Diperbolehkan Minder Dengan Dua Orang

Diperbolehkan Minder Dengan Dua Orang
Pertanyaan :
بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه
Afwan Ustadz,
Mohon ijin bertanya
Bolehkah kita merasa minder, dalam tanda kutip minder terhadap orang yang amal shalihnya banyak ? Dan bagaimana tips menghilangkan perasaan minder tersebut ?
Jazaakallah khoiron, semoga Allah memberkahi Ustadz dan keluarga.
(Disampaikan oleh Fullanah, Sahabat BiAS)
Jawaban :
Wa’alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh.
Bismillaah
Jika minder ini maknanya iri/hasad maka tidak mengapa jika dalam hal kebaikan, inilah yang dinamakan Ghibthoh.
Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam menjelaskan tentang 2 hasad yang dibolehkan :
لاَ حَسَدَ إِلاَّ فِى اثْنَتَيْنِ رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالاً فَسُلِّطَ عَلَى هَلَكَتِهِ فِى الْحَقِّ ، وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ الْحِكْمَةَ ، فَهْوَ يَقْضِى بِهَا وَيُعَلِّمُهَا
“Tidak boleh hasad (ghibtoh) kecuali pada dua orang, yaitu orang yang Alloh anugerahkan padanya harta lalu ia infakkan pada jalan kebaikan dan orang yang Alloh beri karunia ilmu (Al-Qur’an dan As-Sunnah), ia menunaikan dan mengajarkannya” [HR Bukhori 73 dan Muslim 816]
Dibolehkannya hal tersebut juga sebagai pelecut bagi kita, agar kita termotivasi untuk mengikuti jejaknya.
Dan salah satu solusi untuk mengikuti jejak dua golongan tersebut adalah berkumpul bersama mereka.
Wallahu a’lam
Wabillahit taufiq
Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Rosyid Abu Rosyidah, حفظه الله تعالى
Rabu, 8 Jumadil Akhir 1440 H / 13 Februari 2019 M