FiqihKonsultasi

Doa Qunut Subuh Ada di Dalam Hadits

Pendaftaran Mahad Bimbingan Islam

Wajib di baca ulasan tentang doa qunut terlengkap dan ringkas saat mengejakan sholat subuh, Doa qunut shubuh adalah doa yang dibaca oleh orang yang sholat sendirian, atau imam ketika menjadi Imam sholat Shubuh, Ada yang meyakini Doa ini tidak ada landasannya dan ada yang meyakini doa ini ada landasannya, berikut di bawah ini penjelasan tentang doa qunut dalam hadist.

Doa Qunut Subuh yang Terdapat dalam Hadits

Pertanyaan:

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabaarakatuhu.

Apakah ada hadits yang shahih yang meriwayatkan bahwa Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wasallam membaca do’a qunut setiap shalat shubuh dengan lafadh

اَللّٰهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ , وَعَافِنِي فِيْمَنْ عَافَيْتَ ,وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ ,وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ ,
وَقِنِيْ شَرَّمَا قَضَيْتَ، فَإِنَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ, وَإِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ , لاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ , تَبَارَكْت رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ ,
فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ ,أَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ ,وَصَلَّى اللّهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّم

“Allaahumahdinii fiiman hadait, wa ‘aafinii fiiman ‘aafait, wa tawallanii fiiman tawallait, wa baariklii fii maa a’thait,
wa qinii birahmatika syara maa qadhait, fa innaka taqdhii wa laa yuqdhaa ‘alaik, wa innahu laa yadzillu man walait, wa laa ya ‘izzu man ‘aadait, tabaarakta rabannaa wa ta’aalait,

Falakal hamdu ‘alaa maa qadhait, astaghfiruka wa atuubu ilaik, wa shallallaahu ‘ala sayyidinaa muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa baarik wa sallam”

Jazaakallahu khairan
baarakallahu fiikum

(Ditanyakan oleh Member Grup WA Sahabat BiAS N05 G-18)

Pembahasan Lengkap Tentang Doa Qunut yang Terdapat di Dalam Hadits

Jawaban:

Wa’alaikumussalaam warahmatullah wabarakaatuh,

Sebenarnya tidak ada hadits yang secara gamblang menyatakan demikian, namun ada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dll dari jalur Abu Ja’far Ar Razi,yang meriwayatkannya dari Ar Rabie’ bin Anas, dari Anas bin Malik ra:

مَا زَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْنُتُ فِي الْفَجْرِ حَتَّى فَارَقَ الدُّنْيَا

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam senantiasa melakukan qunut dalam shalat subuh sampai beliau meninggal dunia.

Jalur periwayatan hadits ini berkisar pada perawi yang namanya Abu Ja’far Ar Raazi, dan dia tergolong perawi yang hafalannya buruk dan haditsnya munkar alias tidak bisa dijadikan hujjah. Apalagi dia telah menyelisihi perawi-perawi lainnya yang lebih tsiqah darinya, yang meriwayatkan bahwa Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wasallam membaca doa qunut Nazilah ketika mendoakan kecelakaan atas sejumlah kabilah musyrik yang membantai 70 orang Sahabat beliau.

Baca Juga:  Menolak Lamaran Laki-Laki Baik Karena Tidak Tertarik, Apa Boleh?

Imam Ibnul Qayyim dalam kitabnya Zaadul Ma’aad 1/267-274 telah membahas status membaca doa qunut dalam shalat subuh dengan bacaan yang antum sebutkan diatas, yang kesimpulannya ialah bahwa sebenarnya istilah ‘qunut’ itu sendiri secara bahasa memiliki banyak makna, yaitu: berdiri, diam, khusyu’, rajin beribadah, doa, dan tasbih. Oleh karenanya, andai pun hadits diatas dianggap shahih, tetap saja tidak menjadi dalil bahwa yang beliau lakukan dalam setiap shalat subuh adalah membaca doa qunut. Karena memang konteks haditsnya tidak mengarah kesana. Justru maksud hadits ini ialah bahwa Rasulullah senantiasa khusyu’ dalam shalat subuhnya sampai beliau meninggal dunia.

Adapun hadits yang berkaitan dengan membaca doa qunut, maka yang valid hanyalah tentang qunut Nazilah yang bacaannya tidak khusus seperti yang antum sebutkan; dan tidak hanya berlaku di shalat subuh saja, namun dalam shalat-shalat jahriyah lainnya seperti Maghrib dan Isya’. Di samping itu, membaca doa qunut Nazilah tidaklah dilakukan setiap hari, namun khusus saat terjadi bencana besar yang menimpa kaum muslimin dari pihak musuh mereka, dan itupun hanya dicontohkan Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wasallam selama sebulan saja, dan tidak terus-menerus sampai beliau wafat.

Jadi, kesimpulannya ialah bahwa semua hadits yang membahas tentang membaca doa qunut khusus di waktu shalat subuh (selain qunut Nazilah) adalah TIDAK VALID.

 

Dewan Konsultasi Bimbinganislam
Dijawab dengan ringkas oleh :
Ustadz Dr. Sufyan Baswedan Lc MA حفظه الله

 

 


Ustadz Dr. Sufyan Baswedan Lc MA حفظه الله

Mulazamah (non formal) dengan sejumlah masyayikh (murid2 Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin) di Unaizah, Al Qassim, Arab Saudi, selama hampir 10 bulan (pulang th 2003)
S-1 Fakultas Hadits & Dirosah islamiyyah (Universitas Islam Madinah), lulus Th 2007 dg IP 4,88 of 5,0
S-2 Jurusan Ulumul Hadits, Fakultas Hadits & Dirosah islamiyyah (Universitas Islam Madinah), lulus th 2011 dg IP 4,91 of 5,00
S-3 Jurusan Ulumul Hadits, Fakultas Hadits & Dirosah Islamiyyah (Universitas Islam Madinah), lulus th 2015, dg IP 4,99 of 5,00.

Ustadz DR. Sufyan Baswedan, MA

Beliau adalah Alumni Mulazamah (non formal) dengan sejumlah masyaikh (murid Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin) di Unaizah, Al Qassim, Arab Saudi, selama hampir 10 bulan, S-1 Fakultas Hadits & Dirosah islamiyyah (Universitas Islam Madinah), lulus Th 2007, S-2 Jurusan Ulumul Hadits, Fakultas Hadits & Dirosah islamiyyah (Universitas Islam Madinah),, S-3 Jurusan Ulumul Hadits, Fakultas Hadits & Dirosah Islamiyyah (Universitas Islam Madinah), | Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial di Ketua Dewan Fatwa Perhimpunan Al Irsyad, Dosen STDI Imam Syafii Jember, Pembina FSI (Forum Silaturahmi Ilmiah) Solo, mulai 2015., Penasehat Ma’had FIWA, Bogor, mulai 2017. , Pengawas Yayasan Sahabat Hafizh, Solo, mulai 2017. , Pembina Yayasan Ibnu Qayyim, Solo, mulai 2017. , Ketua Dewan Penasehat APSI (Asosiasi Properti Syariah Indonesia), mulai 2017., Pembina KPMI (Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia) Cab. Solo, mulai 2017.

Related Articles

Back to top button