Konsultasi

Cara Mengetahui Pembawa Berita Itu Jujur Atau Dusta

Pendaftaran Mahad Bimbingan Islam

Cara Mengetahui Pembawa Berita Itu Jujur Atau Dusta.

Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan tanya jawab, serta pembahasan tentang Cara Mengetahui Pembawa Berita Itu Jujur Atau Dusta. selamat membaca.

Pertanyaan:

Assalamu’alaikum ustadz, izin bertanya dalam bab marotibul ilm ada tingkatan terendah yaitu ilmu yakin namun untuk mengetahui cara bagaimana kita bisa membedakan bahwa pengabar itu benar/batil atau memiliki sifat jujur/dusta? jazakallah khairan

Ditanyakan oleh Santri Mahad Bimbingan Islam


Jawaban:

Waalaikum salam warahmatullah wabarokatuh

Sedikit mengkoreksi, bahwa sesungguhnya yakin adalah tingkatan ma`rifah yang tertinggi dibandingan dengan dzon, syak, wahm ataupun jahil.

Cara memahami bahwa orang yang mengabarkan itu bisa dipercaya atau tidak bisa dengan beberapa cara, antara lain:

Bisa dengan persaksian/rekomendasi orang yang bisa dipercaya atau orang berilmu bahwa si fulan adalah orang yang yang baik atau jujur atau hafalannya kuat atau yang lainnya.

Atau dengan menyaksikan sendiri dengan apa yang di lakukan oleh orang tersebut.

Atau dengan mendapatkan hasil karya yang telah dilakukannya, baik berupa tulisan atau rekana audio atau video dan yang lainnya.

Atau dengan melihat teman/orang orang yang di sekitarnya, sebagai deteksi awal bahwa orang tersebut baik/dipercaya atau tidak. Walaupun kelanjutannya tidak bisa memastikan dengan kenyataaan seseorang, karena terkadang seseorang berlindung diri untuk menutupi keburukannya dengan komunitas yang ada di sekitarnya.

Walaupun pada dasar dan asalnya seorang muslim/beriman adalah orang yang bisa di percaya selama tidak memunculkan kenistaan dalam perilakunya.

Sebagimana firman Allah ta`ala,”

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَكُونُوا۟ مَعَ ٱلصَّٰدِقِينَ

Baca Juga:  Menyikapi Sifat Anak Yang Hiper Aktif

“Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar”. (QS. At-Taubah Ayat 119)

Ibnul Qayyim rahimahullah ta`ala berkata,

الإيمان أساسه الصدق، والنفاق أساسه الكذب، فلا يجتمع كذب وإيمان إلا وأحدهما يحارب الآخر

“Iman asasnya adalah kejujuran (kebenaran) dan nifaq asasnya adalah kedustaan. Maka, tidak akan pernah bertemu antara kedustaan dan keimanan melainkan akan saling bertentangan satu sama lain. (madarij assaalikin : 2/258).”

و حَدَّثَنِي مَالِك عَنْ صَفْوَانَ بْنِ سُلَيْمٍ أَنَّهُ قَالَ قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيَكُونُ الْمُؤْمِنُ جَبَانًا فَقَالَ نَعَمْ فَقِيلَ لَهُ أَيَكُونُ الْمُؤْمِنُ بَخِيلًا فَقَالَ نَعَمْ فَقِيلَ لَهُ أَيَكُونُ الْمُؤْمِنُ كَذَّابًا فَقَالَ لَا

Telah menceritakan kepadaku Malik dari Shafwan bin Sulaim berkata; “Ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Apakah seorang mukmin bisa menjadi penakut?” Beliau menjawab: ‘Ya.” Kemudian ditanya lagi; “Apakah seorang mukmin bisa menjadi bakhil?” Beliau menjawab: “Ya.” Lalu ditanyakan lagi; “Apakah seorang mukmin bisa menjadi pembohong?” Beliau menjawab: “Tidak.” (HR. Imam Malik No. 1571)

Hadist Shafwan dilemahkan oleh sebagaian para ulama, namun maknanya dibenarkan dengan beberapa riwayat pendukung yang menjelaskan tentang haramnya berdusta.

Wallahu a`lam.

Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Mu’tashim, Lc. MA. حفظه الله
Senin, 20 Sya’ban 1444H / 13 Maret 2023 M 


Ustadz Mu’tashim Lc., M.A.
Dewan konsultasi BimbinganIslam (BIAS), alumus Universitas Islam Madinah kuliah Syariah dan MEDIU
Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Mu’tashim Lc., M.A. حفظه الله klik di

Ustadz Mu’tasim, Lc. MA.

Beliau adalah Alumni S1 Universitas Islam Madinah Syariah 2000 – 2005, S2 MEDIU Syariah 2010 – 2012 | Bidang khusus Keilmuan yang pernah diikuti beliau adalah Syu’bah Takmili (LIPIA), Syu’bah Lughoh (Universitas Islam Madinah) | Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial Taklim di beberapa Lembaga dan Masjid

Related Articles

Back to top button