Aqidah

Bolehkah Pasrah Dengan Takdir Kematian dan Tidak Ikhtiar Apapun?

Pendaftaran Mahad Bimbingan Islam

Bolehkah Pasrah Dengan Takdir Kematian dan Tidak Ikhtiar Apapun?

Para pembaca Bimbinganislam.com yang mencintai Allah ta’ala berikut kami sajikan tanya jawab, serta pembahasan tentang bolehkah pasrah dengan takdir kematian dan tidak ikhtiar apapun?
selamat membaca.

Pertanyaan :

بسم اللّه الرحمن الر حيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Semoga ustadz dan keluarga selalu dalam lindungan Allah dan diberi Rahmat Nya.

Ustadz, apa boleh berprinsip. “waktunya mati ya mati. sudah datang takdir kematian, ya sudah”, jadi kesan tidak ada ikhtiar dan amal yang akan dilakukan.
Syukron.

Tanya Jawab AISHAH – akademi shalihah
(Disampaikan Oleh Fulanah – SahabatAISHAH)


Jawaban :

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Alhamdulillāh wa shalātu wa salāmu ‘alā rasūlillāh.

Ini bukanlah prinsip kehidupan namun sebuah realita dan kepastian, tanpa diucapkanpun begitulah datangnya kematian, dia akan datang pada waktunya, tidak lebih tidak kurang. Allah berfirman:

وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ ۖ فَإِذَا جَآءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ

“Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya.”
( QS. Al – A’raf : 34).

Namun, bukan berarti seorang hamba tidak beramal, bahkan dia harus selalu berusaha untuk beramal dan beribadah kepada Allah, karena itu adalah tujuan kehidupannya di dunia. Allah berfirman:

وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”
(QS. Az – Zariyat : 56).

Dan salah satu bentuk ibadah kepada Allah adalah bertawakkal kepada Allah, dan tawakkal seseorang tidak akan sah kecuali diiringi dengan usaha. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

ﻟَﻮْ ﺃَﻧَّﻜُﻢْ ﻛُﻨْﺘُﻢْ ﺗَﻮَﻛَّﻠُﻮﻥَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺣَﻖَّ ﺗَﻮَﻛُّﻠِﻪِ ﻟَﺮُﺯِﻗْﺘُﻢْ ﻛَﻤَﺎ ﻳُﺮْﺯَﻕُ ﺍﻟﻄَّﻴْﺮُ ﺗَﻐْﺪُﻭ ﺧِﻤَﺎﺻًﺎ ﻭَﺗَﺮُﻭﺡُ ﺑِﻄَﺎﻧًﺎ

Baca Juga:  5 Bahaya Bermudah-Mudahan Dalam Berhutang

“Seandainya kalian sungguh-sungguh bertawakal kepada Allah, sungguh Allah akan memberi kalian rezeki sebagaimana Allah memberi rezeki kepada seekor burung yang pergi dalam keadaan lapar dan kembali dalam keadaan kenyang “
(HR. Tirmidzi : 2344).

Ketika seorang lapar maka dia akan mencari makan dan berharap kepada Allah untuk mendapatkannya, dengan begitulah dia bertawakkal kepada Allah.
Begitu pula orang yang sakit, dia akan mencari sebab untuk menyembuhkan penyakitnya dan berharap kepada Allah kesembuhan sebagai bentuk ketawakkalannya kepada Allah.
Begitu pula orang yang takut terkena suatu penyakit berbahaya, dia akan mencari sebab agar terhindar dari penyakit itu dan terus berdoa kepada Allah agar dihindarkan dari penyakit, dan ini adalah tawakkal kepada Allah.
Dan begitu seterusnya.

Wallahu a’lam.

 

Dijawab dengan ringkas oleh :
Ustadz Muhammad Ihsan حفظه الله
Rabu,  22 Rajab 1441 H / 17 Maret 2020 M



Ustadz Muhammad Ihsan حفظه الله تعالى
Beliau adalah Alumni STDI Imam Syafi’i Jember (ilmu hadits), Dewan konsultasi Bimbingan Islam
Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Muhammad Ihsan حفظه الله تعالى 
klik disini

Ustadz Muhammad Ihsan, S.Ag., M.HI.

Beliau adalah Alumni S1 STDI Imam Syafi’I Jember Ilmu Hadits 2011 – 2015, S2 Universitas Muhammadiyah Surakarta Hukum Islam 2016 – 2021 | Bidang khusus Keilmuan yang pernah diikuti beliau adalah Dauroh Syaikh Sulaiman & Syaikh Sholih As-Sindy di Malang 2018, Beberapa dars pada dauroh Syaikh Sholih Al-’Ushoimy di Masjid Nabawi, Dauroh Masyayikh Yaman tahun 2019, Belajar dengan Syaikh Labib tahun 2019 – sekarang | Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial Kegiatan bimbingan islam

Related Articles

Back to top button