Bolehkah Menggantung Ayat Al-Qur’an Atau Hadist Di Dinding?
Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan bolehkah menggantung ayat Al-Qur’an atau hadist di dinding? Selamat membaca.
Pertanyaan:
بسم الله الرحمن الرحيم
Assalaamu’alaikum.
Ana sudah pernah membaca fatwa dari Syaikh Shaleh Al-Fauzan bahwa beliau menjelaskan tidak boleh menulis Al-Qur’an dalam pajangan atau menggantungkannya di dinding.
Bisa jadi, pajangan tersebut jatuh sehingga diinjak dan dirusak oleh penghuni rumah yang tidak mengindahkan al-Quran.
Yang ana mau tanyakan apakah orang yang meletakkannya juga dianggap mengolok-olok ayat? Jazaakallaahu khairan katsiiraa ustadz.
(Ditanyakan oleh Santri Kuliah Islam Online Mahad BIAS)
Jawaban:
Waalaikum salam warahmatullah wabarokatuh.
Didapatkan beberapa perbedaan dalam masalah ini di kalangan para ulama, antara yang melarang dan membolehkan perbuatan tersebut.
Di antara yang membolehkan sebagaimana yang difatwakan oleh Syekh bin Baz rahimahullah ta`ala,”
سئل ابن باز ـرحمه الله تعالى ـ: هل يجوز تعليق السور من القرآن الكريم أو الأحاديث الشريفة على جدران المنازل، مثل آية الكرسي أو المعوذات أو أي شيء من القرآن، والقصد من ذلك المحبة للقرآن والأحاديث النبوية هل يجوز ذلك، علما بأن هذه الظاهرة منتشرة في كثير من الأماكن؟ فأجاب بقوله: لا مانع من تعليق الآيات القرآنية، والأحاديث النبوية في المجالس والمكاتب كل ذلك لا بأس به؛ للتذكير والعظة والفائدة، لا اتخاذها حروزا تمنع من الجن، ونحو ذلك، وإنما تعلق للفائدة والذكرى. اهــ
“Ketika beliau ditanya tentang boleh tidaknya menggantungkan ayat dari al-Quran atau hadist di tembok rumah, semisal ayat kursi atau surat mu`awwidzaat atau sesuatu dari alquran dengan tujuan cinta teradap alquran dan hadist Nabi, apakah boleh? Karena fenomena ini banyak di dapatkan di banyak tempat.
Kemudian beliau menjawab,” Tidak mengapa menggantungkan ayat alquran dan hadis nabi di majlis atau di kantor-kantor. Semua itu tidaklah mengapa, dengan maksud untuk mengingatkan, menasihati dan mengambil faidah. Bukan dengan niat dijadikan sebagai jimat penghalang dari gangguan jin atau semisalnya, namun hanya untuk mengambl faidah dan pengingat.”
Dan di antara ulama yang melarang hal ini, apa yang telah difatwakan oleh Syekh Ibnu Utsaimin rahimahullah, Syekh Sholih Fauzan, dll dengan pendapat dan dasar yang telah disebutkan di dalam soal di atas.
Sehingga, sebaiknya kita tidak melakukannya dengan beberapa pertimbangan yang telah disebutkan, juga mencontoh apa yang telah dilakukan oleh para salaf shalih dalam masalah ini. Dengan tidak menempatkan atau memfungsikan ayat-ayat al-Quran atau hadist nabi di tempat yang tidak semestinya.
Begitu pula sikap kita terhadap orang yang membolehkan atau melakukannya, maka hendaknya kita tidak melakukan perbuatan/sikap berlebihan di dalam melarang masalah ini.
Karena tidak ada dalil yang jelas/sharih dalam masalah ini. Tetap diberikan masukan dan nasihat untuk hendaknya tidak melakukannya, dengan cara yang baik dan bijak.
Bila memang dipandang sangat perlu dilakukan untuk nasihat dan faedah yang terkandung, maka sebaiknya di tempel hanya dengan mencantumkan terjemahan/maknanya, untuk mudah di cerna oleh orang yang membacanya.
Wallahu a`lam.
Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Mu’tashim, Lc. MA. حفظه الله
Jumat, 13 Safar 1444 H/ 9 September 2022 M
Ustadz Mu’tashim Lc., M.A.
Dewan konsultasi BimbinganIslam (BIAS), alumus Universitas Islam Madinah kuliah Syariah dan MEDIU
Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Mu’tashim Lc., M.A. حفظه الله klik di sini
