KeluargaKonsultasi

Cara Mendidik Anak Agar Tidak Berkata Kasar dan Tidak Berbohong

Pendaftaran Mahad Bimbingan Islam

Cara Mendidik Anak Agar Tidak Berkata Kasar dan Tidak Berbohong

Para pembaca Bimbinganislam.com yang baik hati berikut kami sajikan tanya jawab, serta pembahasan tentang cara mendidik anak agar tidak berkata kasar dan tidak berbohong.
Silahkan membaca.


Pertanyaan :

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Semoga Allah Azza wa Jalla selalu menjaga Ustadz & keluarga.

Ustadz, saya ingin bertanya. Bagaimana cara mendidik anak agar tidak berkata kasar dan tidak berbohong?
Mohon bimbingannya ustadz.

(Disampaikan oleh Fulan, Member grup WA BiAS)


Jawaban :

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

بِسْـمِ اللّهِ

Alhamdulillāh
Alhamdulillah, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah, wash shalaatu was salaamu ‘alaa rasulillaah, Amma ba’du
Ayyuhal  Ikhwan wal Akhwat baarakallah fiikum Ajma’in.

Ada beberapa cara mendidik anak agar tidak berkata kasar dan tidak berbohong, 3 hal pertama yang harus diperhatikan dengan saksama:

1. Jadilah contoh dan teladan yang baik bagi anak-anak

Mulai dari diri sendiri sebagai orang tua, santun dalam berucap dan jujur dalam berkata. karena anak memang selalu jadi cerminan dari kita sebagai orangtuanya, semua perilaku dan sikap yang dia tunjukkan menjadi bukti dari keberhasilan kita dalam mendidiknya. Dahulu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda

كُلُّ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ

“Setiap anak dilahirkan di atas fitrah. Kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.”
(HR. Bukhari dan Muslim).

2. Berusaha mendidik dengan lemah lembut dan penuh kasih sayang

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إِنَّ اللهَ رَفِيقٌ يُحِبُّ الرِّفْقَ فِي الْأَمْرِ كُلِّهِ

“Sesungguhnya Allah itu Maha Lemah Lembut dan menyukai kelemahlembutan dalam seluruh perkara.”
(HR. Al-Bukhari, no. 6927 dan Muslim, no. 2165)

Tetap bersikap tenang diiringi kelembutan dan wajar penuh kasih sayang, hindari untuk memarahinya langsung karena kemarahan bukanlah cara yang efektif untuk memberinya pengertian. Ini hanya akan mendramatisir keadaan yang hanya akan membuatnya bingung, cobalah tanyakan kepadanya apakah arti dari ucapanya itu. Jika dia memang tidak bisa menjelaskan itu berarti dia tak paham apa arti dari ucapanya itu ternyata tidak baik bahkan bisa menyakiti hati orang lain. berikan ia pemahaman tentang arti kata yang diucapkannya tersebut. Kita harus bisa menggali pemahaman tentang kata yang dimilikinya, dan mengapa ia berucap demikian. Lalu berikan dia pengertian bahwa apa yang dilakukannya itu tidaklah baik.

Baca Juga:  Harus Baca, Bagi Kamu yang Suka Menghayal dan Panjang Angan

إِنَّهُ مَنْ لَا يَرْحَمُ لَا يُرْحَمُ

“Sesungguhnya siapa yang tak menyayangi, dia tak akan disayangi.”

Dalam riwayat lain disebutkan:

مَنْ لَا يَرْحَمِ النَّاسَ لَا يَرْحَمْهُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ

“Siapa yang tak menyayangi orang lain, Allah k tak akan menyayanginya.”
(Lihat hadits dari jalur Abu Hurairah dan Jarir bin Abdillah radhiallahu ‘anhum, dalam Shahih Muslim, no. 2318 dan 2319).

3. Buatlah Kesepakatan Dan Aturan Tentang Kata-Kata Yang Tidak Baik yang harus dihindari serta ingatkan untuk berkata jujur

Memberikan penghargaan dan hukuman yang mendidik bisa menjadi evaluasi dari rapor kesepakatan dan aturan yang dibuat dengan anak-anak tersebut, sembari terus berdoa kepada Allah Ta’ala Yang Maha Memberi petunjuk.

Wallahu Ta’ala A’lam

Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Fadly Gugul S.Ag. حفظه الله
Jum’at, 02 Muharram 1442 H / 21 Agustus 2020 M



Ustadz Fadly Gugul S.Ag. حفظه الله
Beliau adalah Alumni STDI Imam Syafi’i Jember (ilmu hadits), Dewan konsultasi Bimbingan Islam

Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Fadly Gugul حفظه الله تعالى klik disini

Ustadz Fadly Gugul, S.Ag

Beliau adalah Alumni S1 STDI Imam Syafi’I Jember Ilmu Hadits 2012 – 2016 | Bidang khusus Keilmuan yang pernah diikuti beliau adalah Takhosus Ilmi di PP Al-Furqon Gresik Jawa Timur | Beliau juga pernah mengikuti Pengabdian santri selama satu tahun di kantor utama ICBB Yogyakarta (sebagai guru praktek tingkat SMP & SMA) | Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial Dakwah masyarakat (kajian kitab), Kajian tematik offline & Khotib Jum’at

Related Articles

Back to top button