Faedah Hadist

Fawaid Hadist #137 | Dahsyatnya Kejadian Menuju Akhirat

Pendaftaran Grup WA Madeenah

Fawaid Hadist #137 | Dahsyatnya Kejadian Menuju Akhirat

Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan tanya jawab, serta pembahasan tentang Fawaid Hadist #137 | Dahsyatnya Kejadian Menuju Akhirat selamat membaca.


[div class=fawaid-hadis]

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، قَالَ: قَامَ فِيْنَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمَوْعِظَةٍ فَقَالَ: « أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّكُمْ مَحْشُوْرُوْنَ إِلَى اللهِ تَعَالَى حُفَاةً عُرَاةً غُرْلاً { كَمَا بَدَأْنَآ أَوَّلَ خَلْقٍ نُعِيدُهُ، وَعْدًا علَيْنَآ إِنَّا كُنَّا فٓـٰعِلِينَ } [ الأنبياء ١.٤] أَلاَ وَإِنَّ أَوَّلَ الْخَلائِقِ يُكْسَى يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِبْرَاهِيْمُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، أَلَا وَإِنَّهُ سَيُجَاء بِرِجَالٍ مِنْ أُمَّتِى، فَيُؤْخَذُ بِهِمْ ذَاتَ الشِّمَالِ فأَقُوْلُ: يارَبِّ أَصْحَابِي، فَيُقَالُ: إِنَّكَ لا تَدْرِي مَا أَحْدَثُوا بَعْدَكَ، فَأَقُوْلُ كَمَا قَالَ الْعَبْدُ الصَّالِحُ: { وَكُنْتُ عَلَيْهِمْ شَهيدًا مَّا دُمْتُ فِيهِمْ } إِلَى قَوْلِهِ: { الْعَزِيزُ الْحَكيمُ } [ المائدة: ١١٧ ، ١١٨] فَيُقَالُ لِي: إِنَّهُمْ لَمْ يَزَالُوْا مُرْتَدِّيْنَ عَلَى أَعقَابِهِمْ مُنذُ فَارَقْتَهُمْ » 

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma dia berkata, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berdiri di hadapan kami memberi nasihat dan bersabda,

“Wahai sekalian manusia sesungguhnya kalian kelak akan dikumpulkan di sisi Allah Ta’ala tidak memakai alas kaki, telanjang dan tidak dikhitan, sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya, “Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama, begitulah Kami akan mengulangi lagi. (Suatu) janji yang pasti Kami tepati; sungguh, Kami akan melaksanakannya.” (QS. Al-Anbiyâ: 103).

 

Ketahuilah bahwa makhluk yang pertama kali diberi pakaian adalah Nabi Ibrahim ‘alaihissalam. Ingatlah sesungguhnya nanti akan ada dari umatku yang didatangkan dan disiksa bersama orang-orang yang berada di sebelah kiri. Kemudian aku berkata, 

“Wahai Rabbku mereka itu adalah sahabatku!” Kemudian ditegur, “Sesungguhnya engkau tidak mengetahui apa yang mereka lakukan sepeninggalmu,” maka aku mengatakan seperti perkataan orang yang shalih, “Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakannya) yaitu, “Sembahlah Allah, Rabbku dan Rabbmu,” dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka. Maka setelah Engkau wafatkan (angkat) aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu. Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hambaMu, dan jika Engkau mengampuni mereka, sesungguhya Engkau-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al-Mâ’idah: 117-118).

 

Dan dikatakan kepadaku, “Sesungguhnya mereka itu murtad dari agama Islam semenjak engkau tinggalkan mereka!” (HR. Al-Bukhari, no. 3349 dan Muslim, no. 2860)

[/div]

FAEDAH HADIST

 

Hadist ini memberikan faedah – faedah berharga, di antaranya;

  1. Perkara yang sangat besar dan menakutkan pada hari kiamat, dimana manusia akan dikumpulkan dalam satu tempat tidak ada gunung, lembah, bangunan, pohon dan tidak ada suatu pelindung pun. Semuanya dapat mendengar dan dapat melihat, tidak ada penghalang sedikit pun, dalam kondisi tidak memakai pakaian dan kulit mereka terlihat, tidak memakai alas kaki yang menjaga kaki mereka dan tidak dikhitan.

Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang hal ini, maka Aisyah radhiyallahu ‘anha bertanya,

“Apakah laki-laki dan perempuan mereka berkumpul menjadi satu wahai Rasulullah?” Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai Aisyah perkara pada saat itu lebih dahsyat daripada memperhatikan hal itu.” (HR. Al-Bukhari, no. 6527 dan Muslim, no. 2859).

  1. Nabi Ibrahim ‘alaihissalam adalah kekasih Allah, nabi Ibrahim ini yang pertama-tama diberi pakaian pada hari Kiamat. Pengkhususan ini tidak menunjukkan keutamaan secara mutlak, tentu Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih utama darinya karena baginda adalah penghulu dan pemimpinnya anak Adam pada hari Kiamat. Tidak ada yang diberi izin memberikan syafaatnya pada hati Kiamat kelak kecuali Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,

“Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al-Isrâ: 79)

Tetapi terkadang Allah telah mengkhususkan sebagian Nabi dari yang lainnya, sebagaimana firman Allah Ta’ala,

“Wahai Musa! Sesungguhnya Aku memilih (melebihkan) engkau dari manusia yang lain (pada masamu) untuk membawa risalah-Ku dan firman-Ku.” (QS. Al-A’râf: 144)

Kerasulan juga ada pada selainnya, tetapi pada masa itu juga Nabi Musa adalah Nabi untuk semua Bani Israil. Begitu juga Allah _Ta’ala_ mengkhususkan salah satu nabi daripada yang lain, tetapi keutamaan itu tidak mutlak baginya.

  1. Hadits ini sebagai dalil bahwa manusia kelak akan diberi pakaian setelah keluar dalam kondisi telanjang, tanpa alas kaki dan tidak dikhitan. Tetapi bagaimana cara mereka diberi pakaian? Kita tidak mengetahui, Allah lebih mengetahui caranya.
  2. Hadist ini sebagai berita bahwa ada orang yang masuk Islam di masa Nabi, tidak menjamin sepeninggal Rasul ia tetap dalam keislamannya, seperti yang diperangi sahabat Abu Bakr As shiddiq, yaitu mereka yang murtad dan juga kaum muslin yang enggan membayar zakat.
  3. Pelajaran berharga bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak mengetahui yang ghaib kecuali yang telah dikabarkan kepada beliau.
  4. Keutamaan mereka yang berpegang teguh dengan syariat Islam yang mulia, istiqamah di atas agama Islam dan sunnahnya.
  5. Bisa memakai pakaian itu adalah nikmat, dan wajib disyukuri.

Wallahu Ta’ala A’lam.

Referensi Utama: Syarah Riyadhus Shalihin karya Syaikh Shalih al Utsaimin, & Kitab Bahjatun Naazhiriin Syarh Riyaadhish Shaalihiin karya Syaikh Salim bin ‘Ied Al Hilaliy.


[div class=fawaid-hadis]

Yuk dukung operasional & pengembangan dakwah Bimbingan Islam, bagikan juga faedah hadist ini kepada kerabat dan teman-teman.

Demi Allah, jika Allah memberi hidayah kepada satu orang dengan sebab perantara dirimu, hal itu lebih baik bagimu daripada unta-unta merah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

*unta merah adalah harta yang paling istimewa di kalangan orang Arab kala itu (di masa Nabiﷺ).

[/div]

Ustadz Fadly Gugul, S.Ag

Beliau adalah Alumni S1 STDI Imam Syafi’I Jember Ilmu Hadits 2012 – 2016 | Bidang khusus Keilmuan yang pernah diikuti beliau adalah Takhosus Ilmi di PP Al-Furqon Gresik Jawa Timur | Beliau juga pernah mengikuti Pengabdian santri selama satu tahun di kantor utama ICBB Yogyakarta (sebagai guru praktek tingkat SMP & SMA) | Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial Dakwah masyarakat (kajian kitab), Kajian tematik offline & Khotib Jum’at

Related Articles

Back to top button