FiqihKonsultasi

Bolehkah Wanita Mengeraskan Bacaan Sholat?

Pendaftaran Mahad Bimbingan Islam

Bolehkah Wanita Mengeraskan Bacaan Sholat?

Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki adab dan akhlak yang luhur berikut kami sajikan tanya jawab, serta pembahasan tentang bolehkah wanita mengeraskan bacaan sholat.
Silahkan membaca.


Pertanyaan :

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Semoga Allah Azza wa Jalla selalu menjaga Ustadz & keluarga.

‘Afwan yaa Ustadz, mohon ijin bertanya.
Bolehkah seorang wanita meng-jahr-kan (mengeraskan) suara bacaan sholatnya (sebatas yang dia dengar), dari takbiratul ihram sampai salam, ketika sholat wajib dan sunnah, di semua rakaat, yang sholatnya dilakukan sendirian di dalam kamar atau bersama mahrom atau sesama wanita?

Syukron wa jazaakallahu khoyron
Baarakallaahu fiik

(Disampaikan oleh Fulan, Member grup WA BiAS)


Jawaban :

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

بِسْـمِ اللّهِ

Alhamdulillāh
Alhamdulillah, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah, wash shalaatu was salaamu ‘alaa rasulillaah, Amma ba’du

Wanita Menjahrkan Suaranya Ketika Sholat Di Dekat Non Mahram, Bolehkah?

Mayoritas ulama berpendapat suara perempuan tidak termasuk aurat. Hanya saja sekiranya dapat menimbulkan fitnah, mendengarkan suara perempuan yang dilagukan atau dibuat mendayu dan sebagainya bisa berubah hukumnya menjadi haram.

Di antara yang mengambil pendapat ini adalah ulama Syafi’iyyah,

أَمَّا صَوْتُ الْمَرْأَةِ فَلَيْسَ بِعَوْرَةٍ عِنْدَ الشَّافِعِيَّةِ. وَيَجُوزُ الاِسْتِمَاعُ إِلَيْهِ عِنْدَ أَمْنِ الْفِتْنَةِ، وَقَالُوا: وَنُدِبَ تَشْوِيهُهُ إِذَا قُرِعَ بَابُهَا فَلاَ تُجِيبُ بِصَوْتٍ رَخِيمٍ

Baca Juga:  Bila Hujan Enggan Menyapa - Amalan Agar Allah Menurunkan Hujan

“Suara perempuan bukan aurat menurut Ulama Syafiiyyah. Ketika aman dari fitnah, (kita) boleh mendengarkan suaranya. Mereka mengatakan, perempuan dianjurkan untuk ‘menyamarkan’ suaranya. Bila pintu rumahnya diketuk, ia tidak menjawab dengan suara gemulai,”
(Lihat Al-Mausu’atul Fiqhiyyah Al-Kuwaitiyyah, 31/ 47).

Maka bagi wanita ketika sholat sendiri atau sholat bersama wanita lain atau bersama mahram, kembali ke hukum asal yaitu sholat dengan menjaharkan suara pada shalat jahr (shalat pada malam hari), dan shalat dengan merendahkan suara (sir) pada siang hari sebagaimana kaum lelaki.

Dan boleh bagi wanita menyamarkan suaranya ketika shalat jahr, jika ada lelaki non mahram, dan dia takut dapat mendatangkan fitnah.

Wallahu Ta’ala A’lam.

Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Fadly Gugul S.Ag. حفظه الله
Selasa, 02 Rabiul Akhir 1442 H / 17 November 2020 M



Ustadz Fadly Gugul S.Ag. حفظه الله
Beliau adalah Alumni STDI Imam Syafi’i Jember (ilmu hadits), Dewan konsultasi Bimbingan Islam

Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Fadly Gugul حفظه الله تعالى klik disini

Ustadz Fadly Gugul, S.Ag

Beliau adalah Alumni S1 STDI Imam Syafi’I Jember Ilmu Hadits 2012 – 2016 | Bidang khusus Keilmuan yang pernah diikuti beliau adalah Takhosus Ilmi di PP Al-Furqon Gresik Jawa Timur | Beliau juga pernah mengikuti Pengabdian santri selama satu tahun di kantor utama ICBB Yogyakarta (sebagai guru praktek tingkat SMP & SMA) | Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial Dakwah masyarakat (kajian kitab), Kajian tematik offline & Khotib Jum’at

Related Articles

Back to top button