Fawaid Hadist #152 | Urgensi Nasihat Bagi Kaum Muslimin

Fawaid Hadist #152 | Urgensi Nasihat Bagi Kaum Muslimin
Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan serial fawaid hadist, Fawaid Hadist #152 | Urgensi Nasihat Bagi Kaum Muslimin. Selamat membaca.
عَنْ جَرِيْرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ رَضَيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: بَايَعْتُ رَسُولَ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى: إِقَامِ الصَّلَاةِ، وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ، وَالنُّصْحِ لِكُلِّ مُسْلِمٍ. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
Dari Jarir bin Abdullah radhiyallahu anhu dia berkata, “Aku berbai’at (berjanji setia) kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk; mendirikan shalat, membayar zakat dan memberi nasihat kepada setiap muslim.”
(HR. Al-Bukhari, no. 57 dan Muslim, no. 56).
Faedah Hadist
Hadist ini memberikan faedah – faedah berharga, di antaranya;
- Pentingnya nasihat bagi kehidupan setiap muslim, oleh karena itu di antara janji para sahabat kepada Nabi ketika bai’at adalah berusaha menasihati kaum muslimin.
- Ingat shalat wajib 5 waktu dalam setiap keadaan, jangan pernah melalaikan dan meninggalkannya. Karena perkaranya berat, itu adalah janji yang harus dipegang oleh setiap orang yang mengaku muslim.
- Agama Islam sangat memperhatikan ibadah sosial, yaitu ibadah yang berhubungan dengan harta. Karena seorang muslim mengelurkan harta yang disukainya dan diberikan kepada orang-orang yang berhak, mereka yang telah ditentukan untuk menerima harta zakat. Semua ini dilakukan karena tunduk dan setia dengan ajaran syariat yang dibawa oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
-
Ingatlah maksud nasihat itu adalah ingin orang lain menjadi baik. Jadi dasarilah niat setiap nasihat seperti itu. Jangan pernah memberi nasehat untuk tujuan merendahkan yang lain, atau ingin menjatuhkan saudaranya. Sebagaimana kata Al Khattabi rahimahullah,
النصيحةُ كلمةٌ يُعبر بها عن جملة هي إرادةُ الخيرِ للمنصوح له
“Nasehat adalah kalimat ungkapan yang bermakna memberikan kebaikan kepada yang dinasehati” (Jami’ul ‘Ulum wal Hikam, 1/219). - Para sahabat Nabi adalah sahabat yang setia, jika telah mengambil bai’at dan janji setia pada perkara tertentu, maka mereka berusaha menepatinya dengan sekuat tenaga dan harapan.
- Nasehat itu adalah engkau suka jika saudaramu memiliki apa yang kau miliki. Engkau bahagia sebagaimana engkau ingin yang lain pun bahagia. Engkau juga merasa sakit ketika mereka disakiti. Engkau bermuamalah (bersikap baik) dengan mereka, sebagaimana engkau pun suka diperlakukan seperti itu.
Wallahu Ta’ala A’lam.
Referensi Utama: Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, oleh Al Hafiz Ibnu Rajab Al Hambali, Syarah Riyadhus Shalihin karya Syaikh Shalih al Utsaimin, & Kitab Bahjatun Naazhiriin Syarh Riyaadhish Shaalihiin karya Syaikh Salim bin ‘Ied Al Hilaliy.
Yuk dukung operasional & pengembangan dakwah Bimbingan Islam, bagikan juga faedah hadist ini kepada kerabat dan teman-teman.
“Demi Allah, jika Allah memberi hidayah kepada satu orang dengan sebab perantara dirimu, hal itu lebih baik bagimu daripada unta-unta merah.” (HR. Bukhari dan Muslim).
*unta merah adalah harta yang paling istimewa di kalangan orang Arab kala itu (di masa Nabiﷺ).