Fawaid Hadist #151 | Agama Adalah Nasihat

Fawaid Hadist #151 | Agama Adalah Nasihat
Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan serial fawaid hadist, Fawaid Hadist #151 | Agama Adalah Nasihat. Selamat membaca.
عَنْ أَبِي رُقيَّةَ تَميمِ بْنِ أَوْسٍ الدَّارِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: « الدِّينُ النَّصِيحَةُ » قُلْنَا: لِمَنْ؟ قَالَ « ِللِّهِ وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُولِهِ وَلَأَئِمَّةِ الْمُسْلِمِيْنَ وَعَامَّتِهِمْ » رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
Dari Abu Ruqayah Tamin bin Aus Ad-Daari radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, “Agama itu nasihat.”
Kami bertanya, “Bagi siapa ya Rasulullah?”
Baginda bersabda, “Bagi Allah, kitab-kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, para pemimpin umat Islam dan umat Islam pada umumnya.”
(HR. Muslim, no. 55).
Faedah Hadist
Hadist ini memberikan faedah – faedah berharga, di antaranya;
- Nasihat itu bagian penopang utama eksistensi berdiri dan tegaknya agama Islam.
- Nasihat itu begitu penting karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadikannya bagian dari agama.
- Bagusnya pengajaran Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau menyampaikan sesuatu secara umum (global) terlebih dahulu, lalu menyebutkan rinciannya.
- Para sahabat haus akan ilmu, apa yang butuh dipahami dengan baik, mereka selalu menanyakannya agar jelas.
- Kewajiban saling memberikan nasihat dalam kebaikan, dalam perkara yang haq dengan kesabaran, kelemahlembutan dan kesantunan (bil hikmah).
- Seorang muslim itu semestinya tidak anti nasihat, saran dan kritik.
- Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam memulai penyebutan dengan hal terpenting lalu yang penting lainnya karena beliau menyebutkan nasihat bagi Allah, lalu kitab-Nya, lalu rasul-Nya, lalu kepada imam kaum muslimin, lalu kepada kaum muslimin secara umum. Sedangkan kitab Allah didahulukan daripada Rasul, karena kitab itu langgeng, sedangkan Rasul telah tiada. Namun nasihat kepada keduanya saling terkait.
- Makna nasihat untuk Allah Ta’ala adalah; mentauhidkannya, menyifatinya dengan sifat yang sempurna dan mulia, menyucikannya dari sifat-sifat yang bertentangan dengan kesempurnaan dan kemuliannya, tidak bermaksiat kepada-Nya, melakukan pengabdian dengan penuh ketaatan.
- Nasihat untuk kitab-Nya adalah; beriman kepadanya, mengagungkannya, menyucikannya, membacanya dengan bacaan yang benar. Memperhatikan perintah-perintah dan larangan-larangannya, berusaha memahami ilmu-ilmunya dan, meresapi kandungan ayat-ayatnya, mengamalkan dan mendakwahkannya, dan mencegah usaha orang-orang yang ingin merubahnya dan mencelanya.
10. Nasihat untuk Rasul-Nya, yaitu; beriman kepadanya dan kepada apa-apa yang ia bawa (risalah ajaran Islam), menghormati dan mengagungkannya, senantiasa berpegang teguh dengan penuh ketaatan kepadanya, menghidupkan sunnah-nya, menyebarluaskan ilmu dan ajarannya, berakhlak dengan menteladani akhlaknya, mencintai keluarga dan para sahabatnya.
11. Adapun yang dimaksud dengan nasihat untuk para pemimpin kaum Muslimin adalah; membantu dan menolong mereka dalam kebenaran dan ketaatan, mengingatkan mereka di saat mereka lalai dengan cara yang baik dan lemah lembut, mendoakan mereka agar mereka diberi taufiq oleh Allah Ta’ala, dan menganjurkan atau mengajak orang-orang yang menginginkan kebaikan agar mendoakan mereka.
12. Maksud nasihat untuk kaum muslimin secara umum adalah; membimbing mereka untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat dan maslahat bagi mereka.
Wallahu Ta’ala A’lam.
Referensi Utama: Jaami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam oleh Al Hafiz Ibnu Rajab Al-Hambali, Syarah Riyadhus Shalihin karya Syaikh Shalih al Utsaimin, & Kitab Bahjatun Naazhiriin Syarh Riyaadhish Shaalihiin karya Syaikh Salim bin ‘Ied Al Hilaliy.
Yuk dukung operasional & pengembangan dakwah Bimbingan Islam, bagikan juga faedah hadist ini kepada kerabat dan teman-teman.
“Demi Allah, jika Allah memberi hidayah kepada satu orang dengan sebab perantara dirimu, hal itu lebih baik bagimu daripada unta-unta merah.” (HR. Bukhari dan Muslim).
*unta merah adalah harta yang paling istimewa di kalangan orang Arab kala itu (di masa Nabiﷺ).