IbadahKonsultasi

Bolehnya Berdoa Dengan Doa Umum Saat Sujud Shalat

Pendaftaran Mahad Bimbingan Islam

Bolehnya Berdoa Dengan Doa Umum Saat Sujud Shalat

Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan tanya jawab, serta pembahasan tentang Bolehnya Berdoa Dengan Doa Umum Saat Sujud Shalat, selamat membaca.


Pertanyaan:

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Semoga Allah menjaga ustadz selalu Ana mau bertanya masalah doa dalam sujud, ana punya kebiasaan dalam setiap sujud tak pernah ketinggalan membaca sayyidul istighfar selain doa-doa yang lain yang ana baca, bukan karena mengkhususkan tapi memang karena ana suka doa tersebut (sayyidul istighfar) ..apakah diperbolehkan ustadz..

جزاك اللهُ خيراً

Ditanyakan oleh Santri Mahad Bimbingan Islam


Jawaban:

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْـمِ اللّهِ

Alhamdulillāh
Washshalātu wassalāmu ‘alā rasūlillāh, wa ‘alā ālihi wa ash hābihi ajma’in.

Diperbolehkan seseorang untuk memperbanyak doa di dalam sujudnya, dengan doa doa umum yang telah diajarkan oleh Rasulullah sallahu alaihi wasallam. sebagaimana yang telah Rasulullah katakan,”

أقرب ما يكون العبد من ربه وهو ساجد فأكثروا الدعاء. رواه مسلم.

Paling dekatnya seorang hamba dengan Rab Nya dalam keadaan sujud, maka perbanyaklah doa.

Apakah di perbolehkan dengan doa doa umum yang diajarkan oleh Rasulullah semisal doa yang ditanyakan di atas?

Para ulama membolehkannya dengan catatan bahwa doa umum tersebut tidak dikhusukan dan dilakukan terus menerus seakan mejadi tuntutan untuk di baca. Karena akan mengarah kepada perkara bid`ah yang baru, yang dianggap sunnah Rasulullah dengan doa tersebut.

Bila ingin memperbanyak doa di sujud atau ketika ruku hendaknya mencukupkan dengan doa yang telah Rasulullah ajarkan. Misalnya sebagaimana yang ada di dalam hadist berikut :

أنَّ رسُول اللَّه ﷺ كانَ يقُولُ في سُجُودِهِ: اللَّهُمَّ اغفِرْ لي ذَنبي كُلَّهُ: دِقَّه وجِلَّهُ، وأَوَّله وَآخِرَهُ، وَعَلاَنِيَتَهُ وَسِرَّه رواهُ مسلم.

“Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam biasa membaca doa di dalam sujudnya,

(Ya Allah ampunilah seluruh dosaku. Yang kecil maupun yang besar. Yang dahulu maupun yang akan datang. Yang terlihat maupun yang dirahasiakan)”. (HR. Muslim.)

وعنْ عائشةَ رضي اللَّه عنْها قالَتْ: افتَقدْتُ النَّبيَّ ﷺ ذَاتَ لَيْلَةٍ، فَتَحَسَّسْتُ، فَإذَا هُو راكعٌ أوْ سَاجدٌ يقولُ: سُبْحَانكَ وبحمدِكَ، لاَ إلهَ إلاَّ أنْتَ وفي روايةٍ: فَوقَعَت يَدِي عَلَى بَطْنِ قَدميهِ، وهُوَ في المَسْجِدِ، وَهُمَا منْصُوبتانِ، وَهُوَ يَقُولُ: اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِرضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ، وبمُعافاتِكَ مِنْ عُقوبتِكَ، وَأَعُوذُ بِك مِنْكَ، لاَ أُحْصِي ثَنَاءً عليكَ أَنْتَ كَمَا أثنيتَ عَلَى نَفْسِكَ رواهُ مسلم.

Dari Aisyah radhiallahu ‘anha berkata,” aka kehilangan Nabi sallah alaihi wasallam pada suatu malam, aku meraba dan aku dapatkan beliau dalam keadaan ruku atau sujud dan membaca,” سُبْحَانكَ وبحمدِكَ، لاَ إلهَ إلاَّ أنْتَ , dan dalam riwayat lain,” tangunkanku mengenai kedua telapak kakinya dan dia berada di masjid, kedua (kakinya) tegak dan membaca, اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِرضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ، وبمُعافاتِكَ مِنْ عُقوبتِكَ، وَأَعُوذُ بِك مِنْكَ، لاَ أُحْصِي ثَنَاءً عليكَ أَنْتَ كَمَا أثنيتَ عَلَى نَفْسِكَ ( HR. Muslim )

Baca Juga:  Menceritakan Nikmat Dari Allah, Bolehkah?

وعن عائشة رَضِيَ اللهُ عنها، قالت: كَانَ النبيُّ – صلى الله عليه وسلم – يُكْثِرُ أَنْ يَقُولَ في رُكُوعِهِ وَسُجُودِهِ: «سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وبِحَمْدِكَ، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي». متفقٌ عَلَيْهِ.

Dari Aisyah radhiallahu ‘anha, katanya: “Nabi sallahu alaihi wasallam itu memperbanyak dalam mengucapkan ketika ruku’ dan sujudnya, yaitu Subhanakallahumma rabbana wa bihamdikallahummaghfirli -Maha Suci Engkau ya Allah, Tuhan kita dan dengan mengucapkan puji-pujian padaMu, ya Allah berilah pengampunan padaku.” (Muttafaq ‘alaih)

Dari Aisyah radhiallahu ‘anha bahwasanya Rasulullah shallahu alaihi wasallam. mengucapkan dalam ruku’ dan sujudnya: “Subbuhun quddusun Rabbul malaikati warruh – Maha Suci dan Maha Bersih, yaitu Tuhan semua malaikat serta Jibril.” (Riwayat Muslim)

Dari Ummul mu’minin yaitu Juwairiyah binti al-Harits radhiallahu ‘anha bahwasanya Nabi shallahu alaihi wasallam. keluar dari rumahnya pada pagi hari ketika bershalat Subuh. Waktu itu Juwairiyah ada di dalam masjidnya. Kemudian beliau shallahu alaihi wasallam. kembali setelah melakukan shalat Dhuha, sedangkan Juwairiyah duduk.

Kemudian beliau shallahu alaihi wasallam. bersabda: “Engkau masih tetap dalam keadaan di waktu tadi saya tinggalkan.” Juwairiyah menjawab: “Ya.” Nabi shallahu alaihi wasallam. Lalu bersabda: “Saya telah mengucapkan setelah meninggalkan engkau tadi empat macam kalimat, sebanyak tiga kali, andaikata kalimat-kalimat itu ditimbang dengan kalimat-kalimat yang engkau ucapkan sejak hari ini tadi, niscaya kalimat-kalimat yang saya ucapkan itu menang daripada yang engkau ucapkan.

Kalimat-kalimat itu ialah: “Subhanallah wa bihamdihi ‘adada khalqihi wa ridba nafsihi wa zinata ‘arsyihi wa midada kalimatibi -Maha Suci Allah dan dengan mengucapkan puji-pujian padaNya, sebanyak hitungan makhluk-Nya, sesuai dengan keridhaan ZatNya, seberat timbangan ‘arasyNya dan sepanjang beberapa kalimatNya.”

(Riwayat Muslim)

Dalam riwayat Imam Muslim lainnya disebutkan: Subhanallah ‘adada khalqihi. Subhanalfah ridha nafsihi. Subhanallah zinata ‘arsyihi. Subbanallah midada kalimatihi.”

Dalam riwayat Imam Tirmidzi disebutkan: Nabi shallahu alaihi wasallam. bersabda: “Tidakkah engkau suka kalau saya ajari beberapa kalimat yang baik engkau membacanya, yaitu: Subhanallah ‘adada khalqihi, tiga kali; Subhanallah ridha nafsihi, tiga kali; Subhanatlah zinata ‘arsyihi, tiga kali; Subhanallah midada kalimatihi, tiga kali.”

dan yang lain nya dari doa doa yang di baca oleh Rasulullah sallahu alaihi wasallam ketika sujudnya.

Sekali lagi diperbolehkan untuk membaca doa umum yang diajarkan nabi diluar sujud beliau tanpa harus merutinkannya,dan sebaiknya banyak berdoa dengan apa yang di ajarkan dan di baca beliau ketika sujudnya.

Wallahu A’lam,
Wabillahittaufiq.

Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Mu’tashim, Lc. MA. حفظه الله

Related Articles

Back to top button