu daripada unta-unta merah.” (HR. Bukhari dan Muslim).
*unta merah adalah harta yang paling istimewa di kalangan orang Arab kala itu (di masa Nabi ﷺ).