Di mana Saja Posisi Sunnah Mengangkat Tangan Saat Sholat?

Di mana Saja Posisi Sunnah Mengangkat Tangan Saat Sholat?
Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan pembahasan tentang posisi sunnah mengangkat tangan saat sholat? Selamat membaca.
Pertanyaan:
Assalamu’alaikum ustadz, di mana saja tempat-tempat mengangkat tangan saat sholat ustadz? Apakah wajib atau sunnah? Syukron, Jazakumullah Khairan.
(Ditanyakan oleh Santri Kuliah Islam Online Mahad BIAS)
Jawaban:
Waalaikumsalam warahmatullah wabarokatuh
Mengangkat tangan hukumnya sunnah, bukan kewajiban ataupun rukun. Bahkan ketika takbiratul ihram, mengucapkan takbiratul ihram termasuk rukun, namun mengangkat tangan ketika itu atau yang lainnya hukumnya sunnah.
Sebagaimana hadits yang diriwayatkan dari Nafi’ maula Ibnu Umar rahimahullah, beliau mengatakan:
أَنَّ ابْنَ عُمَرَ كَانَ إِذَا دَخَلَ فِى الصَّلاَةِ كَبَّرَ ، وَرَفَعَ يَدَيْهِ وَإِذَا رَكَعَ رَفَعَ يَدَيْهِ ، وَإِذَا قَالَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ رَفَعَ يَدَيْهِ ، وَإِذَا قَامَ مِنَ الرَّكْعَتَيْنِ رَفَعَ يَدَيْهِ ورَفَعَ ذلكَ ابنُ عُمَر إلى نبيِّ اللهِ – صلى الله عليه وسلم -.
“Sesungguhnya Ibnu ‘Umar Radhiyallahu anhuma biasanya jika hendak memulai shalatnya beliau bertakbir dan mengangkat kedua tangannya. Jika hendak ruku’ juga mengangkat kedua tangannya. Jika beliau mengucapkan, ”Sami’allâhu liman hamidah” juga mengangkat kedua tangannya. Jika berdiri dari rakaat kedua juga mengangkat kedua tangannya. Ibnu Umar Radhiyallahu anhu memarfu’kannya kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam .” (HR. Al-Bukhâri, no. 739 dan Muslim no. 390)
Disebutkan di dalam kitab Manhajus Salikin, bahwa Syaikh Abdurrahman bin Naashir as-Sa’di rahimahullah menuliskan “Mengangkat kedua tangan sejajar dengan kedua bahunya atau sejajar dengan cuping telinganya (bagian bawah daun telinga) dalam empat tempat: ketika takbiratul ihram dirakaat yang pertama. ketika hendak ruku’ ketika bangun dari ruku’ Ketika berdiri dari tasyahud awal ” (Lihat Syarh Manhajus Sâlikîn wa Taudhîhil Fiqh Fid Din 1/87).
Sedangkan Syaikh Abu Malik Kamal bin Sayyid Salim dalam kitab shahîh Fiqh Sunnah hlm. 1/343-344, mengatakan, “Inilah empat tempat di mana sangat disunnahkan mengangkat kedua tangan.
Namun disunnahkan juga kadang-kadang mengangkat kedua tangan pada setiap hendak bangkit dan akan turun. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Malik bin al-Huwairits Radhiyallahu anhu:
أَنَّهُ رَأَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَفَعَ يَدَيْهِ فِي صَلَاتِهِ وَإِذَا رَكَعَ وَإِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنْ الرُّكُوعِ وَإِذَا سَجَدَ وَإِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنْ السُّجُودِ حَتَّى يُحَاذِيَ بِهِمَا فُرُوعَ أُذُنَيْهِ
“Sesungguhnya beliau pernah melihat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat dengan mengangkat kedua tangannya setiap kali hendak bangkit dan akan turun, ketika bangkit dari ruku’, ketika hendak sujud dan bangkit dari sujud. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengangkat kedua tangannya hingga sejajar kedua telinganya.” (HR. An-Nasa’i, no. 672 dan Ahmad no. 493.)
Wallahu a`lam.
Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Mu’tashim, Lc. MA. حفظه الله
Senin, 23 Safar 1444 H/ 19 September 2022 M
Ustadz Mu’tashim Lc., M.A.
Dewan konsultasi BimbinganIslam (BIAS), alumus Universitas Islam Madinah kuliah Syariah dan MEDIU
Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Mu’tashim Lc., M.A. حفظه الله klik di sini