Adab & AkhlakKonsultasi

Cara Memahamkan Orang Tua Tentang Wabah Corona

Pendaftaran Mahad Bimbingan Islam

Cara Memahamkan Orang Tua Tentang Wabah Corona

Para pembaca Bimbinganislam.com yang mencintai Allah ta’ala berikut kami sajikan tanya jawab, serta pembahasan tentang cara memahamkan orang tua tentang wabah corona.
Selamat membaca.

Pertanyaan :

بسم اللّه الرحمن الر حيم السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Semoga ustadz dan keluarga selalu dalam lindungan Allah dan diberi Rahmat Nya.

Ustadz, izin bertanya.Bagaimana tips and trik nya untuk memberi tahu orang yang lebih tua terkait beberapa SOP (prosedur) seputar wabah corona ini ?

Dan ada tidak ya kiat khusus berupa amalan-amanal yang bisa dilakukan supaya tidak kesal dalam menasehati?

Tanya Jawab AISHAH – akademi shalihah
(Disampaikan Oleh Fulanah – SahabatAISHAH)

 



Jawaban :

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ


Alhamdulillāh wa shalātu wa salāmu ‘alā rasūlillāh.

Sebagaimana yang telah dimaklumi, bahwasanya kita sedang diuji oleh Allah ﷻ berupa virus yang Dia utus, agar kita kembali menyadari posisi diri kita sebagai hamba Allah.

Kendati demikian, islam adalah syariat yang sempurna, di dalam ajaran islam kita disyariatkan untuk mencari sebab untuk selamat dari sebuah kemudharatan
Serta hal itu (mencari sebab keselamatan) merupakan syarat sah tawakkal seseorang, tidak diterima perkataan seorang yang mengatakan: “saya bertawakkal kepada Allah” namun dia tidak berusaha mengambil sebab dalam hal tersebut.

Berkenaan masalah wabah virus corona ini, para ahli telah bersepakat untuk mengambil keputusan untuk memberlakukan aturan – aturan/SOP yang telah kita ketahui bersama, dan hal ini didukung oleh pemerintah sebagai ulil amri kita, begitu juga para ulama baik dalam dan luar negeri.
Dan hal ini tidak bertentangan dengan syariat islam, rasulullah ﷺ bersabda:

Baca Juga:  Tetap Berbakti Walaupun Orang Tua Memiliki Kesalahan


فر من المجذوم فرارك من الأسد


“Menjauhlah dari kusta, sebagaimana engkau lari dari singa.” 
(HR. Ahmad : 9345).

Dan menjaga jiwa merupakan suatu kewajiban di dalam syariat islam, karena jiwa seorang mukmin sangat berharga di sisi Allah, Rasulullah ﷺ bersabda:


لزوال الدنيا أهون على الله من قتل رجل مسلم


“Hancurnya dunia ini lebih ringan di sisi Allah daripada terbunuhnya seorang muslim”
(HR. Tirmidzi : 1395).

Jelaskan hal tersebut kepada orang tua saudari, dengan penuh adab, katakan kita menyampaikan ini karena kita cinta dan sayang sama mereka, kita tidak ingin melihat mereka sakit dan sebagainya.

Adapun masalah kekesalan hati ketika nasihat tidak diterima, itu dikarenakan kita ingin menanggung suatu tugas yang tidak sanggup kita tanggung.
Kita hanya diperintahkan oleh Allah menyampaikan kebenaran, sedangkan hidayah taufiq bukan hak kita melainkan hak Allah. Allah berfirman:


إِنَّكَ لَا تَهْدِى مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ يَهْدِى مَن يَشَآءُ ۚ


“Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya”
(QS. Al  – Qassash : 56).

Jika nabi Muhammad ﷺ saja tidak bisa memberikan hidayah taufiq, bagaimana dengan kita?
Maka jalani tugas kita dalam menasihati dan menyampaikan kebenaran, adapun hidayah dia menerima nasihat tersebut, kita minta kepada Allah.

Wallahu a’lam

Ustadz Muhammad Ihsan, S.Ag., M.HI.

Beliau adalah Alumni S1 STDI Imam Syafi’I Jember Ilmu Hadits 2011 – 2015, S2 Universitas Muhammadiyah Surakarta Hukum Islam 2016 – 2021 | Bidang khusus Keilmuan yang pernah diikuti beliau adalah Dauroh Syaikh Sulaiman & Syaikh Sholih As-Sindy di Malang 2018, Beberapa dars pada dauroh Syaikh Sholih Al-’Ushoimy di Masjid Nabawi, Dauroh Masyayikh Yaman tahun 2019, Belajar dengan Syaikh Labib tahun 2019 – sekarang | Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial Kegiatan bimbingan islam

Related Articles

Back to top button