Artikel

Favorit! Doa Nabi Ibrahim, Doa Yang Penuh Makna

Pendaftaran Mahad Bimbingan Islam

Hikmah Doa Nabi Ibrahim

Para pembaca Bimbinganislam.com yang mencintai Allah ta’ala berikut kami sajikan pembahasan tentang Doa Nabi Ibrahim yang memiliki makna begitu dalam. Selamat membaca.


Allah Ta‘ala berfirman,

وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيْمُ رَبِّ اجْعَلْ هٰذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِيْ وَبَنِيَّ أَنْ نَّعْبُدَ الْأَصْنَامَ

Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa; ‘Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku dari menyembah berhala-berhala‘’.

(QS. Ibrahim: 35)

Nabi Ibrahim Saja Takut Dengan Kesyirikan, Apalagi Kita

Nabi Ibrahim menyembah Allah ta‘ala dengan menjadikan diri dan anak cucunya sejauh – jauhnya dari penyembahan terhadap berhala. Padahal beliau adalah al-Khalil (derajat tertinggi kecintaan Allah terhadap hamba). (lihat al-Mulakhash fi Syarh Kitab at-Tauhid, hlm. 42-43).
Ada seorang ulama bernama Ibrahim at-Taimi rahimahullah, ketika membaca ayat ini beliau berkomentar:

وَمَنْ يَأْمَن البَلاَء بَعْدَ إِبرَاهِيْم؟

Siapa yang merasa aman dari bala’ setelah Ibrahim?(HR. Ibnu Khuzaimah dan Tafsir Ath-Thobari)
Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata:

يَنْبَغِي لِكُلِّ دَاعٍ أَنْ يَدْعُوَ لِنَفْسِهِ وَلِوَالِدَيْهِ وَلِذُرِيَّتِهِ

Hendaknya setiap da’i untuk mendo’akan kebaikan untuk dirinya, orang tuanya dan keturunannya. (Tafsir al-Qur’an al-Adhim).
Mujahid rahimahullah berkata: “Allah mengabulkan do’a Nabi Ibrahim untuk keturunannya, sehingga tidak ada satu keturunan pun yang menyembah berhala selama Nabi Ibrahim berdakwah” (Tafsir ath-Thobari)
Jika Nabi Ibrahim Alaihis Salam yang Allah puji dalam an-Nahl ayat 120 dengan empat pujian, tapi masih saja beliau khawatir terhadap diri dan keturunannya dari terjatuh kepada kesyirikan, maka apalagi dengan kita? Seharusnya kita lebih banyak berdoa seperti Doa nabi Ibrahim

Faidah Ayat:

1. Anjuran untuk senantiasa berdo’a kepada Allah.
2. Seorang hamba semakin sering berdo’a kepada Allah, maka ia akan semakin bahagia.
3. Allah murka kepada orang yang tidak berdo’a kepada-Nya.
4. Urgensi belajar ilmu Tauhid dan Aqidah dan menjadikannya sebagai prioritas utama dibandingkan ilmu lainnya.
5. Seorang hamba percuma, jika ia terhindar dari riba, jauh dari kemaksiatan dan dosa, dan rajin ibadah, namun semua itu akan sia-sia jika tauhid dan aqidahnya rusak.
6. Jika seorang Nabi saja begitu khawatir dan takut terjatuh kepada kesyirikan, apalagi kita hamba biasa tentunya harus lebih khawatir dan takut.
7. Kekhawatiran seorang ayah adalah ketika anak dan keturuanannya terjerumus kepada kesyirikan.
8. Disyari’atkan berdoa untuk kepentingan diri sendiri sekaligus untuk anak dan keturunan.
9. Pelajaran pertama yang wajib seorang ayah ajarkan kepada anaknya adalah tentang tauhid.
10. Keistimewaan Nabi Ibrahim dan keturunannya.

11. Takut jatuh kepada kesyirikan, karena Nabi Ibrahim merupakan imam orang-orang yang hanif, bahkan beliau sendiri pernah menghancurkan berhala-berhala. Beliau saja takut terjadi penyembahan terhadap berhala. Lalu bagaimana dengan selain beliau ?
12. Bantahan terhadap orang-orang yang bodoh yang menyangka tidak mungkin terjatuh kepada kesyirikan dalam islam, sehingga mereka merasa aman, dan akhirnya mereka pun terjatuh ke dalam kesyirikan.
13. Allah mengabulakan doa Nabi Ibrahim.
14. Hendaknya meneladani kehidupan Nabi Ibrahim dan keturunannya.
15. Cara untuk terbebas dari berbagai macam kesyirikan adalah dengan menuntut ilmu syar’i.
16. Memberbanyak do’a kepada Allah dengan do’a yang diajarkan Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لَا أَعْلَمُ

Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari menyekutukanmu sementara aku menyadari. Dan aku memohon ampun kepada-Mu terhadap apa yang aku lakukan sementara aku mengetahui dan menyadari.” (Dinilai shahih oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Al-Adab Al-Mufrod no. 551).

Referensi :
1. Kitab Tauhid
2. Syarah Kitab Tauhid
3. I’anatul Mustafid bi Syarah Kitab Tauhid.
4. At-Tamhiid li Syarah Kitab at-Tauhid.
5. Qaulul Mufid
6. Tafsir al-Qur’an al-Adhim
7. Tafsir ath-Thobari
8. Al-Adabul Mufrad
9. al-Mulakhash fi Syarh Kitab at-Tauhid

Ditulis Oleh:
Ustadz Abu Rufaydah, Lc., MA. حفظه الله
(Kontributor Bimbinganislam.com)



Ustadz Abu Rufaydah, Lc., MA. حفظه الله
Beliau adalah Pengasuh Yayasan Ibnu Unib Cianjur dan website cianjurkotasantri.com
Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Abu Rufaydah, Lc., MA.حفظه الله  
klik disini

Ustadz Abu Rufaydah, Lc., MA.

Beliau adalah Pengasuh Yayasan Ibnu Unib Cianjur dan website cianjurkotasantri.com

Related Articles

Back to top button